Terbit: 18 August 2021 | Diperbarui: 23 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ada banyak jenis bakteri baik yang berkhasiat untuk tubuh, terutama bagi kesehatan pencernaan. Selain dalam tubuh, bakteri yang disebut probiotik ini bisa Anda temukan dalam makanan, umumnya makanan fermentasi. Yuk simak penjelasan daftar bakteri baik dan manfaatnya untuk kesehatan! 

12 Jenis Bakteri Baik (Probiotik) untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Apa Itu Bakteri Baik?

Bakteri baik atau probiotik adalah kombinasi dari bakteri dan ragi hidup yang menguntungkan untuk tubuh, terutama sistem pencernaan. Probiotik terdiri dari bakteri baik yang membantu menjaga tubuh tetap sehat dan bekerja dengan baik. Bakteri ini membantu banyak hal, termasuk melawan bakteri jahat jika terlalu banyak.

Probiotik mampu membuat tubuh tetap sehat dengan beberapa cara, termasuk ketika kehilangan bakteri baik dalam tubuh (misalnya setelah minum antibiotik), probiotik membantu menggantikannya. Bakteri ini juga membantu menyeimbangkan bakteri baik dan jahat untuk menjaga tubuh bekerja sebagaimana mestinya.

Jenis Bakteri Baik

Ada banyak jenis bakteri yang tergolong sebagai probiotik. Semua jenis bakteri ini memiliki manfaat yang berbeda, tetapi kebanyakan berasal dari dua bakteri utama yang masing-masingnya terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis probiotik ini bisa digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit.

Berikut ini jenis bakteri baik dalam tubuh:

1. Lactobacillus Acidophilus

Ini adalah salah satu probiotik yang paling umum digunakan dan biasanya terdapat dalam yoghurt dan produk kedelai yang difermentasi seperti tempe dan miso. Dalam tubuh, bakteri ini paling sering hidup di usus kecil, yang membantu menjaga dinding usus sehat untuk memastikan penyerapan nutrisi dan fungsi sistem pencernaan secara keseluruhan.

L. acidophilus berkhasiat (bentuk supositoria) untuk mengobati infeksi bakteri pada vagina. Sementara dalam bentuk pil, jenis bakteri ini dapat mencegah dan mengobati diare, termasuk diare pada orang dewasa dan diare akibat rotavirus pada anak-anak.

2. Lactobacillus Plantarum

L. plantarum merupakan jenis bakteri baik yang mampu menghasilkan hidrogen peroksida. Tubuh menggunakan hidrogen peroksida untuk melawan bakteri dalam makanan, serta mikroorganisme lainnya.

Penelitian juga menemukan bahwa L. plantarum membantu secara efektif menjaga fungsi kekebalan tubuh pada orang dewasa yang sehat. Manfaat lainnya, termasuk menjaga seluruh proses pencernaan dan meningkatkan imun.

3. Lactobacillus Rhamnosus

L. rhamnosus adalah jenis probiotik yang berkhasiat membantu mengobati diare akibat bakteri Clostridium difficile atau oleh antibiotik pada anak-anak, mencegah eksim pada bayi, dan meningkatkan kesehatan vagina dan saluran kemih.

Selain itu, L. rhamnosus juga menguatkan sistem kekebalan tubuh manusia, yang membantu untuk mencegah penyakit pernapasan (batuk, pilek, asma, dan lainnya), risiko karies gigi, mencegah infeksi saluran cerna, dan mempercepat pemulihan dari infeksi saluran cerna.

4. Lactobacillus Fermentum

Bakteri asam laktat yang terdapat dalam makanan probiotik seperti ragi dan kimchi menghasilkan dua superoksida yang kuat yaitu antioksidan seperti dismutase dan glutathione. Ini membantu menetralkan racun pencernaan di usus. L. fermentum juga dapat mengeluarkan patogen bawaan makanan.

5. Lactobacillus Gasseri

L. gasseri adalah bakteri yang relatif baru di antara jenis probiotik. Bakteri asam laktat ini sebagian besar terkait dengan mikroflora vagina.

Wanita yang mengalami ketidaknyamanan vagina biasanya memiliki kadar bakteri L. gasseri yang lebih rendah daripada wanita dengan mikroflora vagina yang sehat. Bakteri ini juga membantu menjaga kesehatan pencernaan. Suplemen makanan dengan kombinasi L. gasseri dan B. longum bisa membantu meredakan diare pada orang dewasa.

6. Lactobacillus Salivarius

L. salivarius adalah jenis bakteri baik yang agak unik karena bisa tumbuh dalam kondisi yang lebih buruk daripada bakteri asam laktat lainnya. Ini termasuk lingkungan garam tinggi, dan dengan atau tanpa oksigen.

Bakteri ini juga dikenal karena tiga karakteristik, termasuk meningkatkan pencernaan, memperkuat imun, dan meningkatkan kesehatan gigi. L. salivarius terdapat di usus besar, usus kecil, vagina, dan mulut di semua orang.

L. salivarius juga menghasilkan asam laktat, yang membuat lingkungan yang tidak cocok untuk bakteri jahat dan lingkungan yang ideal bagi bakteri asam laktat yang diperlukan.

7. Bifidobacterium Bifidum

Ini adalah jenis probiotik yang pertama menempati dinding usus bayi. B. bifidum mampu membantu melindungi tubuh dari bakteri yang tidak sehat. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini juga dapat meredakan gejala sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrom (IBS). Sedangkan ketika dikombinasikan dengan L. acidophilus, B. bifidum mampu membantu mencegah eksim pada bayi baru lahir.

B. bifidum juga menghasilkan enzim yang memecah molekul lebih besar menjadi partikel yang lebih kecil. Ini pada akhirnya membantu tubuh menggunakannya dengan lebih efisien.

8. Bifidobacterium Lactis

B. lactis yang juga disebut B. animalis adalah salah satu bakteri yang sangat kuat. Bakteri ini mampu meningkatkan kekebalan tubuh, melawan tumor, memperbaiki pencernaan, dan dapat menurunkan kolesterol.

Bakteri ini mampu hidup dalam jumlah yang banyak di usus dan usus besar. Secara umum, fungsi B. lactis adalah memecah residu tubuh dan membantu tubuh menyerap berbagai vitamin dan mineral. Ini juga banyak digunakan dalam produksi makanan, seperti keju dan mentega.

9. Bifidobacterium Infantis

Ini adalah bakteri dalam tubuh yang memiliki koloni tertinggi terutama pada bayi. Jumlah B. infantis menurun seiring bertambahnya usia, tetapi tetap sebagai bakteri penting dalam mikroflora tunuk tubuh. Suplemen makanan dengan kandungan bakteri B. infantis telah terbukti mengurangi kembung, sembelit, dan kesulitan buang air besar (sembelit).

10. Bifidobacterium Adolescentis

B. adolescentis adalah komponen alami dari usus setiap orang yang sehat dan terdapat di usus segera setelah lahir. Populasinya tetap relatif stabil sampai dewasa akhir. Beberapa faktor yang menyebabkan bakteri ini mengalami penurunan adalah pola makan yang tidak sehat, stres, dan penggunaan antibiotik.

Dengan pemberian secara oral, jenis bakteri baik dalam tubuh ini dapat mengobati diare pada bayi. B. adolescentis juga mencegah dan menekan peradangan, mengobati kerusakan hati, kerusakan jaringan pada saluran pencernaan, diare, mencegah dan menekan perkembangan kanker usus besar, meningkatkan kesehatan umum dan meningkatkan imun.

11. Streptococcus Thermophilus

S. thermophilus adalah bakteri bakteri asam laktat yang sangat kuat. Jenis probiotik ini terdapat terutama di usus besar dan memiliki efek kuat pada saluran pencernaan, sistem imun, dan banyak faktor peningkatan kesehatan lainnya.

Jenis bakteri ini digunakan dalam produksi keju dan yoghurt dan juga menghasilkan laktase, yang membantu memecah gula susu (laktosa). S. thermophilus juga memproduksi bahan kimia antibiotik khusus tubuh yang mampu membantu mencegah tukak saluran pencernaan, pneumonia, dan C. Difficile yang diinduksi antibiotik.

12. Saccharomyces Boulardii

S. boulardii sebenarnya adalah sejenis ragi, tetapi bekerja sebagai probiotik. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa bakteri ini membantu mencegah dan mengobati diare, serta diare akibat antibiotik. S. boulardii mungkin juga berguna untuk mengobati jerawat, dan mengurangi efek samping pengobatan antibiotik untuk bakteri H. pylori.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. 17 Types of Good Bacteria – The List of Most Beneficial Species of Probiotics Lactobacillus and Bifidobacteria. https://ecosh.com/17-types-of-good-bacteria-the-list-of-most-beneficial-species-of-probiotics-lactobacillus-and-bifidobacteria/ (Diakses pada 18 Agustus 2021)
  2. Anonim. 2020. What Are Probiotics?. https://www.webmd.com/digestive-disorders/what-are-probiotics (Diakses pada 18 Agustus 2021)
  3. Watson, Stephanie. 2017. Good vs. Bad Germs. https://www.healthline.com/health/cold-flu/good-bad-germs (Diakses pada 18 Agustus 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi