Terbit: 20 June 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Pemanis buatan adalah bahan makanan yang memberikan rasa manis, tetapi tidak mengandung gula. Selain itu, kalori di dalamnya sangat rendah jika dibandingkan dengan gula biasa. Lantas, amankah ibu hamil konsumsi pemanis buatan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pemanis Buatan untuk Ibu Hamil yang Aman dan Tidak Aman

Amankah Pemanis Buatan untuk Ibu Hamil?

Pemanis buatan dapat memberikan rasa manis lebih tinggi dibandingkan dengan gula biasa, tetapi kandungan kalorinya rendah, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Pengganti gula ini biasanya ditemukan di dalam produk makanan dan minuman yang diberi label “sugar free“. Selain itu, pemanis buatan juga dapat ditemukan dalam bentuk tablet dan bubuk yang nantinya dapat ditambahkan ke dalam makanan dan minuman.

Pemanis buatan cocok digunakan oleh orang yang sedang berupaya menurunkan berat badan atau bagi penderita diabetes yang ingin mengontrol kadar gula darah.

Namun, apakah penggunaannya aman bagi ibu hamil? Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), pemanis buatan aman dikonsumsi oleh ibu hamil, asalkan dalam jumlah sedang.

Jadi, aman-aman saja bagi ibu hamil yang ingin konsumsi pemanis buatan. Hanya saja, Anda harus memperhatikan jumlah asupan hariannya.

Jangan sampai pemanis buatan yang awalnya menyimpan nutrisi bagi tubuh malah menjadi kalori kosong. Kondisi ini bisa mengurangi asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan sehat.

Baca Juga7 Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Gula bagi Ibu Hamil

Pemanis Buatan yang Aman untuk Ibu Hamil

Konsumsi pemanis buatan bagi ibu hamil memang cenderung aman. Namun, Anda sebaiknya memperhatikan jenis pengganti gula yang akan digunakan.

Jenis pemanis buatan yang aman dikonsumsi selama kehamilan, di antaranya:

1. Aspartam

Salah satu jenis pemanis yang masuk kategori aman bagi ibu hamil menurut FDA adalah aspartam. Aspartam memberikan rasa manis 200 kali lebih tinggi dibandingkan dengan manis yang dihasilkan oleh gula biasa.

Pengganti gula ini dapat Anda temukan di dalam sereal, produk susu, minuman ringan, hingga dessert (makanan penutup).

Meski tergolong aman, penggunaannya harus dihindari oleh penderita fenilketonuria (PKU). Kondisi ini terjadi ketika kadar fenilalanin di dalam darah meningkat.

2. Gula Alkohol

Pemanis pengganti gula untuk ibu hamil berikutnya adalah gula alkohol. Meski namanya “alkohol”, pemanis buatan ini tidak mengandung etanol.

Rasa manis gula alkohol sekitar 25 hingga 100 lebih manis dari gula biasa. Namun, pemanis ini rendah kalori dan tidak menimbulkan dampak negatif yang sama dengan gula biasa, misalnya meningkatkan kadar gula darah atau merusak gigi.

Beberapa jenis gula alkohol yang dapat dijumpai, yaitu xilitol, mannitol, sorbitol, eritritol, laktitol, dan maltitol.

3. Sukralosa

Sukralosa adalah pemanis non-alkohol yang tergolong aman digunakan oleh ibu hamil. Menurut FDA, sukralosa aman dikonsumsi oleh semua orang, termasuk oleh Bumil sekalipun.

Sukralosa sudah terbukti tidak memengaruhi kadar gula darah dan mengandung nol kalori. Inilah yang membuat jenis pemanis ini aman dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui.

Pengganti gula ini bisa Anda tambahkan ke dalam berbagai makanan dan minuman, seperti kue, teh, dan kopi.

Baca JugaMengenal Seputar Sukralosa, Pemanis Buatan Pengganti Gula

4. Kalium Asesulfam

Ibu hamil yang ingin konsumsi pemanis buatan dapat mempertimbangkan kalium asesulfam. Ini adalah jenis pemanis non-kalori yang sudah dikategorikan aman oleh FDA.

Kalium asesulfam 200 kali lipat lebih manis dibandingkan dengan gula biasa. Anda bisa menambahkannya ke dalam puding, minuman ringan, dan makanan yang dipanggang, seperti roti.

5. Stevia

Pemanis ini sering kali ditambahkan ke dalam jus atau minuman ringan. Rasanya 100-300 kali lipat lebih manis bila dibandingkan dengan gula biasa.

Stevia aman dikonsumsi sehari-hari, termasuk selama kehamilan. Namun, penting untuk memperhatikan jenis stevia yang digunakan.

Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, pengguna stevia tidak ditemukan menimbulkan dampak buruk terhadap kehamilan, seperti kecacatan. Hanya saja, penelitian baru sebatas dilakukan pada hewan.

Efek penggunaannya pada manusia masih belum diketahui. Akan tetapi, konsumsinya dalam batas aman dianggap aman bagi ibu hamil.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas harian penggunaan pemanis pengganti gula adalah sebanyak 4 mg per kilogram berat badan setiap harinya. 

Sebagai catatan, daun stevia utuh dan ekstrak stevia tidak aman untuk wanita hamil. Sebaliknya, ekstrak daun stevia yang telah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi pemanis buatan cenderung aman bagi kehamilan.

Baca JugaPemanis Pengganti Gula, Ini 10 Manfaat Stevia untuk Kesehatan

Pemanis Buatan yang Berbahaya bagi Kehamilan

Tidak semua pemanis buatan masuk kategori aman untuk kehamilan. Beberapa pemanis buatan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, antara lain:

1. Sakarin

Sakarin adalah jenis pengganti gula yang sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penggunaan sakarin yang tidak melebihi kadar maksimal terbukti aman bagi masyarakat luas.

Hanya saja, pemanis buatan ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil. Penelitian menemukan bahwa sakarin dapat melewati plasenta hingga mencapai janin di dalam kandungan.

Apabila terus-menerus terjadi, penumpukan sakarin dapat terjadi pada janin. Kondisi ini bisa memicu bahaya pada kesehatan janin.

2. Natrium Siklamat

Natrium siklamat memang boleh beredar di Indonesia. Namun, jenis pemanis buatan yang tidak direkomendasikan bagi ibu hamil.

Kadar penggunaan natrium siklamat diatur oleh BPOM, baik dalam makanan maupun minuman.

Data mengenai keamanan penggunaan pemanis ini saat hamil belum cukup kuat. Oleh karena itu, Bumil sebaiknya menghindari penggunaannya.

Baca JugaWaspada, Pemanis Buatan Juga Bisa Memicu Diabetes

Demikian fakta seputar ibu hamil konsumsi pemanis buatan. Meski ada banyak jenis pemanis yang aman bagi Bumil, selalu pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Konsumsi pemanis buatan melebihi anjuran batas dapat membahayakan kehamilan karena dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, diabetes gestasional, preeklamsia, obesitas pada anak, dan masalah kesehatan lainnya.

Mengenai dosis yang aman penggunaan pemanis buatan, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Anonim. Artificial Sweeteners and Pregnancy. (Diakses pada 9 Mei 2023).https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/artificial-sweeteners-and-pregnancy/. (Diakses pada 9 Mei 2023).
  2. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan. https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2019/PerBPOM_No_11_Tahun_2019_tentang_BTP.pdf. 
  3. Gordon, Sherri. 2023. Is Stevia Safe During Pregnancy? https://www.verywellfamily.com/stevia-benefits-risks-pregnancy-7367777
  4. Kubala, Jillian. 2023. What Are Sugar Alcohols, and Are They a Healthy Sugar Swap? https://www.healthline.com/nutrition/sugar-alcohols-good-or-bad. (Diakses pada 9 Mei 2023).
  5. Levine, Hallie. 2021. Which Artificial Sweeteners Are Safe During Pregnancy? https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/is-it-safe-to-use-artificial-sweeteners-during-pregnancy_9213. (Diakses pada 9 Mei 2023).
  6. Patwal, Swati. 2023. Can You Take Artificial Sweeteners During Pregnancy? https://www.momjunction.com/articles/safe-artificial-sweeteners-pregnancy_0022325/. (Diakses pada 9 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi