Tidak banyak orang yang suka dengan makanan pahit seperti pare. Padahal, makanan yang kerap kali diolah menjadi sayur ini menyimpan berbagai kebaikan bagi tubuh. Ingin tahu apa saja manfaat pare untuk kesehatan? Simak penjelasannya berikut ini.
Manfaat Pare bagi Kesehatan
Pare atau karela adalah jenis buah yang sering kali diolah menjadi sayuran. Buah yang memiliki nama latin Momordica charantia ini juga telah lama digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai kondisi, salah satunya adalah penyakit diabetes.
Secara umum, beberapa manfaat pare untuk kesehatan, di antaranya:
1. Melancarkan Sistem Pencernaan
Pare memiliki kadar selulosa yang tinggi. Senyawa ini termasuk ke dalam komponen utama pembentuk serat alami tumbuhan.
Serat bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan. Oleh karena itu, konsumsi buah yang satu ini bisa mencegah konstipasi alias susah buang air besar.
2. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Diet sehat menjadi hal yang tidak boleh luput dari perhatian jika ingin mencapai berat badan ideal. Ternyata, pare bisa menjadi salah satu menu diet andalan, lho.
Buah pahit ini mengandung serat yang sangat tinggi, tetapi rendah kalori. Sebanyak 94 gram atau setara dengan satu cangkir pare, mengandung sekitar 2 gram serat.
Nah, serat tersebut dapat mencegah Anda makan berlebihan karena mampu mengurangi rasa lapar, sekaligus membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
Baca Juga: Manfaat Konsumsi Jus Pare untuk Penderita Diabetes, Jangan Dilewatkan
3. Mengelola Diabetes
Manfaat pare untuk kesehatan diabetesi (penderita diabetes) diperoleh dari kandungan tiga bahan aktif di dalamnya, yaitu polipeptida-p, charanti, dan vicine.
Ketiganya diketahui mampu mengurangi kadar gula darah seseorang, terutama bagi pengidap diabetes tipe 2.
4. Meningkatkan Kesehatan Mata
Pare kaya akan kandungan beta-karoten dan vitamin A. Kandungan ini diketahui baik untuk menjaga kesehatan mata.
Tak hanya itu, manfaat pare untuk kesehatan mata juga hadir berkat vitamin C dan antioksidan di dalamnya. Kandungan ini mampu mengurangi kerusakan mata akibat stres oksidatif.
5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Menurut penelitian yang telah dilakukan, vitamin C pada pare menunjukkan sifat antivirus yang kuat. Oleh sebab itu, makan buah pahit ini dianggap bisa merangsang sistem imun tubuh seseorang.
Tak hanya itu, para peneliti juga menganggap bahwa pare adalah imunomodulator. Ini artinya, buah ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki respons biologis sistem imun tubuh.
6. Mengurangi Risiko Kanker
Manfaat pare mentah untuk mengurangi risiko kanker diungkapkan oleh sebuah studi. Buah pahit ini diketahui mengandung senyawa kimia triterpenoid tipe cucurbitane.
Sebagai catatan, senyawa ini memiliki sejumlah aktivitas biologis, termasuk aktivitas antikanker.
Selain itu, uji klinis terbatas menemukan bahwa pare dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada penderita kanker.
7. Menjaga Kesehatan Kulit
Manfaat pare untuk mengatasi flek hitam pada wajah diperoleh dari kandungan vitamin A dan vitamin C di dalamnya.
Tak hanya menyamarkan noda hitam, kabarnya buah pahit ini juga dapat melawan jerawat dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Selain itu, studi mengungkapkan jika pare dapat membantu mengobati berbagai infeksi kulit secara alami, seperti kudis, kurap, dan psoriasis.
Untuk mendapatkan manfaat pare untuk wajah tersebut, minumlah satu cangkir jus pare setiap pagi saat perut kosong. Anda juga bisa menambahkan perasan jeruk nipis ke dalamnya.
8. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi pare dapat membantu menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat alias low density protein (LDL), dan trigliserida di dalam tubuh.
Kadar kolesterol jahat yang tinggi bisa mencetuskan penyakit jantung. Oleh karena itu, Anda bisa mencegah penyakit kardiovaskular ini dengan memperhatikan kadar kolesterol LDL.
Meski begitu, penelitian yang telah membuktikan khasiat ini hanya sebatas pada hewan. Jadi, belum diketahui efeknya pada manusia.
Baca Juga: Meski Punya Rasa Pahit, Ini 6 Manfaat Jus Pare untuk Kesehatan
9. Membantu Melawan Virus HIV
Penelitian menemukan bahwa manfaat pare untuk kesehatan salah satunya membantu mengatasi HIV/AIDS. Buah pahit ini menunjukkan aktivitas antivirus sehingga efektif untuk melawan sejumlah virus, termasuk virus HIV.
Namun, sebelum menggunakan pare untuk membantu mengobati HIV/AIDS yang diderita, ada baiknya Anda berkonsultasi dahulu dengan dokter.
10. Menjaga Kesehatan Rambut
Selain untuk kulit, pare juga bermanfaat untuk mempercantik rambut Anda. Khasiat yang satu ini hadir berkat kandungan vitamin A dan C di dalamnya.
Pare yang dijus disebut-sebut dapat membuat rambut tampak berkilau serta membantu melawan ketombe, rambut bercabang, dan rambut rontok.
11. Mengeluarkan Racun dari Tubuh
Pare kaya akan serat, vitamin, antioksidan, dan mineral. Seluruh kandungan ini dapat membantu Anda mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Tak hanya itu, antioksidan dalam pare juga dapat membantu melawan radikal bebas sehingga kerusakan sel tubuh bisa dicegah.
Kini Anda sudah mengetahui berbagai manfaat pare untuk kesehatan. Tertarik mengonsumsi pare sebagai obat alami? Jangan lupa konsultasikan lebih dulu dengan dokter terkait keamanannya, ya!
- Anonim. 2022. Bitter Gourd: Health Benefits, Nutrition, and Uses. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-bitter-gourd. (Diakses pada 21 Desember 2022).
- Dandawate, Prasad, dkk. 2017. Bitter Melon: A Panacea for Inflammation and Cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5276711/. (Diakses pada 21 Desember 2022).
- Kumar, K.P.Sampath & Bhowmik, Debjit. 2010. Traditional medicinal uses and therapeutic benefits of Momordica charantia Linn. https://www.researchgate.net/publication/292256546_Traditional_medicinal_uses_and_therapeutic_benefits_of_Momordica_charantia_Linn. (Diakses pada 21 Desember 2022).
- Lucas, Edralin, A. 2010. Chapter 35 – Health Benefits of Bitter Melon (Momordica charantia). https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780123746283000359. (Diakses pada 21 Desember 2022).
- Naz, Rabia, dkk. 2016. Dietary Supplementation of Bitter Gourd Reduces the Risk of Hypercholesterolemia in Cholesterol Fed Sprague Dawley Rats. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27731813/. (Diakses pada 21 Desember 2022).
- Rebultan, S. P. 1995. Bitter Melon Therapy: An Experimental Treatment of HIV Infection. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12346831/. (Diakses pada 21 Desember 2022).
- Silver, Natalie. 2021. Bitter Melon and Diabetes. https://www.healthline.com/health/diabetes/bitter-melon-and-diabetes. (Diakses pada 21 Desember 2022).