Terbit: 24 June 2020 | Diperbarui: 30 March 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Setiap perkembangan janin dalam kandungan tentunya menjadi hal yang membahagiakan untuk calon ibu dan ayah. Lantas, apa saja perkembangan janin, perubahan tubuh ibu, dan tips yang bisa diterapkan saat usia kehamilan 33 minggu? Simak penjelasan berikut ini.

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 33 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 33 Minggu

Memasuki masa kehamilan 33 minggu, perkembangan bayi tentu sudah lebih signifikan. Mendekati waktu persalinan ini juga, ibu hamil mungkin lebih sering mengalami kontraksi palsu.

Apa saja perkembangan pada janin di minggu ke-33 kehamilan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Janin Berukuran Sebesar Buah Nanas

Bayi di minggu ke-33 kehamilan umumnya memiliki berat badan sekitar 2.1 kilogram dengan tinggi sekitar 42 cm. Ukurannya ini menyerupai buah nanas.

Selain dari ukuran tubuh, bayi juga sudah memiliki kemampuan mengisap dan menelan. Nampaknya, calon buah hati Anda juga terus berlatih menggerakan otot-otot pernapasan.

2. Organ Tubuh Sudah Berkembang Optimal

Pada periode ini, otak dan sistem saraf janin sudah berkembang dengan optimal. Janin juga sudah bisa menyimpan zat besi di organ hati untuk digunakan selama enam bulan setelah bayi dilahirkan.

Paru-paru dan sistem saraf pusat bayi mencapai kematangan penuh. Selain itu, tulang-tulangnya mulai mengeras, kecuali tulang tengkorak. Tulang-tulang ini akan tetap lunak hingga persalinan tiba agar dapat melewati jalan lahir.

Baca JugaPerkembangan Janin di Usia Kehamilan 32 Minggu

3. Jaringan Kulit Bayi Kian Sempurna

Memasuki usia kehamilan 33 minggu, kulit janin di dalam kandungan kian berkembang sempurna.

Adanya simpanan lemak di bawah kulit membantu mengurangi kemerahan pada kulit janin, sekaligus mengurangi kerutan di permukaan kulit.

Selain itu, lemak pada tubuh ini akan membantu memberikan perlindungan pada kulit janin dan memberikan si Kecil rasa hangat pada tubuhnya.

4. Paru-paru Sudah Berfungsi

Janin di usia kehamilan 33 minggu sudah bisa mulai bernapas di luar rahim. Pasalnya, peru-paru kian berkembang dengan lebih matang karena sudah memproduksi surfaktan.

5. Bayi Aktif Bergerak

Pada minggu ke-3 ini, Bumil mungkin akan lebih sering merasakan tendangan si Kecil. Hal ini disebabkan oleh tingkat cairan ketuban yang mencapai puncaknya di usia kehamilan 33 minggu.

Gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh bayi di minggu ke-33 ini biasanya berupa gerakan koordinasi dan refleks, seperti mengisap, menelan, membuka mulut, dan sebagainya.

Pada periode ini, Anda bisa memulai interaksi santai dengan sang buah hati, seperti mengelus perut dan memperdengarkan musik dengan tempo ringan.

Memasuki minggu ke-33, si Kecil juga bisa saja lebih sedikit bergerak di dalam kandungan. Kondisi ini wajar terjadi, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir bila mengalaminya.

6. Bayi Sudah Bisa Membedakan Siang dan Malam

Ibu hamil 33 minggu perlu memahami bahwa bayi sudah bisa membedakan siang dan malam. Hal ini disebabkan oleh dinding rahim yang menipis sehingga cahaya bisa menembus rahim.

Ketika tidur, bayi akan memejamkan matanya dan ketika bangun bayi akan membuka mata.

Baca JugaBelly Buds, Speaker Khusus Perut Ibu Hamil untuk Stimulasi Janin

Perubahan Tubuh Ibu saat Hamil 33 Minggu

Perubahan pada tubuh yang terlihat saat hamil 33 minggu adalah ukuran perut yang membesar dan berat badan yang bertambah. Selain itu, ibu juga dapat merasakan gejala kehamilan 33 minggu lainnya seperti:

1. Napas Lebih Pendek

Rahim yang semakin membesar ini menekan beberapa organ di sekitarnya, termasuk diafragma dan paru-paru. Kondisi ini membuat ibu memiliki napas yang lebih pendek selama trimester ketiga ini.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan cara berdiri lurus agar paru-paru mendapatkan lebih banyak ruang. Hindari juga berbagai aktivitas yang membuat napas memburu.

2. Nyeri Punggung

Gejala lain yang dapat dirasakan pada usia kehamilan 33 minggu adalah nyeri punggung. seiring bertambahnya berat dan ukuran tubuh janin, maka semakin bertambah pula tekanan pada saraf skiatik. Kondisi ini bisa memicu nyeri pada punggung.

Selain itu, perkembangan rahim juga dapat membuat rahim membesar sehingga menekan dada. Selain itu, janin juga bisa mendorong atau menendang tulang rusuk Anda selama di dalam kandungan. Kombinasi ini bisa memicu rasa nyeri pada tulang.

3. Pembengkakan pada Kaki

Selama kehamilan, ibu hamil sering kali mengalami pembengkakan pada kaki dan tungkai. Hal ini juga bisa menimpa saat usia kehamilan mencapai 33 minggu.

Pembengkakan terjadi sebagai akibat dari pembesaran pada rahim. Hal ini bisa memberikan tekanan pada pembuluh darah di bagian tungkai dan kaki sehingga mencetuskan pembengkakan.

4. Berisiko Mengalami Wasir

Berkembangnya janin membuat rahim membesar sehingga menyebabkan anus tertekan. Tekanan pada anus membuat pembuluh darah melebar hingga berisiko memicu wasir.

Wasir adalah kondisi ketika pembuluh darah pada bagian usus besar yang bernama rektum mengalami pelebaran.

Selain karena tekanan yang dialami anus, hormon kehamilan juga disebut-sebut menjadi pemicu terjadinya keluhan ini.

5. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu merupakan kondisi umum yang dialami ibu hamil, terutama di trimester ketiga.

Kondisi lebih umum terjadi pada ibu yang menjalani kehamilan kedua dan seterusnya. Biasanya mengubah posisi tubuh seperti dari duduk menjadi berbaring atau dari berbaring ke berjalan-jalan dapat membantu menghilangkan kontraksi ini.

Beberapa gejala lain yang juga masih muncul saat usia kehamilan 33 minggu, antara lain:

  • Round ligament pain.
  • Kuku dan rambut tumbuh lebih cepat.
  • Heartburn.
  • Gangguan tidur.

Baca JugaHamil 34 Minggu, Paru-Paru Janin Sudah Sempurna

Pemeriksaan Kehamilan

Jika Anda memiliki janji kunjungan ke dokter minggu ini, ibu akan menjalani pemeriksaan kehamilan seperti biasa.

Dalam beberapa kasus, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan biophysical profile (BPP). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada kehamilan yang berisiko.

1. Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan umum merupakan pemeriksaan yang pasti dilakukan setiap kali kunjungan. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan satu bulan sekali. Beberapa pemeriksaan tersebut, mencangkup:

  • Pemeriksaan berat badan dan tekanan darah.
  • Tes urine untuk mengukur kadar gula dan protein dalam darah.
  • Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat bayi, memeriksa detak jantung bayi.

2. Pemeriksaan Biophysical Profile (BPP)

Pemeriksaan biophysical profile (BPP) biasanya dilakukan pada usia kehamilan di atas 32 minggu pada kehamilan yang berisiko.

Tujuan Biophysical Profile (BPP)

BPP adalah tes kombinasi untuk mengukur gerakan tubuh dan nodus otot bayi. Pemeriksaan ini juga mengukur seberapa cepat detak jantung bayi ketika sedang bergerak dan juga mengukur jumlah air ketuban dalam rahim.

Tes BPP dilakukan untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat. 

Prosedur Biophysical Profile (BPP)

Prosedur biasanya hanya berlangsung sekitar 30 menit. Dokter akan memulai prosedur dengan pemeriksaan USG untuk melacak gerakan bayi, lalu mengukur jumlah air ketuban.

Selanjutnya, tes nonstres akan dilakukan untuk yang membantu memantau detak jantung bayi selama 20 menit.

Dokter akan memasang gelang elastis dengan dua sensor di sekitar perut untuk memonitor detak jantung bayi.

Siapa yang Membutuhkan Biophysical Profile (BPP)?

Dokter dapat menyarankan pemeriksaan bila ibu hamil memiliki sejumlah risiko berikut ini:

  • Menderita diabetes atau preeklampsia.
  • Jatuh atau kecelakaan lain.
  • Belum melahirkan, padahal HPL (hari perkiraan lahir) sudah lewat.

Baca JugaManfaat Mengelus Perut saat Hamil Bagus untuk Perkembangan Janin

Tips Kehamilan 33 Minggu

Menginjak usia kehamilan 33 minggu, ini berarti hari kelahiran semakin dekat. Ini membuat banyak hal yang harus dipersiapkan oleh calon orang tua.

Nah, supaya kehamilan berjalan lancar sampai waktu persalinan tiba, ikuti tips-tips berikut ini:

1. Belajar tentang Menyusui

Menyusui adalah hal yang sangat alami dan tentunya setiap ibu akan dapat melakukannya jika sudah waktunya.

Meskipun begitu, tidak ada salahnya jika ibu mempersiapkan diri dari sekarang. Minggu ke-33 ini dapat menjadi waktu yang tepat bagi ibu untuk belajar tentang menyusui atau bahkan mengikuti kelas tentang menyusui.

2. Jaga Asupan Makanan

Menjaga asupan makanan dan air putih yang cukup adalah hal yang wajib dilakukan selama kehamilan.

Ibu hamil juga disarankan untuk semakin meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D di kehamilan 33 minggu ini. Hal ini sangat berguna untuk mendukung proses pemadatan tulang janin.

3. Rutin Berolahraga

Tetap bergerak aktif merupakan salah satu kunci penting agar kehamilan senantiasa sehat. Oleh sebab itu, ibu hamil 33 minggu disarankan untuk berolahraga secara rutin.

Jangan lupa untuk memilih olahraga yang aman untuk ibu hamil, seperti senam Kegel. Latihan ini dapat membantu memperkuat otot panggul.

Panggul yang kuat tidak hanya akan lebih nyaman untuk menopang rahim dan organ sekitarnya, tetapi juga menurunkan gejala postpartum seperti wasir dan inkontinensia urine.

Baca JugaJanin Sering Aktif Bergerak di Malam Hari, Normalkah?

4. Kenali Gejala Persalinan Dini

Memasuki trimester ketiga ini, calon orang tua sebaiknya mengenali berbagai gejala dan tanda-tanda persalinan dini. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, meskipun kehamilan Anda bukan tidak diindikasikan sebagai kehamilan berisiko sebelumnya.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda persalinan dini:

  • Kontraksi secara berkala yang semakin berdekatan (harus bisa membedakan kontraksi ini dengan kontraksi Braxton Hicks).
  • Air ketuban pecah (dalam jumlah sedikit maupun banyak).
  • Keputihan berdarah atau kecoklatan.

Jika tanda-tanda ini muncul, segera pergi ke rumah sakit atau klinik tempat Anda ingin melahirkan.

Itu dia berbagai hal yang perlu diketahui tentang kehamilan 33 minggu. Jangan ragu untuk meminta berbagai saran pada dokter atau bidan Anda ketika melakukan pemeriksaan kehamilan.

 

  1. Anonim. Pregnancy at Week 33. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/pregnancy-at-week-33. (Diakses pada 28 Maret 2023).
  2. Anonim. Pregnancy Week 33. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/week-by-week/33-weeks-pregnant/. (Diakses pada 28 Maret 2023).
  3. Donaldson-Evans, Catherine. 2022. 33 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-33.aspx. (Diakses pada 28 Maret 2023).
  4. Griffin, R. Morgan. 2021. Biophysical Profile (BPP). https://www.webmd.com/baby/bpp-biophysical-profile. (Diakses pada 28 Maret 2023).
  5. Pevzner, Holly. 2021. Week 33 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/33-weeks-pregnant-4159211. (Diakses pada 28 Maret 2023).
  6. Silver, Natalie. 2017. 33 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More. https://www.healthline.com/health/pregnancy/33-weeks-pregnant. (Diakses pada 28 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi