Terbit: 2 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Wanita mengalami cukup banyak perubahan di tubuhnya ketika hamil. Selain perut dan payudara yang semakin membesar, perubahan pada vagina saat hamil juga akan terjadi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Ini 10 Perubahan yang Terjadi pada Vagina saat Hamil

Perubahan Vagina saat Hamil

Selama kehamilan, tubuh mengalami sejumlah perubahan, termasuk di antaranya perut yang kian membesar, payudara yang semakin mengencang, hingga gangguan pada suasana hati. Bahkan, wanita hamil juga akan mengalami sejumlah perubahan pada vagina.

Jika ini merupakan kehamilan pertama Anda, mungkin hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui beberapa perubahan vagina saat hamil berikut ini:

1. Berisiko Tinggi terhadap Infeksi

Perubahan vagina pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko terhadap infeksi, baik infeksi bakteri maupun jamur. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen dan perubahan pH pada vagina.

Estrogen yang meningkat akan menambah jumlah glikogen sehingga memicu sel jamur untuk tumbuh di dinding vagina. Sementara itu, pH vagina yang berkurang tingkat keasamannya membuat bakteri lebih mudah untuk berkembang biak.

Dua kondisi tersebut membuat wanita hamil lebih rentan mengalami infeksi, misalnya infeksi saluran kemih (ISK). Tidak hanya mengganggu kenyamanan, ISK juga membuat wanita hamil lebih sering buang air kecil.

Apabila Anda tidak bisa menjaga kebersihan dari area vagina saat hamil, kemungkinan terjadinya infeksi akan lebih besar.

Baca JugaVagina Gatal Saat Hamil? 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

2. Warna Vagina Menjadi Kebiruan

Peningkatan aliran darah terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan warna pada vagina menjadi kebiruan hingga keunguan. Ini dikenal sebagai tanda Chadwick.

Perubahan warna di vagina mungkin tidak akan disadari karena tidak menimbulkan gejala apa pun. Selain itu, kondisi ini bisa berlangsung selama empat minggu dan akan menghilang setelah Anda melahirkan.

3. Rentan terhadap Varises Vagina

Pembuluh darah berwarna ungu dapat terlihat lebih menonjol saat hamil. Ini terjadi karena tekanan akibat perut yang membesar.

Pelebaran atau pembengkakan pada pembuluh darah ini dikenal sebagai varises. Selain pada perut, varises pada ibu hamil juga bisa muncul di area vagina.

Menurut International Journal of Women’s Health, terjadi peningkatan aliran darah menuju vagina selama kehamilan. Kondisi ini dikenal sebagai vulvar varicosities.

Vulvar varicosities dapat terjadi pada trimester atau ketiga kehamilan. Namun, kondisi ini tidak selalu terjadi pada kehamilan. Menurut penelitian, hanya sekitar 18-22 persen wanita hamil mengalaminya.

Pada kebanyakan kasus, vulvar varicosities akan menghilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

4. Vagina dan Selangkangan Terasa Membengkak

Perubahan vagina saat hamil yang bisa diamati adalah pembengkakan pada vagina dan sekitarnya, termasuk selangkangan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah pada area ini.

Saat sedang hamil, peredaran darah pada wanita akan mengalami peningkatan yang cukup kuat. Peningkatan ini terjadi karena ada aliran darah yang harus disuplai ke janin.

Sebagai akibatnya, organ di sekitar vagina seperti labia dan klitoris jadi penuh dengan darah dan menyebabkan wanita mudah terangsang.

Wanita hamil akan merasa vagina atau selangkangannya terasa membengkak, padahal kenyataannya tidak demikian.

Baca JugaFlek saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Terasa Gatal

Vagina terasa gatal menjadi salah satu perubahan lain yang dapat terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan cairan dan perubahan pH vagina.

Rasa gatal pada vagina dapat menimpa kapan saja dan merupakan gejala kehamilan yang umum terjadi. Jadi, Anda tidak perlu khawatir berlebihan saat mengalaminya.

Namun, bila keluhan gatal tidak kunjung hilang, memburuk, atau disertai gejala lain, segera periksakan kondisi ke dokter. Sebab bisa saja, gatal pada vagina terjadi akibat pertumbuhan bakteri atau jamur.

6. Berbau Menyengat

Tingkat pH vagina yang berubah selama kehamilan bisa menyebabkan vagina berbau lebih menyengat. Perubahan vagina saat hamil yang satu ini bisa mengganggu, meskipun bukan gejala yang perlu dikhawatirkan.

Selain lebih menyengat, perubahan rasa pada vagina juga bisa terjadi saat hamil. Cairan vagina akan cenderung terasa asin atau terasa seperti logam. Kondisi ini lagi-lagi disebabkan oleh perubahan pH pada vagina selama kehamilan.

7. Lebih Mudah Orgasme

Perubahan vagina saat hamil yang satu ini terjadi karena meningkatnya aliran darah pada organ intim.

Perlu diketahui, selama kehamilan, volume darah di tubuh meningkat hingga sebanyak 50 persen. Sebagian besar darah tersebut menuju ke bagian bawah tubuh, termasuk vagina. Kondisi inilah yang membuat vagina lebih sensitif.

Selain itu, produksi kadar hormon estrogen, oksitosin, dan progesteron yang lebih banyak dari biasanya membuat gairah seksual wanita hamil mengalami peningkatan. Wanita hamil juga cenderung lebih mungkin mengalami orgasme yang lebih baik.

8. Lebih Sensitif

Selama kehamilan, organ kewanitaan yang sudah sensitif menjadi lebih sensitif lagi. Akibatnya, wanita hamil lebih rentan terhadap iritasi.

Maka dari itu, gunakan produk yang aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang memicu iritasi. Anda bisa memilih produk sabun, detergen, atau produk rumah tangga lain yang memiliki label hipoalergenik.

9. Keputihan Lebih Banyak

Peningkatan produksi cairan merupakan salah satu perubahan vagina saat hamil yang umum dialami.

Perubahan ini terjadi karena tingginya kadar estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Meningkatnya aliran darah selama kehamilan juga bisa mencetuskan keputihan yang lebih banyak daripada biasanya.

Kondisi ini termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Hanya saja, Anda mungkin harus menggunakan pantyliner untuk mengantisipasi kelembapan yang dihasilkan.

Normalnya, cairan yang keluar dari vagina relatif encer, berwarna putih susu, dan lebih beraroma.

Jika mendapati keputihan mengalami perubahan yang tidak normal, misalnya berbau busuk, segera periksakan kondisi ke dokter. Bisa jadi, hal ini menandakan adanya gangguan pada vagina.

Baca JugaPenyebab Keputihan saat Hamil dan Cara Mengatasinya

10. Mengeluarkan Flek

Saat memasuki trimester awal kehamilan, Anda mungkin mengalami perdarahan pada vagina. Kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi.

Perdarahan ringan atau flek yang terjadi biasanya tanda dari implantasi dari janin. Ini merupakan proses ketika embrio tertanam pada rahim. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peningkatan volume darah.

Namun, Anda perlu waspada karena perdarahan vagina bisa menjadi tanda keguguran atau kondisi berbahaya lainnya, seperti:

Segera periksakan diri ke dokter apabila perdarahan muncul dibarengi dengan gejala lainnya, misalnya kram yang parah.

Itulah sejumlah perubahan vagina saat hamil yang sebaiknya diketahui. Walaupun umumnya kondisi-kondisi di atas biasa terjadi, selalu waspadai kemungkinan terburuk yang bisa dialami.

Oleh karena itu, pastikan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan atau bidan. Dengan begitu, Anda bisa memantau dengan baik perkembangan janin. Semoga bermanfaat!

 

  1. Gavrilov, Sergey G. 2017. Vulvar Varicosities: Diagnosis, Treatment, and Prevention. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5500487/. (Diakses pada 14 April 2023).
  2. McDermott, Annette. 2016. How Pregnancy Affects Vaginal Health. https://www.healthline.com/health/vaginal-health/how-pregnancy-affects-vaginal-health. (Diakses pada 14 April 2023).
  3. Pevzner, Holly. 2022. 7 Ways Your Vagina Changes During Pregnancy. https://www.parents.com/pregnancy/my-body/changing/pregnancy-vaginal-changes/. (Diakses pada 14 April 2023).
  4. Yanek, Dawn. 2018. From Orgasms to Odd Scents: 10 Weird, but Totally Normal Ways Pregnancy Changes the Vagina. https://www.healthline.com/health/pregnancy/vaginal-changes. (Diakses pada 14 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi