Terbit: 11 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Berat badan menjadi salah satu informasi yang diberitahukan saat si Kecil lahir. Informasi ini dapat menjadi indikasi tentang kesehatan bayi. Namun, bayi tidak memiliki berat badan yang sama, karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya. 

Orang Tua Perlu Tahu, Ini 9 Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Bayi

Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Lahir Bayi

Mengetahui berat badan bayi sesaat setelah persalinan merupakan bagian penting untuk memastikan bayi sehat dan tumbuh kembangnya normal. Bayi yang memiliki berat badan tidak normal memiliki risiko tinggi untuk mengalami komplikasi kelahiran serta mempengaruhi kesehatannya.

Menurut World Health Organization (WHO), bayi baru lahir dikatakan memiliki berat badan normal apabila memiliki berat badan antara 2,5 hingga 4 kg saat lahir pada usia kehamilan 37 hingga 40 minggu. 

Variasi berat badan bayi saat lahir dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Genetik

Bayi pada umumnya akan mewarisi setengah gen dari ibu dan setengah lainnya dari ayah. Dengan demikian, kedua orang tua turut berperan dalam genetik bayi. 

Berat serta tinggi badan ibu sama-sama memiliki dampak pada berat badan bayi saat lahir. Beberapa bayi memiliki ukuran yang lebih kecil saat lahir karena memang hal tersebut menurun dalam keluarga.

Namun, beberapa bayi mungkin memiliki genetik yang lebih dominan dari salah satu pihak, baik ayah maupun ibu. 

Baca JugaBerat Badan Bayi Tidak Normal saat Lahir, Kenali Bahayanya

2. Usia Ibu Hamil 

Usia ibu saat hamil turut memengaruhi berat badan bayi saat lahir. Penelitian menunjukkan bahwa 36 persen ibu hamil yang berusia remaja cenderung melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah. 

Selain itu, risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah juga meningkat sebanyak 2 kali lipat pada wanita yang hamil pada usia kurang dari 20 tahun. Risiko ini juga turut dialami oleh wanita yang hamil pada usia yang lebih tua. 

Wanita yang hamil pada usia di atas 35 tahun diketahui lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. 

3. Kehamilan Kembar

Perlu diketahui bahwa jumlah bayi dalam kandungan turut memengaruhi berat badan bayi saat lahir. Anak kembar dua atau lebih cenderung memiliki ukuran tubuh saat lahir yang lebih kecil dibandingkan dengan janin tunggal. 

Kondisi ini disebabkan oleh ruang gerak yang lebih sempit serta asupan nutrisi yang perlu dibagi sesuai dengan jumlah janin dalam kandungan. Selain itu, bayi kembar juga memiliki risiko lebih besar untuk lahir lebih awal atau prematur. 

4. Durasi Kehamilan

Usia kehamilan saat bayi lahir memiliki dampak besar pada berat badan bayi saat lahir. Bayi yang lahir pada usia kehamilan 32 minggu akan memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir pada usia kehamilan 40 minggu

Berat badan bayi akan mengalami kenaikan pesat saat masa akhir kehamilan. Oleh sebab itu, apabila bayi lahir prematur, maka bayi tidak akan berkembang dengan sempurna dalam rahim. Akibatnya bayi mungkin akan lahir dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang lahir pada cukup bulan. 

5. Berat Badan Ibu

Jika sebelumnya diketahui bahwa berat serta tinggi badan orang tua memiliki peran dalam berat badan lahir, maka berat badan ibu selama hamil memiliki peran kunci pada berat badan bayi saat lahir. 

Pasalnya, diketahui bahwa wanita yang mengalami kegemukan saat hamil cenderung melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan rata-rata bayi. 

Sama halnya dengan wanita hamil yang memiliki berat badan rendah selama hamil cenderung akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. 

6. Pola Makan selama Kehamilan

Anda mungkin sudah sering mendengar ungkapan bahwa apa yang Anda makan dapat memengaruhi janin dalam kandungan. Tampaknya ini memang bukan omong kosong belaka. 

Pasalanya, pola makan ibu selama hamil diketahui bisa memengaruhi berat badan lahir bayi. Apabila ibu tidak makan dalam jumlah yang cukup selama hamil, maka kebutuhan nutrisi untuk janin tidak dapat dipenuhi sehingga bayi cenderung lahir dengan berat badan kurang. 

7. Kebiasaan Ibu selama Hamil

Kebiasaan dan gaya hidup ibu selama hamil dapat memengaruhi berat badan bayi saat lahir. Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol selama hamil cenderung akan melahirkan anak dengan berat badan yang lebih rendah. Selain itu, beberapa jenis obat-obatan terlarang juga dapat memberikan dampak buruk pada berat badan bayi saat lahir. 

Baca Juga8 Makanan dan Minuman yang Dilarang untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

8. Jenis Kelamin Bayi

Jenis kelamin bayi turut memengaruhi berat badan saat lahir. Pada umumnya, bayi laki-laki cenderung lebih sedikit berat dibandingkan dengan bayi perempuan. 

Menurut WHO, rata-rata berat badan bayi laki-laki yang lahir pada usia kehamilan cukup adalah sebesar 3,3 kg. Sementara itu, rata-rata berat badan bayi perempuan pada kondisi yang sama adalah sebesar 3,2 kg. 

9. Kondisi Medis Ibu

Masalah kesehatan apapun yang dialami ibu selama kehamilan bisa memengaruhi berat badan bayi saat lahir. Kondisi seperti anemia dan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah.

Sementara itu, masalah kesehatan seperti diabetes tipe 1 dan 2 atau diabetes gestasional dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi berat badan berlebihan. 

Itu dia beberapa faktor yang dapat memengaruhi berat badan lahir bayi. Anda tidak perlu merasa khawatir jika bayi terlihat kecil selama berat badannya masih berada dalam rentang normal.

Berat badan lahir rendah dapat memang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan saat bayi bertumbuh lebih besar. Namun, dengan perawatan dan penanganan yang tepat, bayi tetap dapat tumbuh dengan sehat. 

  1. Marsden. 2022. 10 Factors That Affect A Baby’s Birth Weight. https://www.marsden-weighing.co.uk/blog/factors-affect-baby-birth-weight. (Diakses pada 25 Juli 2023). 
  2. Pietro, MaryAnn De. 2023. What Is The Average Baby Weight By Month? https://www.medicalnewstoday.com/articles/325630. (Diakses pada 25 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi