Terbit: 5 October 2018 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kelenjar endokrin dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang disebut dengan hormon. Fungsi dari hormon memberikan sinyal atau pesan antar sel atau kelompok sel. Dalam tubuh kita terdapat berbagai macam hormon, salah satunya adalah hormon estrogen.

Hormon Estrogen: Fungsi, Dosis, Cara Menyeimbangkan, dll

Hormon estrogen sering juga disebut sebagai hormon wanita karena memang memiliki peran yang sangat besar dalam tubuh wanita. Apa saja sebenarnya fungsi dan tugas dari hormon estrogen? Apa yang akan terjadi jika wanita mengalami kelebihan atau kekurangan hormon estrogen? Berikut adalah penjelasannya!

Apa Itu Hormon Estrogen?

Hormon estrogen adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium dan sedikit diproduksi oleh kelenjar adrenal dalam tubuh. Hormon estrogen meruapakn hormon yang berperan aktif dalam pertumbuhan wanita, terutama dalam sistem reproduksi dan juga karakter seksualnya. Hormon estrogen memiliki penting dalam pertumbuhan wanita mulai dari pubertas dan mentruasi, kehamilan, bahkan hingga menopause.

Meskipun identik sebagai hormon seks wanita, tetapi sebenarnya hormon estrogen juga diproduksi dalam tubuh pria. Namun, karena jumlahnya sangat sedikit, sehingga tidak diketahui dengan pasti apa fungsi hormon estrogen yang ada dalam tubuh pria.

Jenis dan Fungsi Hormon Estrogen

Secara umum fungsi hormon estrogen adalah mengatur perkembangan sistem reproduksi pada wanita mulai dari mentruasi, perkembangan secara fisik seperti payudara, hingga pada kehamilan. Terdapat tiga jenis hormon estrogen yang dapat ditemukan dalam tubuh yaitu estradiol, estriol, dan juga estron.

Ketiga hormon estrogen ini ditemukan pada masa yang berbeda-beda, tapi memiliki fungsi yang saling berhubungan. Pada masa normal, estradiol merupakan hormon estrogen yang paling umum ditemukan. Estriol adalah hormon estrogen yang diproduksi oleh plasenta ketika wanita sedang hamil. Sedangkan estron diproduksi pada masa ketika wanita akan menopause.

Secara umum, berikut adalah fungsi hormon estrogen:

1. Fungsi untuk reproduksi

Fungsi utama hormon estrogen adalah tentu saja berperan penting dalam sistem reproduksi dan perkembangan seksual wanita, berikut adalah di antaranya:

  • Pada masa pubertas, hormon estrogen berperan dalam perkembangan payudara dan juga tumbuhnya rambut dan juga kemaluan yang merupakan tanda wanita telah memasuki masa pubertas.
  • Hormon estrogen merangsang perkembangan sel telur yang menjadi awal dari terjadinya siklus menstruasi.
  • Hormon estrogen berperan dalam mempersipkan rahim agar dapat menjadi tempat yang layak untuk perkembangan bayi. Selain mempersiapkan rahim, hormon estrogen juga memiliki peran dalam meningkatkan ukuran rahim, meingkatkan sistem imun tubuh ibu hamil, menurunkan risiko pendarahan pada rahim, dan memastikan janin mendapatkan nutrisi yang cukup.
  • Hormon estrogen bekerja sama dengan hormon progesteron mencegah terjadinya pelepasan sel telur setelah pembuahan terjadi. Ini lah sebab tidak terjadinya menstruasi ketika wanita hamil.

2. Fungsi lain hormon estrogen untuk tubuh

Selain memiliki peran dalam sistem reproduksi, hormon estrogen juga memiliki fungsi lain untuk tubuh seperti berikut ini:

  • Berparan aktif dalam pembentukan tulang sehingga tulang dapat terjaga kesehatannya. Hormon estrogen berperan aktif dalam pencegahan osteoporosis.
  • Menjaga suhu tubuh agar tetap stabil
  • Membantu mengatur kadar kolesterol dalam tubuh
  • Memengaruhi otak dan mempertahankan daya ingat seseorang.

Bahaya Kekurangan Hormon Estrogen

Melihat dari banyaknya fungsi hormon estrogen, tentunya kekurangan hormon estrogen pada wanita bisa menyebabkan gangguan tertentu pada tubuh wanita. Gejala kekurangan hormon estrogen pada wanita bisa ditandai dengan gejala seperti siklus haid tidak teratur, nyeri saat berhubungan intum, infeksi saluran kencing, payudara terasa nyeri, badan terasa panas (hot flashes), sakit kepala atau migraine, kelelahan, sulit konsentrasi, osteoporosis, hingga depresi.

Rendahnya hormon estrogen ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari olahraga berlebihan, faktor usia, diet berlebihan atau kelainan makan, gangguan pada ovarium, gangguan ginjal kronis, gangguan kelanjar putuitari, atau bisa juga disebabkan oleh faktor genetik.

Cara mengatasi kekurangan hormon estrogen adalah dapat menggunakan terapi hormon estrogen buatan. Umumnya terapi estrogen diberikan pada wanita yang akan menghadapi menopause. Selain itu beberapa kondisi yang mungkin membutuhkan terapi estrogen adalah seperti lambatnya masa pubertas pada wanita, masalah pada ovarium, pengobatan kanker payudara, adanya kelainan pada kulit kelamin, hingga pengobatan kanker prostat pada pria.

Tetapi pada dasarnya terapi ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang, terutama untuk jangka panjang. Risiko yang mungkin timbul dari terapi hormon estrogen jangka panjang adalah timbulnya kanker. Jika gejala lain dari kekurangan estrogen ini dapat diatasi dengan obat lain, maka lebih baik menggunakan terapi lain.

Bahaya Kelebihan Hormon Estrogen

Selain kekurangan hormon estrogen, tubuh juga dapat mengalami kelebihan hormon estrogen. Kondisi ini ternyata sama berbahayanya dengan kekurangan hormon estrogen. Hormon estrogen umumnya naik dalam kondisi tertentu seperti ketika akan menjelang menstruasi. Tetapi ada kondisi di mana hormon estrogen tidak juga turun meskipun sudah memasuki sikluasnya.

Kelebihan hormon estrogen dapat menyababkan kondisi seperti berikut ini:

  • Menurunkan gairah seks. Kondisi kelebihan estrogen dapat menurunkan kepekaan organ reproduksii terhadap rangsangan, akibatnya gairah seks pun menurun dan kemampuan seks wanita pun menjadi lebih terbatas.
  • Kanker payudara. Salah satu pemicu dari kanker payudara adalah ternyata akibat dari tingginya hormon estrogen.
  • Kondisi ini merupakan kondisi di mana tumbuhnya jaringan di luar rahim yang seharusnya menjadi jaringan yang melapisi rahim.
  • Kenaikan berat badan. Tingginya kadar estrogen ternyata berpengaruh pada tingginya nafsu makan. Hal ini bisa memicu terjadinya penumpukan berat badan terutama pada bagian perut dan juga pinggul.
  • Siklus menstruasi tidak teratur. Sama halnya seperti kekurangan hormon estrogen. Kelebihan hormon estrogen juga bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur.

Menyeimbangkan Hormon Estrogen

Seperti yang kita ketahui bahwa keseimbangan hormon merupakan hal yang sangat penting. Tidak seimbangnya hormon dalam tubuh bisa memicu berbagai masalah dalam tubuh seperti yang sudah disebutkan di atas. Maka dari itu, sangat penting menjaga keseimbangan hormon, termasuk juga hormon estrogen pada wanita.

Ketidakseimbangan hormon ini disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda-beda. Sehingga dalam menyelesaikannya juga dibutuhkan cara yang berbeda. Pada beberapa kondisi tidak seimbangnya hormon estrogen merupakan hal wajar yang akan berubah seiring dengan berjalannya waktu dan berubahnya siklus dalam tubuh.

Tapi pada beberapa kondisi ketidakseimbangan hormon estrogen juga tidak dapat berubah dengan sendirinya. Jika kekurangan atau kelebihan hormon estrogen disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa terapi hormon estrogen bisa menimbulkan risiko sehingga harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan kebutuhan pasien.

Jika Anda tidak mengalami gejala kekurangan atau kelebihan hormon estrogen, bukan berarti Anda dapat mengabaikan kondisi tubuh Anda. Meskipun tubuh Anda dalam keadaan normal, tetap jaga pola hidup agar keseimbangan hormon tetap terjaga.

Menjaga pola hidup sehat dengan memerhatikan asupan makanan, mengatur pola tidur, dan olahraga yang cukup bisa membantu Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi