Terbit: 8 July 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Yodium adalah salah satu mineral yang dianggap penting untuk tubuh karena memiliki banyak manfaat. Lantas, apa saja manfaat yodium bagi kesehatan? Selengkapnya simak dalam penjelasan di bawah ini!

10 Manfaat Yodium untuk Kesehatan Tubuh

Apa Saja Manfaat Yodium untuk Tubuh?

Yodium adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan normal dan perkembangan otak. Tubuh tidak dapat membuat mineral ini, jadi seseorang perlu mengonsumsinya dari makanan. Berikut ini adalah berbagai manfaat yodium untuk kesehatan:

1. Menjaga kesehatan tiroid

Yodium berperan penting dalam kesehatan tiroid, merupakan kelenjar di dasar bagian depan leher yang berfungsi memproduksi hormon tiroid. Hormon-hormon ini memiliki peran untuk mengontrol metabolisme, kesehatan jantung, dan banyak lagi.

Ketika tubuh membuat hormon tersebut, tiroid mengambil yodium dalam jumlah sedikit. Tanpa yodium, produksi hormon tiroid bisa menurun. Kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan berkurangnya produksi hormon tiroid, kondisi ini disebut hipotiroidisme.

2. Menurunkan risiko gondok

Gondok adalah kondisi di mana kelenjar tiroid menjadi membesar, dan dapat terjadi karena hipotiroidisme atau hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif). Penyebab paling umum adalah kekurangan yodium dalam makanan. Ini juga dapat terjadi akibat dari kondisi tertentu, seperti penyakit Hashimoto atau Graves.

Dalam kasus yang langka, gondok bisa berkembang akibat cacat genetik, cedera, atau tumor. Apabila mendapatkan asupan yang cukup, manfaat yodium akan membantu mencegah perkembangan gondok terkait makanan.

3. Mengelola hipertiroidisme

Apabila memiliki hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dokter mungkin akan merekomendasikan jenis yodium khusus yang disebut yodium radioaktif atau disebut radioiodine, ini adalah obat untuk diminum.

Radioiodine dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel tiroid untuk membantu mengurangi jumlah hormon tiroid yang berlebihan.

Namun, risiko yodium radioaktif dapat menghancurkan terlalu banyak sel tiroid. Hal ini dapat menurunkan jumlah produksi hormon, yang menyebabkan hipotiroidisme. Oleh sebab itu, yodium radioaktif biasanya hanya direkomendasikan setelah obat antitiroid gagal.

4. Mengobati penyakit payudara fibrokistik

Penyakit payudara fibrokistik adalah kondisi non kanker yang dapat menimbulkan benjolan menyakitkan pada payudara. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita usia subur, tetapi juga dapat terjadi pada beberapa wanita setelah menopause.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa yodium bisa membantu mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung klaim manfaat ini.

5. Membantu mengobati kanker tiroid

Manfaat yodium radioaktif juga dapat membantu mengobati kanker tiroid. Tiroid dapat menyerap hampir semua yodium yang Anda konsumsi. Penggunaan yodium radioaktif dapat menghancurkan sel-sel tiroid (termasuk sel-sel kanker).

Biasanya yodium radioaktif ini diberikan setelah tindakan operasi untuk membantu menghancurkan jaringan kelenjar tiroid yang tersisa.

Radioiodine juga dapat membantu memperpanjang usia orang dengan kanker tiroid yang telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

6. Bagus untuk perkembangan otak bayi

Wanita yang sedang hamil membutuhkan lebih banyak yodium dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Mineral ini memiliki penting untuk perkembangan otak bayi.

Penelitian telah menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang kekurangan yodium selama kehamilan lebih berisiko mengalami keterlambatan intelektual dan intelligence quotient (IQ) yang lebih rendah; daripada anak yang lahir dari ibu yang mendapatkan cukup asupan yodium selama kehamilan.

Ibu menyusui juga membutuhkan yodium yang lebih tinggi, karena bayi akan mendapatkan asupan yodium melalui ASI. Ibu yang memiliki kadar yodium yang cukup juga memastikan bayi mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk memastikan perkembangan otak yang tepat.

7. Meningkatkan fungsi kognitif anak

Asupan  yodium yang cukup selama kehamilan memastikan perkembangan otak janin berjalan dengan baik. Manfaat ini juga dapat berlanjut pada perkembangan fungsi otak selama masa kanak-kanak.

Anak yang cukup mendapatkan yodium dapat mengurangi risiko kecacatan intelektual. Pada umumnya, anak akan mendapatkan semua yodium yang mereka butuhkan melalui konsumsi makanan sehari-hari.

8. Berat badan bayi normal

Seperti halnya perkembangan otak, mendapatkan asupan yodium yang cukup selama kehamilan memungkinkan berat badan lahir yang sehat.

Satu penelitian pada wanita hamil dengan gondok menemukan bahwa 400 miligram yodium yang dikonsumsi setiap hari selama enam hingga delapan minggu sangat membantu mengatasi gondok yang terkait dengan kekurangan yodium dan peningkatan berat lahir bayi.

9. Disinfektan air

Yodium adalah salah satu metode desinfeksi air. Bahan ni mungkin akan sangat membantu jika tidak memiliki akses ke air minum karena bepergian atau efek dari bencana alam.

Tingtur yodium cair dua persen dapat ditambahkan ke air dengan penambahan lima tetes per satu liter air jernih. Jika airnya keruh, tambahkan sepuluh tetes per liter. Tablet yodium juga dapat digunakan, tetapi instruksinya bisa berbeda menurut produsen.

Terlepas dari fungsi yodium dalam mendesinfeksi air minum, ada juga beberapa kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat meningkatkan asupan yodium total pada manusia dan menyebabkan efek buruk bagi kesehatan. Jadi, asupan yodium total tidak boleh melebihi 2 mg per hari.

10. Mengobati infeksi

Manfaat yodium yang terakhir adalah digunakan secara topikal dalam bentuk cair untuk membantu mengobati dan mencegah infeksi. Yodium topikal bekerja dengan membunuh bakteri di sekitar luka ringan

Meski begitu, Anda tidak boleh menggunakannya cara ini pada bayi baru lahir, luka dalam, luka bakar, atau luka karena gigitan binatang.

Baca Juga: Kekurangan Yodium: Penyakit, Diagnosis, Cara Mengatasi

Berapa Banyak Yodium yang Dibutuhkan Tubuh?

Mengingat terlalu sedikit atau terlalu banyak asupan yodium dapat menyebabkan masalah kesehatan, maka dari itu konsumsi mineral ini harus dalam jumlah yang tepat.

Jumlah asupan yodium yang dibutuhkan tubuh bervariasi berdasarkan pada jenis kelamin dan usia. Berikut ini jumlah asupan yodium yang dianjurkan:

  • Bayi baru lahir hingga 6 bulan: 110 mikrogram (mcg).
  • Bayi usia 7 bulan hingga 1 tahun: 130 mcg.
  • Anak-anak hingga 8 tahun: 90 mcg.
  • Anak-anak usia 9-13 tahun: 120 mcg.
  • Remaja dan dewasa: 150 mcg.
  • Ibu hamil: 220 mcg.
  • Ibu menyusui: 290 mcg.

Biasanya, sebagian besar orang mendapatkan mineral ini dari makanan sehari-hari. Beberapa makanan sumber yodium terbaik, di antaranya:

  • Rumput laut.
  • Ikan dan kerang.
  • Roti.
  • Telur.
  • Susu.
  • Makanan yang diperkaya.
  • Garam beryodium.

Apabila Anda merasa tidak mendapat asupan yodium cukup dari makanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan yang yang disebutkan di atas. Dokter dapat menguji kadar yodium Anda dan menentukan apakah Anda memerlukan suplemen.

 

  1. Anonim. 2021. Iodine and your health. https://www.healthdirect.gov.au/iodine. (Diakses pada 8 Juli 2022)
  2. Anonim. 2020. Health Benefits of Iodine. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-iodine. (Diakses pada 8 Juli 2022)
  3. Cherney, Kristeen. 2019. 11 Uses for Iodine: Do Benefits Outweigh the risks?. https://www.healthline.com/health/iodine-uses. (Diakses pada 8 Juli 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi