Terbit: 11 November 2016 | Diperbarui: 2 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Selain persalinan secara normal dengan cara telentang, kini ada sebuah metode persalinan lain, yaitu dengan posisi jongkok. Apakah posisi melahirkan jongkok menawarkan manfaat yang menjanjikan? Yuk, simak faktanya berikut ini!

Manfaat dan Risiko Posisi Melahirkan Jongkok (Squatting Birth)

Manfaat Posisi Melahirkan Jongkok

Sebelumnya Anda mungkin sangat familiar dengan posisi berbaring atau telentang saat melahirkan. Posisi memang umum ditemui, tetapi bukan satu-satunya, lo.

Ternyata masih ada posisi lainnya yang bisa dijadikan alternatif, salah satunya adalah posisi melahirkan jongkok.

Posisi jongkok ini termasuk dalam metode persalinan yang diperbolehkan secara medis sebagaimana metode persalinan lain, seperti melahirkan di bawah air (water birth)

Ketika melahirkan dengan posisi jongkok, rahim dan panggul berada di posisi miring ke arah depan. Kondisi ini menyebabkan bayi lebih mudah untuk masuk menuju jalan lahir, lalu siap menuju fase kedua persalinan (fase mengejan).

Metode posisi melahirkan jongkok dinilai cukup aman dan akan memudahkan dokter atau tenaga medis dalam membantu proses persalinan agar berjalan dengan lancar.

Baca Juga12 Macam Posisi yang Bisa Dicoba saat Melahirkan Normal

Selain itu, pada posisi ini juga diameter panggul ibu bisa membesar sekitar 20-30 persen. Pada akhirnya, kontraksi akan terjadi dengan intens sehingga bayi dapat segera dilahirkan.

Posisi melahirkan jongkok juga bermanfaat karena bisa menambah suplai oksigen pada otot rahim. Hal ini baik untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan.

Secara umum, beberapa manfaat lain yang bisa didapat dari posisi melahirkan jongkok, yaitu:

  • Luka atau cedera pada perineum lebih sedikit.
  • Pembengkakan cairan (edema vulva) yang terjadi lebih ringan.
  • Kehilangan darah hanya sedikit.
  • Penggunaan pereda nyeri (epidural) lebih sedikit selama persalinan.
  • Risiko gangguan detak jantung pada bayi berkurang.
  • Risiko bayi masuk ke perawatan intensif neonatal (NICU) lebih sedikit.

Baca JugaMengenal Cara Melahirkan Normal, Mulai dari Prosedur hingga Tipsnya

Risiko Posisi Melahirkan Jongkok

Efektivitas melahirkan dengan posisi jongkok bergantung pada jenis squat atau latihan jongkok yang digunakan. Sebagai contoh, latihan jongkok yang digunakan adalah parallel squat. Pada posisi ini, tubuh ibu hamil akan membungkuk agar bokong tidak lebih rendah dari lutut.

Sementara itu, pada saat melakukan deep squat, bokong ibu hamil akan berada di posisi yang rendah setara dengan pergelangan kaki.

Meskipun manfaat posisi melahirkan jongkok cukup menjanjikan, ada juga risiko dari metode persalinan ini yang harus dipertimbangkan. Sebab pada dasarnya, setiap metode persalinan menyimpan risikonya tersendiri.

Mengutip Healthline, risiko dari melahirkan dengan posisi jongkok, antara lain memicu wasir (hemoroid), plasenta previa, pembuluh darah tali pusat yang rendah, hingga posisi bayi sungsang.

Tidak cukup sampai di situ, terlalu banyak melakukan posisi jongkok di trimester akhir kehamilan bisa memengaruhi pelekatan bayi di dalam kandung. Pada akhirnya, hal ini bisa berujung pada posterior presentation (bayi menghadap ke perut ibu).

Beberapa ahli juga berpendapat bahwa posisi melahirkan jongkok kemungkinan membuat ibu lebih sedikit berpartisipasi, misalnya ibu akan lebih sulit untuk menjangkau atau menggendong bayi ketika ia mulai keluar dari jalan lahir.

Selain itu, pada saat berjongkok, tubuh bagian atas ibu hamil akan menekan lebih banyak ke arah bawah. Hal ini ternyata bisa memicu pembuluh darah tersumbat, terutama di area pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Kondisi ini lama-kelamaan akan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.

Kendati begitu, persalinan dengan posisi jongkok dapat tetap dilakukan. Dengan dukungan dari suami dan doula (pendamping persalinan) saat membantu tubuh di posisi jongkok, ibu bisa lebih fokus untuk mengatur pernapasan saat melahirkan.

Baca JugaPenyebab Kram Perut Setelah Melahirkan dan Cara Mengatasinya

Persiapan Sebelum Melahirkan dengan Posisi Jongkok

Apabila Anda tertarik melakukan persalinan dengan posisi jongkok, mulailah untuk berlatih squat dari sekarang. Berjongkok atau squatting dapat mengangkat rahim dan panggul ke arah depan sehingga bayi di dalam kandungan berada pada posisi yang tepat.

Selain itu, latihan squat juga dapat membantu meningkatkan kontraksi dan mengurangi tekanan pada punggung. Mintalah bantuan kepada suami atau doula saat melakukan latihan.

Anda bisa berlatih jongkok sebelum persalinan berlangsung. Namun, pastikan tempat tidur tempat Anda latihan jongkok tergolong aman.

Anda juga bisa melakukan berbagai latihan untuk memperkuat otot kaki agar lebih kuat saat persalinan nanti. Bila perlu, gunakan birthing ball untuk membantu Anda lebih siap dan relaks dalam menghadapi persalinan.

Pada dasarnya, sebelum melahirkan melalui metode apa pun, hendaknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan atau bidan. Temukan metode persalinan yang tepat sesuai dengan kondisi kehamilan dan fasilitas di fasilitas kesehatan tempat Anda akan melahirkan.

Jika ingin menggunakan posisi melahirkan jongkok, pastikan untuk berbicara terlebih dahulu kepada dokter. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah kondisi kehamilan Anda memungkinan.

Selain itu, konsultasi dengan dokter juga dapat membantu Anda mendapatkan informasi lengkap mengenai tindakan apa saja yang harus dilakukan sebelum dan setelah melahirkan, mulai dari persiapan hingga tindakan pencegahan.

 

  1. Fetters, Aleisha. 2011. Ins and Outs of Squatting Births. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/preparing-for-labor/squatting-birth/. (Diakses pada 1 Agustus 2023).
  2. Marcin, Ashley. 2021. Benefits of Squatting for Birth. https://www.healthline.com/health/pregnancy/squatting-birth. (Diakses pada 1 Agustus 2023).
  3. Weiss, Robin Elise. 2022. Benefits of Squatting for Birth. https://www.verywellfamily.com/squatting-for-birth-2752959. (Diakses pada 1 Agustus 2023).


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi