Gangguan tiroid saat hamil tidak hanya berdampak terhadap kesehatan ibu, tetapi juga janin di dalam kandungan. Bahkan, jika tidak ditangani dengan baik kondisi ini bisa menyebabkan keguguran! Bagaimana bisa? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Penyebab Gangguan Tiroid Saat Hamil
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di leher dengan bentuk menyerupai kupu-kupu. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
Terkadang produksi hormon-hormon di tiroid menjadi tidak normal dan menyebabkan sejumlah gangguan. Kondisi ini bisa menimpa siapa saja, bahkan ibu hamil sekalipun.
Produksi hormon yang menurun pada kelenjar tiroid dikenal sebagai hipotiroidisme. Sejumlah gejala yang dapat muncul, antara lain:
- Denyut jantung melambat.
- Kelelahan.
- Sensitif terhadap suhu dingin.
- Sembelit.
- Kulit kering.
- Berat badan bertambah.
- Kelemahan otot.
- Nyeri otot.
Baca Juga: Benarkah Hamil dengan Diabetes Tingkatkan Risiko Anak Autis?
Sementara itu, apabila hormon di tiroid diproduksi lebih banyak daripada seharusnya, kondisi ini dikenal sebagai hipertiroidisme. Beberapa gejala yang dapat dirasakan cukup beragam, di antaranya:
- Detak jantung meningkat.
- Merasa gugup atau gemetar.
- Berat badan menurun.
- Nafsu makan meningkat.
- Sering buang air besar.
- Masalah tidur.
- Rambut rontok.
- Kelemahan otot.
Hipertiroidisme pada ibu hamil biasanya terjadi karena penyakit Graves, suatu kelainan autoimun yang menyebabkan sistem imun tubuh menciptakan antibodi khusus. Pada akhirnya, hormon tiroid menjadi lebih banyak diproduksi.
Penyakit Graves bisa menyerang untuk pertama kalinya saat hamil. Namun, bila sebelumnya ibu hamil sudah memilikinya, gejala penyakit dapat membaik pada trimester kedua dan ketiga.
Pengaruh Kesehatan Tiroid terhadap Janin
Gangguan tiroid saat hamil yang tidak diobati tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu, melainkan juga kesehatan janin.
Tiroid yang terlalu aktif pada bayi dapat menyebabkan sejumlah kondisi berikut:
- Detak jantung meningkat yang berpotensi mengakibatkan gagal jantung.
- Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol.
- Mudah marah.
- Titik lunak di tengkorak bayi menutup lebih cepat.
Terkadang, tiroid yang membesar pada si Kecil juga bisa membuatnya sulit untuk bernapas.
Mengutip NIH, hipertiroidisme pada ibu hamil dapat meningkatkan sejumlah masalah kehamilan berikut ini:
- Keguguran.
- Kelahiran prematur.
- Berat badan lahir rendah.
- Preeklamsia.
- Krisis tiroid.
- Gagal jantung kongestif.
Pada kasus yang jarang, penyakit Graves dapat memengaruhi kesehatan tiroid si Kecil akibat produksi hormon di kelenjar ini terlalu banyak.
Baca Juga: Ibu Hamil Minum Kopi, Aman atau Berbahaya bagi Janin?
Dampak gangguan tiroid saat hamil sudah dibuktikan melalui penelitian lawas tahun 1994-1999 yang dilakukan di Johns Hopkins Hospital. Menurut penelitian ini, sebanyak 18 persen bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit tiroid lahir mengalami kecacatan parah.
Kecacatan dapat menimpa beberapa bagian tubuh, seperti jantung, sistem saraf, dan ginjal. Sementara itu, beberapa bayi juga mengalami bibir sumbing, kelainan pada bentuk telinga, dan dada cekung.
Masih mengacu pada penelitian yang sama, sebanyak dua bayi ditemukan meninggal sebelum lahir.
Penelitian lain yang telah dilakukan juga mengungkapkan bahwa gangguan tiroid saat hamil berisiko pada perkembangan otak. Bayi yang lahir ditemukan memiliki IQ yang rendah serta mengalami hambatan motorik dan perkembangan mental.
Demikian fakta seputar gangguan tiroid saat hamil. Periksakan kesehatan Anda dan kandungan secara rutin selama kehamilan untuk mendeteksi adanya gangguan pada kelenjar ini.
Jika setelah pemeriksaan ditemukan adanya gangguan kelenjar tiroid, umumnya dokter akan meresepkan obat-obatan anti-tiroid, terapi radioiodine, atau prosedur operasi.
- Anonim. 2017. Thyroid Disease & Pregnancy. https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/pregnancy-thyroid-disease. (Diakses pada 20 Juli 2023).
- Anonim. 2021. Hyperthyroidism. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14129-hyperthyroidism. (Diakses pada 20 Juli 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Hypothyroidism (Underactive Thyroid). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypothyroidism/symptoms-causes/syc-20350284. (Diakses pada 20 Juli 2023).