Terbit: 24 May 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Konsumsi makanan dan minuman manis saat hamil sebetulnya boleh-boleh saja. Tetapi harus dibatasi. Pasalnya, terlalu banyak mengonsumsi gula saat hamil bisa membahayakan kesehatan ibu hamil, termasuk risiko diabetes gestasional. Simak informasi lengkapnya berikut ini. 

7 Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Gula bagi Ibu Hamil

Bahaya Mengonsumsi Minuman dan Makanan Manis Berlebihan bagi Ibu Hamil

Ibu hamil identik dengan keinginan berlebih makan sesuatu atau ngidam. Hal ini merupakan hal wajar. Meski begitu tetap ibu hamil harus tetap berhati-hati. Apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan berpengaruh terhadap kesehatan janin di dalam kandungan juga, bahkan hingga jangka panjang. Termasuk konsumsi makanan atau minuman manis. 

Berikut ini bahaya konsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan ketika hamil, di antaranya: 

1. Mengalami Obesitas

Mengonsumsi gula dalam kadar yang tinggi erat kaitannya dengan risiko kelebihan berat badan (obesitas). Padahal, jika terjadi kenaikan berat badan berlebih, ibu hamil lebih berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan seperti keguguran, preeklampsia, bayi lahir dengan berat badan rendah hingga cacat lahir. 

2. Kelahiran Prematur

Bahaya konsumsi minuman dan makanan manis secara berlebihan saat hamil selanjutnya adalah adanya risiko bayi lahir prematur. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi 1 porsi minuman ringan manis saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur sebanyak 25%. 

3. Risiko Penyakit Jantung

Mengonsumsi makanan tinggi gula mengubah struktur pembuluh darah janin dan menempatkan mereka lebih berisiko terhadap penyakit jantung. Faktor-faktor risiko ini ditemukan hadir pada anak-anak usia dini, seperti usia 7 tahun.

4. Risiko Preeklampsia

Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, beberapa bukti menunjukan bahwa konsumsi minuman manis dengan kadar gula yang tinggi seperti soda atau minuman dalam kemasan ketika hamil dapat meningkatkan risiko preeklampsia, yaitu komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ.

5. Mempengaruhi Plasenta dan Janin

Mengonsumsi makanan tinggi fruktosa memiliki peningkatan kadar asam urat dan trigliserida, serta janin yang lebih kecil dan plasenta yang lebih besar – yang semuanya dapat menyebabkan masalah metabolisme bagi bayi di kemudian hari.

6. Obesitas pada Anak

Jika Anda secara teratur memilih keripik alih-alih cokelat, Anda tidak jauh lebih baik. Lagi pula, makanan olahan — dari roti putih hingga pasta — hanya terurai menjadi gula di tubuh. Wanita dengan diabetes gestasional yang makan diet tinggi biji-bijian olahan lebih cenderung memiliki anak-anak yang mengalami obesitas pada usia 7 tahun.

7. Keterampilan Kognitif yang Buruk

Dampak merugikan konsumsi gula secara berlebihan tidak hanya terjadi saat kehamilan, melainkan juga bisa berdampak pada perkembangan otak anak setelah tumbuh besar. Penelitian menunjukan bahwa wanita yang mengonsumsi gula baik dari makanan maupun minuman manis saat hamil secara berlebihan berisiko lebih tinggi  untuk memiliki anak dengan kemampuan kognitif di bawah rata-rata. 

Bahaya ibu hamil mengonsumsi gula secara berlebihan dapat merugikan ibu dan anak bahkan hingga jangka panjang. Oleh sebab itu, bumill harus mengontrol aspan gula selama hamil. 

Baca juga: Ibu Hamil Minum Kopi, Aman atau Berbahaya bagi Janin?

Tips Mengurangi Asupan Gula saat Hamil

Lantas, adakah hal yang bisa dilakukan agar ibu hamil tetap bisa mengonsumsi hidangan manis namun terhindar dari asupan gula berlebih? Tentu ada. Berikut ini tips yang bisa ibu hamil coba lakukan, yaitu: 

  • Jika sangat ingin konsumsi asupan manis dan gula, ibu hamil bisa menggantinya dengan makanan bercita rasa gurih, seperti hummus. 
  • Jika ibu hamil merasa ingin mengonsumsi cemilan manis, bisa mengalihkan dengan semangkuk smoothies buah yang ditambahkan dengan potongan buah segar atau yang dikeringkan, kacang-kacangan, atau biji-bijian utuh. 
  • Hindari menambahkan gula atau kental manis ke dalam hidangan. 

Ibu  hamil tetap boleh mengonsumsi gula saat hamil asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Sebab, jika ibu hamil abai dengan batasan dan bahaya yang sudah disebutkan di atas, bukan tidak mungkin kesehatan ibu hamil beserta janin dalam kandungan bisa terancam. 

  1. Goran. I. M, et al. 2018. Effects of Consuming Sugars and Alternative Sweeteners During Pregnancy on Maternal and Child Health: Evidence for a Secondhand Sugar Effect. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7441786/. (Diakses pada 20 April 2023) 
  2. Anonim. 2022. Pregnancy Week by Week. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-obesity/art-20044409. (Diakses pada 20 April 2023) 
  3. Anonim. 2022. Gestational Diabetes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/symptoms-causes/syc-20355339. (Diakses pada 20 April 2023) 
  4. Anonim. 2018. Moms-to-Be: Too Much Sugar During Pregnancy Can Hurt Your Child’s Brain Function. https://health.clevelandclinic.org/moms-to-be-too-much-sugar-during-pregnancy-can-hurt-your-childs-brain-function. (Diakses pada 20 April 2023) 

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi