Banyak ibu hamil yang merasa cemas dan khawatir tentang berbagai hal, termasuk perubahan tubuh, cara merawat bayi, serta masalah kehamilan. Hal ini normal terjadi, terutama jika ini adalah kehamilan pertama Anda. Faktanya, kehamilan adalah hal unik dan dan tidak terduga.
Kekhawatiran Terbesar Selama Hamil dan Realitanya
Setiap ibu hamil pasti ingin kehamilan yang berjalan lancar selama 9 bulan dan bisa menjalani persalinan tanpa hambatan berarti. Faktanya, kebanyakan kehamilan memang berjalan demikian.
Namun, banyak ibu hamil yang khawatir berlebihan pada hal-hal yang kecil dan membayangkan kemungkinan terburuknya. Kebiasaan ini sebenarnya dapat memengaruhi kondisi ibu dan janin.
Beberapa kekhawatiran yang banyak dialami oleh ibu hamil, antara lain:
1. Bayi dalam Kandungan Tidak Mendapatkan Cukup Makanan
Banyak ibu hamil yang khawatir janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup karena mual dan muntah yang tidak kunjung mereda. Akibat rasa cemas ini, banyak ibu hamil yang memaksa makan dan muntah lebih parah.
Realitanya, janin akan menyerap semua nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi, bahkan jika tubuh Anda hanya menerima biskuit dan jus. Apabila Anda mengalami morning sickness, pastikan untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering.
Cara tersebut dapat membuat saluran pencernaan tidak terlalu kewalahan. Usahakan untuk tetap konsumsi suplemen kehamilan.
2. Takut Mengalami Keguguran
Banyak wanita hamil yang sangat berhati-hati dengan kehamilannya bahkan cemas akan mengalami keguguran.
Faktanya, kebanyakan ibu hamil akan berhasil melahirkan bayi yang sehat. Ingat juga bahwa kasus keguguran sebagian besar terjadi dalam minggu pertama kehamilan, yaitu ketika Anda tidak sadar adanya kehamilan.
Ketika dokter kandungan sudah bisa mendengar detak jantung janin, maka risiko keguguran akan menurun menjadi 5 persen saja. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu terlalu khawatir akan mengalami keguguran.
Baca Juga: 15 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui
3. Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi Bisa Membahayakan Janin
Wanita hamil memang mengalami tekanan besar dalam menjaga kehamilannya. Banyak bumil khawatir makanan dan minuman yang masuk ke tubuh bisa membahayakan janin.
Padahal, Anda tidak perlu terlalu cemas tentang pilihan makanan dan minuman. Pada kunjungan pertama ke dokter kandungan setelah Anda tahu kabar kehamilan, umumnya dokter akan memberitahu pantangan dan beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pada waktu ini, Anda juga bisa menanyakan tentang kecemasan yang ada di pikiran. Dokter akan membantu memberikan informasi yang tepat, sehingga rasa khawatir diharapkan bisa berkurang. Penting untuk memilih dokter yang membuat Anda nyaman untuk komunikasi.
4. Stres Bisa Menyakiti Janin
Perubahan hormon, kelelahan, serta mempersiapkan kehadiran si kecil tidak jarang membuat banyak bumil stres. Hal ini sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, ibu hamil justru cemas bahwa rasa stres yang dirasakan bisa menyebabkan janin dalam bahaya.
Sebenarnya, merasa sedikit stres adalah hal yang normal. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stres yang dirasakan sehari-hari tidak memberikan dampak signifikan pada janin.
Sementara itu, stres yang parah, seperti kehilangan pekerjaan atau kematian anggota keluarga, dapat meningkatkan risiko janin lahir prematur.
Anda dapat menangani stres yang dirasakan sehari-hari dengan menulis jurnal, bercerita kepada pasangan, serta tidur lebih cepat.
5. Bayi Akan Lahir Cacat
Seperti kebanyakan orang, Anda juga mungkin akan gugup setiap kami melakukan pemeriksaan kehamilan dengan ultrasonografi (USG). Setiap kali pemeriksaan, Anda akan berharap janin dalam kondisi sehat sempurna.
Realitanya, risiko bayi lahir cacat hanya 4 persen dari semua kehamilan, termasuk kasus yang serius hingga yang ringan.
Cara terbaik untuk melindungi janin adalah konsumsi multivitamin yang mengandung asam folat bahkan sebelum hamil. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter kandungan tentang kecemasan spesifik yang dirasakan.
6. Mengalami Kelahiran Prematur
Banyak ibu hamil takut akan menjalani kelahiran prematur karena nyatanya semakin banyak ibu hamil yang melahirkan terlalu dini.
Faktanya, lebih dari 70 persen bayi akan lahir pada usia kehamilan 34 hingga 36 minggu. Pada usia ini, risiko komplikasi dan masalah pertumbuhan cenderung rendah.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu hamil untuk menurunkan risiko kelahiran prematur, yaitu berhenti merokok dan minum alkohol, melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, dan konsumsi suplemen kehamilan setiap hari.
7. Akan Mengalami Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia atau diabetes gestasional memang banyak membuat ibu hamil cemas. Pasalnya, komplikasi kehamilan ini dapat membahayakan janin hingga nyawa ibu.
Padahal, risiko ibu hamil untuk mengalami preeklampsia hanya sebesar 5 hingga 8 persen. Terlebih lagi, kasus ini lebih banyak terjadi pada wanita yang hamil pada usia 18 tahun atau lebih dari 35 tahun atau wanita yang mengalami hipertensi sebelum hamil.
Namun, jika Anda memiliki faktor risiko tersebut, dokter akan membantu Anda untuk mengawasi kondisi kesehatan sejak awal kehamilan. Pastikan juga untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
8. Persalinan Sulit dan Sangat Menyakitkan
Memasuki trimester ketiga kehamilan, para ibu hamil akan semakin cemas dalam menghadapi persalinan. Belum lagi, Anda mungkin akan mendengar banyak cerita seputar persalinan.
Sebelum memikirkan terlalu jauh, Anda perlu ingat bahwa persalinan melalui vagina sudah dilalui oleh banyak wanita. Kini, banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit.
Anda bisa mempersiapkan persalinan dengan belajar manajemen rasa sakit, ikut kelas persalinan, dan diskusi dengan dokter. Oleh sebab itu, penting untuk memilih dokter yang cocok untuk diajak komunikasi.
Baca Juga: Proses Kehamilan, Mulai dari Pembuahan hingga Janin Berkembang
9. Tidak Bisa Sampai di Rumah Sakit Tepat Waktu
Anda mungkin sering melihat adegan film, di mana bayi lahir dalam mobil. Sedikit banyak, adegan ini akan membuat Anda takut.
Realitanya, kemungkinan besar Anda akan memiliki waktu yang cukup untuk ke rumah sakit. Rata-rata ibu hamil akan menjalani persalinan antara 12 hingga 21 jam dari pembukaan hingga bayi lahir.
10. Tidak Bisa Menjadi Orang Tua yang Baik
Kekhawatiran ini adalah hal yang normal dan umum dirasakan oleh calon orangtua. Banyak yang khawatir tidak mampu merawat dan mendidik bayi dengan baik.
Faktanya, manusia memiliki kemampuan yang luar biasa. Anda dan pasangan akan bisa beradaptasi untuk menemukan keseimbangan untuk merawat bayi dan menjalani peran lainnya.
Anda bisa mulai mengikuti kelas parenting, kelas mengurus anak, dan terus membaca berbagai sumber. Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan tentang prinsip mendidik anak hingga pembagian tugas untuk mengurus anak.
Kelahiran anggota keluarga baru pasti sangat dinantikan oleh setiap pasangan. Namun, rasa senang ini sedikit banyak akan diikuti oleh kecemasan. Tidak perlu terlalu panik, karena sekarang sudah banyak kelas kehamilan dan parenting. Anda juga bisa melakukan diskusi dengan dokter untuk rencana persalinan terbaik.
- Dreisbach, Shaun. 2023. Top 13 Pregnancy Fears (and Why You Shouldn’t Worry). https://www.parents.com/pregnancy/complications/health-and-safety-issues/top-pregnancy-fears/. (Diakses pada 5 Juli 2023).
- Gelman, Lauren dan Whitney C. Harris. 2023. How Much Stress Is ‘Too Much’ When You’re Pregnant? https://www.parents.com/pregnancy/my-body/can-too-much-stress-during-pregnancy-be-bad-for-my-baby/#toc-what-type-of-stress-is-dangerous-for-pregnancy. (Diakses pada 5 Juli 2023).
- Iftikhar, Noreen. 2020. When to Go to the Hospital for Labor. https://www.healthline.com/health/pregnancy/when-to-go-to-the-hospital-for-labor. (Diakses pada 5 Juli 2023).
- Weinandy, Liz. 2018. The Nutrition Cheat Sheet For Morning Sickness. https://wexnermedical.osu.edu/blog/the-nutrition-cheat-sheet-for-morning-sickness. (Diakses pada 5 Juli 2023).