Terbit: 22 February 2019
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebenarnya timbul gairah seksual merupakan hal yang manusiawi dan alami sekali. Tapi bagi mereka yang hidupnya masih melajang, masalah tersebut kerap kali menjadi persoalan. Hal itu terjadi karena umumnya banyak kalangan muda yang masih belum mengerti bagaimana cara melakukan seks dengan baik dan cara memuaskan diri sendiri, sehingga banyak terjadi penyelewengan dan bahkan jiwanya terganggu.

Cara Memuaskan Diri Sendiri dan Mengendalikan Gairah Seks

Mengendalikan Hasrat Seks

Menurut sebagian besar dokter ahli yang mendalami seksologi ataupun para pakar seks, ada tiga solusi mengenai masalah seks ini. Yaitu mengikuti, menghindar, dan menolak keinginan – selengkapnya dijelaskan  di bawah ini. Gejolak seks seringkali datang tanpa mengenal waktu, situasi dan kondisi. Dengan syarat semua itu hendaknya dilakukan secara rasional dan bijak.

Pada kenyataannya seks itu sangatlah kompleks. Pengertian masing-masing orang berbeda maupun cara mengendalikan gairah seks. Aktivitas seks wajar dan alamiah bagi setiap orang, tapi karena kondisi seseorang seperti misalnya latar belakang pendidikan, pola pikir dan intelegensia setiap orang berbeda maka aktivitas seks menjadi kompleks. Sedangkan gairah dan keinginan seksual bisa muncul kapan dan di mana saja. Gairah tersebut muncul disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti dari pancaindra manusia.

Faktor Pemicu Gairah Seks

Pancaindra merupakan bagian yang sangat peka terhadap rangsangan dari luar. Misalnya seseorang bisa terangsang bila mencium aroma yang khas, bila bersentuhan, melihat gambar/foto, atau bila seorang pria melihat wanita yang bertubuh seksi, dan lain sebagainya.

Begitu pula sebaliknya, pria ataupun wanita bisa dengan mudah terangsang bila melihat lawan jenis mereka yang berbadan seksi dan berotot untuk pria. Tetapi proses rangsangan seorang wanita tidak secepat laki-laki. Wanita terkenal sangat pandai menutupi hasrat dan keinginannya. Mereka memiliki ego yang tinggi dan cenderung untuk tidak memulai lebih dulu dan mempunyai sifat menunggu. Tapi semuanya itu kembali lagi pada diri manusianya sendiri dalam arti semuanya itu dikendalikan oleh akal dan budi.

Tentu saja tidak semua gairah yang datang kita ikuti. Bagi pria maupun wanita yang sudah berstatus suami-istri bukanlah suatu masalah. Mereka bisa dengan mudah melampiaskannya secara wajar dan sah. Tapi bukan berarti mereka bebas melampiaskan keinginan seksualnya itu, mereka juga harus mempertimbangkan kondisi fisik dan psikis yang harus dalam keadaan baik dan siap agar kualitas hubungan seksual itu baik.

Tapi bagaimana dengan mereka yang masih jomlo atau melajang?

Banyak dari mereka yang masih melajang melampiaskan keinginan seksualnya dengan masturbasi atau onani. Bahkan, melampiaskannya dengan orang yang bukan pasangannya – tentu ini tidak dibenarkan!

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Masturbasi Harus Dilakukan Saat Bangun Tidur

Cara Mengendalikan Hasrat Seks

Berikut ini tips bagamana cara mengendalikan hasrat seksual yang menggebu-gebu pada diri seseorang:

1. Menghindar

Cara mengendalikan nafsu pada wani dan pria adalahta dengan cara mengalihkan pikiran ke hal lain atau menyibukkan diri seperti bekerja, olahraga atau kegiatan lain yang bisa menghilangkan keinginan tersebut.

2. Menolak

Lebih spesifik dari menghindar. Yaitu dengan melawan keinginan itu, tapi perlu kita ingat bahwa sumber pengendalian adalah pikiran dan hati. Maka dibutuhkan pendekatan spiritual yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan.

3. Melampiaskan atau mengikuti hasrat seks

Ada cara unik mengikuti keinginan seks pada diri kita sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan kita menghindar dan menolak keinginan itu maka otomatis kita memendamnya. Pendaman gairah lama kelamaan akan menggebu-gebu dan terbendung, dan bila sudah tidak terbendung lagi dan rasanya sangat hebat sekali yang akhirnya pasti akan meledak.

Bila tetap tidak tersalurkan maka efeknya seseorang akan mudah marah, stres, dan sebagainya. Bila seorang pria dapat bertahan maka ia akan mimpi basah di mana sperma yang terkumpul lama-kelamaan akan bertambah dan bertambah banyak dan akhirnya keluar sendiri.

Karena wanita tidak mimpi basah, maka apabila wanita sampai bermimpi, maka ia sudah terlepas dari gairah seksualnya itu dan sekali lagi, umumnya wanita dapat mengendalikan dirinya.

Melampiaskan Hasrat Seks pada Diri Sendiri

Melampiasan hasrat seks pada diri sendiri pada intinya adalah tindakan yang dilakukan secara solo untuk memuaskan gairah seksualnya. Hal ini jamak dan biasa dilakukan oleh pria dan wanita yang masih melajang. Pada wanita, cara memuaskan diri disebut masturbasi dan cara memuaskan nafsu pria disebut onani.

Pelampiasan seks semacam ini bisa dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat khusus yang sekarang ini banyak dijual. Bila tidak, kebanyakan para kawula muda sekarang melakukannya dengan bantuan jari-jemari tangannya sendiri untuk mencapai kepuasan.

Apakah Masturbasi Mengganggu Kesehatan?

Banyak pendapat bahwa melampiaskan seks pada diri sendiri tidak sehat, benarkah?

Pendapat seperti ini memang banyak sekali dipertanyakan karena banyak kaum muda cenderung melakukan cara melampiaskan nafsu dengan masturbasi atau onani. Pada dasarnya bila dilakukan secara proporsional dan higienis, tentu saja tidak ada kata tidak sehat dalam pemenuhan kebutuhan seks seperti ini.

Bila mereka menggunakan alat bantu, para ahli seks dan dokter-dokter seksologi menyarankan agar hendaknya mereka menggunakan alat yang lembut dan halus untuk menghindari kerusakan atau luka pada alat vital.

Tapi bila melakukan dengan bantuan jemari tangan, hendaknya tangan dicuci dulu sebersih-bersihnya. Tapi untuk wanita yang masih perawan, sekali lagi disarankan agar melakukan dengan sangat hati-hati untuk mengurangi risiko rusak atau robeknya selaput dara pada vagina. Namun jangan terlalu sering melakukan masturbasi atau onani. Ingat, segala sesuatu yang dilakukan berlebihan hasilnya tidak baik.

Baca juga: Beberapa Cara Masturbasi yang Bisa Dilakukan Wanita

Melampiaskan Gairah Seks pada Diri Sendiri Meski Memiliki Pasangan

Masih soal cara memuaskan nafsu atau cara memuaskan diri sendiri. Ternyata banyak orang yang meskipun sudah mempunyai pasangan tapi masih melakukan hal seperti ini.

Itu merupakan salah satu ketidakpuasan seseorang pada pasangannya dan bisa jadi orang tersebut belum mencapai orgasme. Kasus seperti ini seringkali terjadi, terutama pada wanita yang diam-diam seringkali mencari cara memuaskan diri sendiri tanpa bantuan pasangannya.

Bila terjadi pada pasangan suami-istri, maka akar permasalahannya adalah tidak adanya komunikasi, dan sudah seharusnya dan sepantasnya dibicarakan secara terbuka. Karena bila tidak, efek negatifnya yaitu terjadi perselingkuhan.

Umumya gairah seks muncul pada saat seseorang memasuki masa pubertas, seseorang akan dengan sangat mudah terpengaruh pada lingkungan sekitar. Maka sejak awal bila tidak ada pendidikan seks yang baik dan benar maka dengan mudah pengaruh negatif akan menjalar di tubuhnya.

Gairah tersebut biasanya akan semakin menggebu-gebu dan cenderung tidak terkendali pada usia antara 20 hingga 27 tahun. Pada usia 35 tahun ke atas seseorang umumnya sudah dapat mengendalikan diri. Sebenarnya pada usia menopause pun gairah seksual seperti ini bisa saja timbul, tapi pasti siklusnya akan menurun. Tidak seperti pria yang walaupun sudah menopause atau andropause tapi gairah seksualnya akan tetap menggebu-gebu seperti muda dulu, hanya vitalitas dan kemampuannya saja yang menurun.

Baca juga: Inilah Fakta Tentang Masturbasi yang Harus Anda Ketahui

Jadi, cara melampiaskan hasrat tanpa pasangan dengan masturbasi atau onani, sebenarnya memiliki dampak baik dan buruk bagi kesehatan Anda. Yang paling baik mengendalikan hasrat seks seseorang yaitu kembali pada individu masing-masing.

Cara menghindar, menolak ataupun mengikuti tidak dapat dipaksakan karena tingkat intelegensia dan intelektual setiap orang berbeda. Namun sebaiknya cara menghindar dan menolaklah yang sebaiknya dilakukan. Sebab cara-cara tersebut lebih sehat ketimbang mengikutinya dan melakukan seks sendiri.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi