Selain menggunakan alat kontrasepsi, ada banyak beredar mitos yang dipercaya dapat membantu mencegah Anda untuk hamil. Namun, mitos ini sepatutnya harus diluruskan! Simak berbagai mitos mencegah kehamilan di bawah ini!
Mitos Mencegah Kehamilan
Bagi Anda yang menunda kehamilan mungkin pernah mendengar mitos mencegah kehamilan atau bahkan mungkin Anda memercayainya. Sayangnya, ini hanyalah mitos dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Berikut ini mitos mencegah kehamilan yang perlu diluruskan, di antaranya:
1. Berhubungan Seks Saat Haid Cegah kehamilan
Meski kemungkinannya lebih rendah, Anda masih bisa hamil setelah berhubungan seks saat haid. Ada beberapa alasan mengapa itu bisa terjadi; Menstruasi bisa saja merupakan pendarahan yang disebabkan oleh ovulasi. Saat itulah indung telur melepaskan sel telur.
Dimungkinkan juga untuk berovulasi selama menstruasi. Ada kemungkinan hamil jika Anda berovulasi segera setelah menstruasi. Sperma dapat membuahi sel telur sampai 3 hari. Jika Anda berhubungan seks di akhir menstruasi dan berovulasi beberapa hari kemudian, Anda bisa hamil.
2. Menarik Penis dari Vagina Sebelum Ejakulasi
Pra-ejakulasi adalah cairan bening yang dikeluarkan pria saat sedang terangsang secara seksual. Meskipun tidak mengandung sperma, pra-ejakulasi masih bisa bercampur dengan sperma saat keluar dari penis.
Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa sperma dalam pra-ejakulasi lebih dari 40% pria. Jadi, sekalipun pria mengeluarkan penisnya sebelum ejakulasi, sperma pada pra-ejakulasi masih bisa membuahi sel telur.
3. Cegah Kehamilan dengan Seks Anal
Meskipun metode seks ini sangat tidak mungkin untuk hamil, tetapi Anda masih bisa hamil dari seks anal. Alasannya karena sperma dapat melakukan perjalanan dari anus ke vagina.
Hal tersebut mungkin disebabkan oleh ejakulasi di dekat vagina. Mungkin juga Anda atau pasangan mungkin mendapatkan air mani atau pra-ejakulasi di jari Anda lalu menyentuh vagina.
Jika Anda berovulasi, sperma bisa membuahi sel telur. Untuk mencegah kehamilan, sebaiknya gunakan kondom yang juga melindungi penyakit menular seksual (PMS).
Baca Juga: 12 Mitos Keguguran yang Harus Anda Ketahui Faktanya
4. Douching Setelah Berhubungan Seks
Douching atau mencuci vagina dengan air atau cairan lain, tidak dapat membantu mencegah kehamilan. Sperma bisa berenang dengan cepat. Pada saat melakukan douche, banyak sperma memasuki rahim.
Faktanya, douching malah bisa mendorong lebih banyak sperma ke atas. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi vagina dan penyakit menular seksual.
5. Berhubungan Seks Berdiri atau Posisi Wanita di Atas
Sebagian orang beranggapan bahwa posisi seks tertentu, seperti berdiri, menghalangi sperma masuk ke dalam vagina.
Anggapan itu tidaklah benar, karena sperma masih bisa berenang dengan cepat melawan gravitasi. Sekalipun ejakulasi tampak keluar dari tubuh, cukup banyak sperma yang bisa masuk dan bisa menyebabkan kehamilan.
6. Mandi, Berendam, atau Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks
Membersihkan diri dengan mandi, berendam, atau buang air kecil hanyalah mitos karena tidak dapat membantu mencegah kehamilan.
Meskipun mandi dapat menghilangkan sebagian air mani di bagian luar vagina Anda, tetapi hal itu tidak akan memengaruhi sperma di dalamnya. Sperma bisa berenang dengan cepat menuju rahim.
Buang air kecil segera setelah berhubungan seks juga tidak akan membilas sperma. Ini karena kencing tidak mengeluarkan sperma dari vagina.
Baca Juga: Penting, Konsumsi Makanan Ini untuk Mencegah Bayi Terlahir Cacat!
7. Berhubungan Seks dengan Pria Transgender
Pria transgender masih bisa hamil. Ini bisa terjadi jika Anda memiliki organ reproduksi wanita di dalam tubuh Anda, seperti ovarium dan rahim, dan Anda melakukan hubungan seks vaginal tanpa kondom dengan pasangan yang memiliki penis.
Dimungkinkan untuk hamil bahkan jika Anda menggunakan terapi hormon yang menguatkan gender. Jika ingin menghindari kehamilan, penting bagi Anda dan pasangan untuk melakukan KB.
8. Behubungan Seks di Air
Beredar anggapan bahwa Anda tidak bisa hamil jika berhubungan seks di dalam air. Namun, anggapan ini hanyalah mitos.
Faktanya, kehamilan masih bisa terjadi di dalam air. Tidak masalah apakah itu kolam, danau, atau bak mandi air panas.
Baca Juga: 15 Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur, Bunda Wajib Tahu!
9. Minum Soda
Mitos lain yang cukup konyol untuk mencegah kehamilan adalah dengan meminum soda sebelum berhubungan seks karena bisa membuat kesuburan pria menurun drastis.
Pakar kesehatan mengatakan jika mitos ini ternyata sama sekali tidak benar karena soda tidak akan memberikan efek apa pun bagi kualitas kesuburan.
10. Lompat-lompat setelah Berhubungan Seks
Melompat-lompat setelah berhubungan seks dianggap bisa membantu mencegah kehamilan, karena cara ini membuat sperma akan keluar dari vagina.
Namun, melompat-lompat tidak menyebabkan sperma keluar dari vagina. Bahkan jika Anda melompat di atas trampolin, itu tidak akan mencegah kehamilan.
Alih-alih mempercayai mitos-mitos mencegah kehamilan tak berdasar ini, ada baiknya memakai alat kontrasepsi atau berkonsultasi dengan dokter kandungan saja untuk menunda kehamilan. Untuk itu, mulai sekarang jangan percaya lagi dengan mitos-mitos tersebut. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. Tanpa Tahun. Myths and Truths About Preventing Pregnancy. https://www.choicespregnancy.org/sexual-health/pregnancy-education/myths-and-truths/ (Diakses pada 5 Juli 2023)
- Liao, Sharon. 2022. Birth Control Myths. https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-contraceptive-myths (Diakses pada 5 Juli 2023)
- Villines, Zawn. 2020. Debunking common birth control myths. https://www.medicalnewstoday.com/articles/birth-control-myths#summary (Diakses pada 5 Juli 2023)