Bahaya seks oral penting untuk diketahui bagi Anda yang aktif secara seksual, terutama yang suka berganti-ganti pasangan. Apa saja bahaya oral seks bagi kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Bahaya Seks Oral bagi Kesehatan
Pada dasarnya, baik pria maupun wanita dapat memberi dan menerima oral seks. Meski aktivitas ini oleh beberapa orang diklaim ‘lebih aman’ karena hanya menggunakan mulut atau lidah untuk merangsang alat kelamin, seks oral juga bisa membawa risiko infeksi menular seksual.
Berikut adalah berbagai bahaya seks oral yang penting untuk Anda tahu, di antaranya:
1. Human Papillomavirus (HPV)
HPV dikenal sebagai virus yang dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita. Tetapi HPV juga dapat menyebabkan berbagai kanker lain, seperti kanker tenggorokan, mulut, kelamin, dan penyakit serius lainnya.
HPV adalah virus yang dapat menyerang pria dan wanita. Virus bisa ditularkan melalui seks vaginal atau oral, serta bisa memengaruhi pasangan heteroseksual maupun sesama jenis.
Beberapa jenis HPV menyebabkan kutil kelamin. Meski begitu, kutil kelamin jarang ditularkan ke mulut dan bibir melalui seks oral. Kutil hanya dapat disembuhkan dengan obat-obatan atau pembedahan.
Bahaya oral seks bagi wanita dan pria ini akan lebih tinggi jika Anda memiliki banyak pasangan. Jika Anda menduga memiliki HPV atau kutil kelamin, konsultasi dengan dokter diperlukan.
2. Herpes
Herpes memiliki dua jenis: herpes oral (lepuh dan luka di sekitar mulut atau hidung) dan herpes genital (nyeri, gatal, dan luka kecil pada alat kelamin yang berubah menjadi bisul dan koreng).
Anda dapat tertular salah satu jenis herpes dari seks oral tanpa kondom (dan seks vaginal/anal tanpa kondom). Bahaya seks oral dan vaginal ini kadang tidak memiliki gejala apa pun. Anda bisa menularkan penyakit melalui kontak kulit ke kulit.
3. Gonore, Klamidia, Hepatitis B, dan Hepatitis C
Semua penyakit di atas disebabkan oleh virus atau bakteri yang dapat ditularkan dengan cara yang sama, yaitu melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air mani, cairan pra-ejakulasi, darah, atau cairan vagina. Jadi, oral seks membuat Anda berisiko mengalami beberapa penyakit tersebut.
Bahaya oral seks bisa terjadi jika cairan yang terinfeksi bersentuhan dengan luka atau bisul yang mungkin Anda miliki. Cairan juga bisa masuk ke sel-sel yang meradang di bibir, mulut, alat kelamin, anus, selaput mata, atau sel-sel tenggorokan. Kontak ini dapat memungkinkan cairan masuk ke aliran darah sehingga membuat Anda sakit.
4. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi usus yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran yang terinfeksi. Jika seks oral termasuk menjilat atau menyentuh anus pasangan (meskipun terlihat bersih), Anda mungkin berisiko terkena penyakit ini.
5. HIV
Beberapa pakar mengungkapkan, risiko tertular HIV dari penderita HIV selama seks oral terbilang rendah, meski begitu sulit mengetahui secara pasti klaim ini, karena umumnya seseorang juga melakukan seks vaginal atau anal pada saat yang sama dengan oral seks.
Risiko tertular HIV meningkat jika Anda memiliki luka di mulut, vagina, penis, gusi berdarah, kontak mulut dengan darah menstruasi, atau infeksi menular seksual lainnya.
6. Sifilis
Sifilis adalah kondisi yang sangat serius jika tidak diobati, tetapi dapat disembuhkan dengan perawatan yang tepat.
Gejala datang dalam tiga tahap, pertama luka (sering tanpa rasa sakit), kemudian ruam atau luka (atau keduanya), kemudian kerusakan organ dan kemungkinan kematian pada tahap akhir jika tidak diobati.
Anda dapat tertular sifilis dengan melakukan kontak langsung dengan luka sifilis selama hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Luka mungkin ada di penis, vagina, anus, bibir, atau di dalam mulut.
7. Shigellosis
Infeksi Shigella adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran yang terinfeksi. Infeksi juga dapat menyebar melalui kontak seksual, terutama selama seks oral atau anal.
Baca Juga: 16 Orientasi Seksual pada Manusia, Anda yang Mana?
Cara Mengurangi Bahaya Seks Oral
Pada dasarnya, cara terbaik untuk mengurangi bahaya seks oral adalah tidak melakukan seks dengan lebih dari satu pasangan atau menggunakan pelindung.
Hindari oral seks jika pasangan:
- Memiliki infeksi menular seksual.
- Memiliki luka, bisul, lecet, kutil, atau ruam di sekitar alat kelamin, anus atau mulut.
- Tindikan yang tidak sembuh atau meradang di mulut atau alat kelamin.
- Mengalami infeksi tenggorokan..
- Seorang wanita yang sedang haid.
Segera temui dokter jika Anda merasa memiliki tanda dan gejala infeksi menular seksual.
Tanda dan Gejala Penyakit Menular Seksual
Jika Anda pernah melakukan seks oral tanpa kondom (atau seks vaginal atau anal tanpa kondom), dapatkan bantuan medis jika Anda melihat salah satu dari tanda atau gejala berikut:
- Gatal, ruam, benjolan, atau lepuh di dalam atau di sekitar alat kelamin, anus, atau mulut.
- Keputihan yang tidak biasa pada wanita.
- Keputihan keluar dari penis.
- Iritasi, nyeri atau terbakar saat buang air kecil
- Rasa sakit atau pendarahan selama/setelah berhubungan seks.
- Perdarahan sebelum jadwal menstruasi.
- Nyeri di testis atau perut bagian bawah
- Sakit tenggorokan.
Sementara itu, hepatitis A, B dan C mempengaruhi hati, beberapa gejala yang harus Anda perhatikan adalah:
- Demam, nyeri, dan sakit kepala.
- Kelelahan dan merasa sakit, terkadang juga dengan gejala muntah dan diare.
- Urine berwarna gelap atau feses pucat, bisa juga keduanya.
- Jaundice (menguningnya kulit atau mata).
Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala apa pun, konsultasi dengan dokter jika:
- Baru saja berhubungan seks tanpa kondom dengan orang baru.
- Anda atau pasangan berhubungan seks tanpa kondom dengan orang lain.
- pasangan Anda memiliki gejala penyakit menular seksual.
Penting untuk mendapatkan perawatan sesegera mungkin jika Anda memiliki penyakit menular seksual. Beberapa penyakit tidak bisa diobati namun obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala.
Lantas, Adakah Cara Melakukan Seks Oral yang Aman?
Metode penghalang adalah satu-satunya cara untuk melindungi dari penyakit menular seksual selama seks oral. Beberapa metode tersebut adalah kondom, kondom wanita, dan dental dams. Namun, beberapa metode ini tidak ada yang 100 % aman kecuali Anda menahan diri dari aktivitas seksual.
Risiko Terinfeksi saat Melakukan Seks Oral
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena infeksi selama seks oral termasuk paparan ejakulasi, kebersihan mulut yang buruk, memiliki luka di mulut atau di kelamin.
Penggunaan metode penghalang atau pengaman seperti kondom atau dental dams tidak akan menghilangkan risiko penyakit seperti sifilis dan herpes, yang menyebar dari kulit ke kulit. Namun, mempraktikkan seks yang lebih aman akan sangat mengurangi risiko infeksi menular seksual lewat oral seks.
Pada akhirnya, seks oral tanpa metode penghalang menempatkan Anda pada risiko berbagai penyakit menular seksual.
- Anonim. Oral sex. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/HealthyLiving/Oral-sex. (Diakses pada 29 Juli 2021).
- Boskey, Elizabeth. 2021. Is Oral Sex Really Safe Sex?. https://www.verywellhealth.com/is-oral-sex-safe-sex-3133091. (Diakses pada 29 Juli 2021).