Terbit: 14 July 2020 | Diperbarui: 23 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Penyakit Graves adalah suatu kondisi yang jika tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan mengancam nyawa! Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan lainnya di bawah ini.

Penyakit Graves: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Penyakit Graves?

Penyakit Graves adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan produksi hormon tiroid berlebihan atau juga disebut hipertiroidisme. Graves merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan hipertiroidisme.

Hormon tiroid dapat memengaruhi banyak sistem tubuh, termasuk fungsi sistem saraf, perkembangan otak, suhu tubuh, dan bagian penting lainnya, sehingga tanda dan gejala Graves bisa bervariasi.

Penyakit ini sering tidak disadari karena gejala awalnya yang kurang tampak. Biasanya penyakit ini baru diketahui setelah mendapatkan diagnosis dari dokter dengan pemeriksaan beberapa kali.

Ciri dan Gejala Penyakit Graves

Meskipun gejalanya sulit dikenali dan terkadang mirip dengan gejala hipertiroidisme, secara umum berikut gejala penyakit Graves:

  • Kecemasan dan mudah marah.
  • Gemetar (tremor) di tangan atau jari.
  • Sensitif pada panas, berkeringat banyak, atau kulit hangat dan lembap.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
  • Perubahan siklus menstruasi/amenorhea.
  • Disfungsi ereksi atau penurunan libido.
  • Sering buang air besar (BAB).
  • Mata menonjol atau melotot (Oftalmopati Graves).
  • Kelelahan.
  • Penebalan pada kulit dan memerah biasanya di tulang kering atau di bagian atas kaki (dermopati Graves).
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi).
  • Gangguan tidur atau insomnia.

Graves Ophthalmopathy

Sekitar 30% penderita penyakit Graves memiliki beberapa tanda dan gejala Graves ophthalmopathy. Ini disebabkan menipisnya jaringan lemak pada wajah dan sekitar mata yang memengaruhi otot dan jaringan lain di sekitar mata.

Tanda dan gejala Graves ophthalmopathy termasuk:

  • Mata menonjol atau melotot (exophthalmos)
  • Mata kering
  • Kelopak mata bengkak
  • Mata memerah atau meradang
  • Tekanan atau rasa sakit di mata
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Penglihatan ganda (diplopia)
  • Kehilangan penglihatan

Graves Dermopati

Bentuk yang tidak biasa dari Graves adalah Graves dermopati yang ditandai dengan kulit memerah dan menebal. Kondisi ini paling sering terjadi pada tulang kering atau bagian atas kaki.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter jika mengalami demam, gelisah, mengigau, dan mengalami denyut nadi yang cepat, atau gejala lainnya yang telah disebutkan di atas. Seseorang bisa mengalami krisis tirotoksikosis atau krisis tiroid, di mana efek dari terlalu banyak hormon tiroid secara tiba-tiba dapat mengancam jiwa.

Penyebab Penyakit Graves

Dalam penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh secara keliru menghasilkan antibodi yang disebut thyroid stimulating immunoglobulin (TSI), yang kemudian melekat pada reseptor thyroid stimulating hormone (TSH) yang normalnya diproduksi oleh hipofisis.

Akibat reseptor TSH terus menerus dirangsang oleh TSI, maka kelenjar tiroid terus-menerus menghasilkan hormon Tiroid (T3 dan T4) kondisi ini belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya.

Faktor Risiko Penyakit Graves

Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit graves, di antaranya:

  • Usia. Orang berusia di bawah usia 40 tahun lebih berisiko mengalami Graves.
  • Jenis kelamin. Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada wanita.
  • Riwayat keluarga. Kemungkinan gen yang dapat membuat seseorang lebih berisiko tinggi terhadap penyakit ini.
  • Gangguan autoimun lainnya. Penderita gangguan lain pada sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis, memiliki risiko lebih tinggi.
  • Stres emosional atau fisik. Peristiwa atau penyakit yang mengakibatkan stres dapat menyebabkan Graves pada orang dengan gen yang berisiko.
  • Kehamilan. Kehamilan atau setelah persalinan dapat meningkatkan risiko penyakit ini, khususnya pada wanita yang memiliki gen berisiko.
  • Merokok. Mengisap asap rokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan risiko Graves. Perokok yang memiliki penyakit Graves juga berisiko lebih tinggi terkena oftalmopati Graves.

Diagnosis Penyakit Graves

Sebagai langkah awal untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa tanda dan gejala penyakit Grave. Dokter juga dapat menanyakan riwayat medis dan keluarga pasien.

Selain itu, dokter juga dapat menyarankan beberapa tes tambahan berikut:

  • Tes darah. Tes ini dapat membantu dokter menentukan kadar TSH dan kadar hormon tiroid (FT4, T4, atau T3). Penderita Graves biasanya memiliki kadar TSH yang lebih rendah dan kadar hormon tiroid yang lebih tinggi. Dokter dapat melakukan tes laboratorium lain untuk mengukur kadar antibodi yang diketahui menyebabkan Graves.
  • Tes penyerapan yodium radioaktif. Tubuh memerlukan yodium untuk membuat hormon tiroid. Ketika memberi sedikit yodium radioaktif dan kemudian mengukur jumlahnya di kelenjar tiroid dengan kamera pemindaian khusus, dokter menentukan kadar di mana kelenjar tiroid mengambil yodium. Jumlah yodium radioaktif yang diambil kelenjar tiroid membantu menentukan apakah Graves atau kondisi lain yang menyebabkan hipertiroidisme.
  • Tes pencitraan. Ultrasonografi (USG) dapat dilakukan untuk menghasilkan gambar organ dalam, termasuk pembesaran kelenjar tiroid. Tes ini paling efektif pada orang yang tidak bisa menjalani pengambilan yodium radioaktif, seperti wanita hamil. Jika diagnosis penyakit ini masih belum diketahui secara jelas, dokter dapat menyarankan CT scan atau MRI.

Cara Mengobati Penyakit Graves

Apakah penyakit Graves bisa sembuh? Penyakit ini bisa disembuhkan dengan beberapa pengobatan yang efektif dan dapat mengembalikan fungsi tiroid menjadi normal. Perawatan penyakit Graves bertujuan untuk menghentikan produksi hormon tiroid dan untuk menghentikan dampak hormon pada tubuh.

Berikut ini beberapa cara mengobati penyakit Graves:

1. Obat Antitiroid

Obat-obatan antitiroid seperti propylthiouracil atau methimazole dapat diresepkan oleh dokter. Beta-blocker juga dapat digunakan untuk membantu mengurangi efek dari gejala graves sampai perawatan lainnya mulai bekerja.

2. Terapi Radioiodine

Terapi yodium radioaktif adalah salah satu perawatan penyakit Graves yang paling umum. Perawatan ini mengharuskan pasien menggunakan dosis yodium radioaktif-131. Terapi ini biasanya mengharuskan pasien mengonsumsi obat dalam bentuk pil. Dokter mungkin akan menyarankan tentang langkah pencegahan apa pun yang harus dilakukan dengan terapi ini.

3. Operasi Tiroid

Operasi jarang digunakan meskipun suatu pilihan. Namun, dokter dapat menyarankan operasi jika perawatan sebelumnya tidak efektif, jika diduga kanker tiroid, atau wanita hamil yang tidak dapat menggunakan obat antitiroid.

Jika memerlukan operasi, dokter dapat mengangkat seluruh kelenjar tiroid untuk menghilangkan risiko hipertiroidisme kembali. Pasien akan memerlukan terapi penggantian hormon tiroid secara berkelanjutan jika memilih untuk operasi.

Terkait pertanyaan apakah penyakit graves bisa sembuh, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat dan risiko dari berbagai pilihan perawatan penyakit Graves.

Komplikasi Penyakit Graves

Jika dibiarkan dan tidak segera diobati dengan tepat, bahaya penyakit graves dapat menyebabkan komplikasi berikut:

1. Krisis Tiroid 

Meskipun jarang terjadi, komplikasi krisis tiroid atau juga dikenal sebagai hipertiroidisme yang dipercepat atau krisis Tirotoksikosis dapat mengancam jiwa. Kondisi ini lebih mungkin terjadi ketika hipertiroidisme berat tidak diobati atau diobati dengan tidak tepat.

Peningkatan hormon tiroid secara tiba-tiba dan drastis dapat menghasilkan beberapa dampak pada kesehatan, termasuk:

  • Demam.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Berkeringat.
  • Mengigau.
  • Kelemahan parah.
  • Kejang.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Kulit dan mata kuning (jaundice).
  • Tekanan darah rendah parah (hipotensi).
  • Koma.

Maka dari itu, krisis tiroid harus segera mendapatkan perawatan darurat. Krisis tiroid juga bisa menyebabkan gangguan irama jantung yang dapat mengancam nyawa semisal atrial fibrilasi cepat.

2. Gangguan Jantung

Jika tidak segera diobati, bahaya penyakit Graves dapat menyebabkan gangguan irama jantung, perubahan struktur dan fungsi otot-otot jantung, dan ketidakmampuan jantung memompa darah yang cukup ke tubuh (gagal jantung).

3. Gangguan Kehamilan

Komplikasi penyakit Grave yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk keguguran, kelahiran prematur, disfungsi tiroid janin, pertumbuhan janin yang buruk, gagal jantung ibu, dan preeklampsia. Preeklampsia adalah kondisi ibu hamil yang menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gejala serius lainnya.

4. Osteoporosis

Bahaya penyakit Graves yang tidak segera diobati dengan tepat dapat menyebabkan tulang keropos atau rapuh (osteoporosis). Kekuatan tulang tergantung pada jumlah kalsium dan mineral lain yang terkandung di dalamnya. Kelebihan hormon tiroid dapat mengganggu kemampuan tubuh menyuplai kalsium ke dalam tulang.

Cara Mencegah Penyakit Graves

Pencegahan penyakit Graves adalah dengan menghindari faktor risikonya seperti infeksi, asupan yodium jangan berlebihan atau kekurangan, hindari stres, cedera pada kelenjar gondok, dan obat steroid.

 

  1. Anonim. 2020. Graves’ Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15244-graves-disease. (Diakses pada 14 Juli 2020)
  2. Dock, Elly dan Matthew S. 2018. Graves’ Disease. https://www.healthline.com/health/graves-disease#causes. (Diakses pada 14 Juli 2020)
  3. Lam, Peter. 2019. All about Graves’ disease. https://www.medicalnewstoday.com/articles/170005#causes. (Diakses pada 14 Juli 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Graves’ disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/graves-disease/symptoms-causes/syc-20356240. (Diakses pada 14 Juli 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi