Terbit: 20 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Rahim terbalik atau rahim retrofleksi adalah terbaliknya posisi rahim yang membelakangi pelvis. Apakah kondisi ini dapat menyebabkan kemandulan? Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya berikut ini!

Bisakah Rahim Terbalik Hamil? Ini Penjelasannya

Apa Itu Rahim Terbalik?

Rahim terbalik adalah kondisi di mana rahim dalam posisi terbalik sebagian atau seluruhnya. Rahim terbalik adalah komplikasi darurat yang jarang terjadi selama persalinan. Sebagian besar kasus rahim terbalik ditemukan saat dilakukan pemeriksaan oleh ginekolog.

Pada rahim yang normal, posisinya akan sedikit menekuk ke depan sehingga searah dengan keluarnya sperma dan sperma dapat langsung berenang ke dalam rahim untuk mencapai sel telur. Posisi rahim terbalik umumnya dialami oleh sekitar 30 % wanita.

Sementara pada wanita yang rahimnya terbalik, posisi rahimnya menekuk ke belakang sehingga mulut rahim posisinya tidak pas dengan arah datangnya sperma. Kondisi ini menyebabkan sperma lebih sulit masuk ke dalam rahim.

Gejala Rahim Terbalik

Rahim rahim dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah dan syok. Gejala akan bervariasi pada setiap wanita, tergantung seberapa ekstrem terbaliknya rahim.

Berikut ini kenali beberapa gejala rahim terbalik, di antaranya:

  • Pendarahan vagina yang mungkin ringan atau berat.
  • Nyeri di perut bagian bawah dan perasaan tertekan ke bawah.
  • Massa atau benjolan halus menonjol dari vagina.
  • Penurunan tekanan darah.

Gejala dari syok meliputi:

  • Pusing.
  • Merasa seperti akan pingsan (prasinkop)
  • Lemah.
  • Bingung.
  • Lelah.
  • Mengantuk.
  • Detak jantung cepat.
  • Pernapasan pendek.
  • Kulit dingin dan lembap.
  • Kram otot.
  • Merasa haus.

Penyebab Rahim Terbalik

Terbaliknya posisi rahim bisa terjadi secara alami seiring pertambahan usia. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya:

1. Endometriosis

Endometriosis merupakan terbentuknya jaringan seperti lapisan rahim di luar rahim. Akibatnya sel-sel ini dapat menempel pada organ lain di panggul dan menyebabkan rahim menjadi terbalik.

2. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu kemunculan jaringan parut di lapisan dinding rahim. Sebagai akibatnya akan menimbulkan efek seperti pada kasus endometriosis.

3. Miom

Kemunculan miom di sekitar rahim dapat membuat terbaliknya posisi rahim, bentuknya tidak sempurna, dan bermasalah. Pada kasus tertentu, kemunculan miom juga bisa mengganggu proses pembuahan atau kehamilan.

4. Operasi Panggul

Memiliki riwayat operasi panggul juga bisa menimbulkan jaringan parut yang pada akhirnya dapat menyebabkan posisi rahim terganggu. Ini Karena jaringan parut dapat menarik rahim ke belakang dan menyebabkannya terbalik.

Baca Juga: Ukuran Panggul Ibu Hamil dan Pengaruhnya pada Proses Melahirkan

5. Persalinan

Posisi rahim bisa berubah karena pengaruh proses persalinan. Kondisi ini bisa terjadi jika ligamen atau jaringan penyangga rahim mengalami peregangan. Pada kondisi normal, seharusnya rahim akan kembali ke posisi semula setelah persalinan. Namun pada sebagian persalinan, justru menyebabkan perubahan posisi rahim terbalik.

6. Menopause

Wanita yang mengalami menopause akan mengalami pelemahan otot panggul karena penurunan hormon estrogen. Ligamen yang menahan rahim tidak lagi mampu menopangnya dan menyebabkannya miring ke belakang.

Apakah Bisa Hamil dengan Rahim Terbalik?

terbaliknya rahim merupakan variasi anatomis yang tidak akan memengaruhi kesuburan wanita. Selama wanita mampu menghasilkan sel telur di setiap siklus menstruasinya, maka peluang untuk hamil akan tetap ada.

Perubahan posisi rahim juga tidak ada korelasinya dengan komplikasi selama persalinan dan persalinan. Faktanya, kehamilan akan menyebabkan rahim berubah ke posisi terbalik beberapa saat sebelum trimester kedua. Rahim dapat kembali ke posisi terbalik setelah bayi lahir.

Cara Mengatasi Rahim Terbalik

Jika mengalami terbaliknya rahim, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun jika tidak menunjukkan gejala. Apabila memiliki gejala atau khawatir dengan kondisi yang Anda keluhkan, konsultasikan ke dokter.

Adapun perawatan untuk rahim terbalik seperti berikut:

1. Olahraga

Terkadang dokter mungkin dapat memperbaiki posisi rahim secara manual dan menempatkannya pada posisi tegak. Jika demikian, jenis latihan tertentu dapat memperkuat ligamen dan tendon yang menahan rahim dalam posisi tegak mungkin akan bermanfaat. Senam kegel adalah salah satu contohnya.

Jenis olahraga lain yang dapat membantu, termasuk:

  • Peregangan lutut ke dada. Caranya berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kaki di lantai. Perlahan angkat satu lutut ke dada Anda, tarik perlahan dengan kedua tangan. Tahan posisi ini selama 20 detik, lepaskan, dan ulangi dengan kaki lainnya.
  • Kontraksi panggul. Gerakan ini berfungsi untuk memperkuat otot dasar panggul. Berbaringlah telentang dengan kedua tangan di samping tubuh dalam posisi santai. Tarik napas saat mengangkat bokong dari lantai. Tahan dan lepaskan saat mengeluarkan napas. Ulangi gerakan ini 10-15 kali.

Namun, olahraga ini tidak akan berfungsi apabila rahim Anda tertahan karena jaringan parut atau perlengketan.

2. Memasukkan Kembali Rahim secara Manual

Dokter mungkin mencoba dengan lembut mendorong bagian atas rahim kembali ke tempatnya melalui saluran vagina dan leher rahim. Anda mungkin akan diberikan obat yang mengendurkan rahim sehingga lebih mudah untuk bermanuver.

Jika memungkinkan, dokter akan membiarkan plasenta tetap menempel di rahim selama pemasangan kembali jika belum terlepas. Melepaskan plasenta saat rahim berada di luar tubuh akan meningkatkan risiko kehilangan darah yang parah.

3. Operasi

Jika rahim Anda tidak bisa dimasukkan melalui serviks atau jika Anda kehilangan terlalu banyak darah, dokter mungkin  akan melakukan tindakan operasi seperti laparotomi. Dalam prosedur operasi, dokter akan membuat sayatan ke perut untuk mengakses rongga panggul dan memperbaiki posisi rahim.

4. Menstabilkan Rahim

Setelah rahim sudah posisi semestinya, Anda mungkin akan diberikan obat untuk membantu rahim berkontraksi kembali. Ini akan mengurangi risiko pendarahan dan membantu menjaga rahim Anda tetap di tempatnya.

5. Menggunakan Pessary

Pessary adalah alat dari plastik kecil berbentuk donat yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini bertindak sebagai struktur pendukung, untuk membantu menahan sesuatu di vagina. Ini dapat membantu menopang rahim Anda ke posisi semestinya.

Namun, alat ini memiliki beberapa risiko seperti infeksi dan pembengkakan, sehingga dokter mungkin merekomendasikannya sebagai solusi jangka pendek.

Itu dia ulasan tentang rahim terbalik yang perlu wanita ketahui untuk membantu mencegahnya. Jadi, pastikan periksakan kondisi rahim Anda apabila mengalami gejala, terutama pada daerah perut Anda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2022. Uterine Inversion. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22326-uterine-inversion#symptoms-and-causes (Diakses pada 2 Juni 2023)
  2. Anonim. 2022. Retroverted Uterus. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23426-retroverted-uterus (Diakses pada 2 Juni 2023)
  3. Whelan, Corey. What You Should Know About Retroverted Uterus. https://www.healthline.com/health/womens-health/tilted-uterus (Diakses pada 2 Juni 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi