Terbit: 28 February 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kanker prostat adalah kanker yang terjadi di prostat, kelenjar kecil yang merupakan bagian dari sistem reproduksi yang terletak di bagian dasar kandung kemih. Simak penjelasan lengkapnya mengenai gejala hingga pengobatannya di bawah ini.

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Gejala Kanker Prostat

Kondisi ini  pada awalnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Tetapi, jika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, biasanya penderita akan mengalami gejala seperti: 

1. Sulit Berkemih 

Tumor yang tumbuh dalam kelenjar menyebabkan kelenjar prostat di sekitar saluran kemih membesar. Akibatnya, urine yang keluar sedikit-sedikit atau sering muncul rasa ingin buang air tapi tidak ada air kencing yang keluar.

2. Nyeri Saat Berkemih 

Tekanan tumor pada saluran kemih menyebabkan munculnya rasa nyeri. Kondisi ini bisa mengindikasikan adanya infeksi prostat yang disebut prostatitis. Gejala ini juga bisa menunjukkan adanya hiperplasia prostat yang bukan merupakan kanker.

3. Keluar Darah Saat Berkemih 

Meski keluarnya darah saat berkemih jarang terjadi, namun hal ini tidak boleh diabaikan. Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter walaupun hanya sedikit darah yang keluar.

4. Sulit Menahan Ereksi

Aliran darah menuju penis terhalang oleh tumor prostat mengakibatkan seorang pria susah ereksi. Kondisi ini juga bisa menyebabkan tidak bisa ejakulasi setelah ereksi. Namun, gejala ini juga bisa disebabkan pembesaran prostat.

5. Sulit Buang Air Besar

Tumor pada kelenjar prostat yang berada di bawah kandung kemih dan di depan rektum dapat mengakibatkan terganggunya pencernaan. Masalah sembelit yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan pembesaran prostat akibat penekanan kelenjar secara terus menerus.

6. Nyeri di Beberapa Bagian Tubuh

Kanker prostat kerap kali menyebar ke daerah-daerah seperti punggung bawah, panggul, dan pinggul sehingga rasa nyeri di bagian ini bisa mengindikasikan adanya gangguan.

7. Sering Berkemih di Malam Hari

Segera periksakan ke dokter bila Anda lebih dari sekali terbangun di malam hari hanya untuk berkemih. 

8. Urine Menetes 

Gejala ini mirip dengan mengompol atau inkontinensia urine. Keluar urine tidak bisa ditahan sehingga keluar perlahan. Namun, jika keluar alirannya tidak cukup kuat.

Baca Juga: Waspada, Wanita Juga Bisa Terkena Kanker Prostat!

Kapan Harus Periksa ke Dokter? 

Segera periksakan kondisi ke dokter jika Anda mengalami satu gejala atau lebih seperti yang dijelaskan di atas, terutama disertai dengan beberapa kondisi seperti: 

  • Mengalami penurunan berat badan secara signifikan.
  • Kaki bengkak.
  • Otot kaki melemah atau kesulitan berjalan.

Tubuh masing-masing penderita menunjukan gejala yang bervariasi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan penanganan yang paling tepar, pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter. 

– Iklan –

Penyebab Kanker Prostat

Hingga kini penyebab kanker prostat belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa studi mengungkapkan bahwa 1 dari 3 pria yang berusia di atas 50 tahun memiliki beberapa sel kanker di prostat.

Meski tidak ada alasan yang diketahui dengan pasti hal-hal yang menyebabkannya, berikut beberapa penyebab dan faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini:

1. Usia

Jenis kanker ini jarang ditemukan pada pria di bawah usia 40 tahun. Kerusakan pada materi genetik (DNA) sel-sel prostat lebih cenderung terjadi pada pria diatas usia 55 tahun. Sel-sel prostat yang rusak atau abnormal dapat mulai tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor.

2. Ras

Pria kulit hitam memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker prostat karena sel kanker lebih cenderung menjadi agresif dan menjadi penyebab kematian.

Pria Afrika-Amerika memiliki insiden penyakit tertinggi jenis kanker ini. Satu dari enam pria Afrika-Amerika akan menderita jenis kanker ini dan lebih cenderung terkena penyakit ini pada usia lebih dini.

Alasan mengapa lebih banyak terjadi pada pria Afrika-Amerika belum jelas, namun hal ini bisa disebabkan karena faktor sosial ekonomi, lingkungan, pola makan atau faktor lainnya. Ras lain seperti pria Hispanik dan Asia, kecil kemungkinan terkena jenis kanker ini.

3. Riwayat Keluarga

Jika dalam keluarga ada yang pernah mengalami kanker ini, maka risiko Anda untuk mengalami hal yang sama bisa meningkat. Selain itu, jika Anda memiliki gen keluarga dengan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2), risikonya bisa lebih tinggi.

4. Obesitas

Jika Anda didiagnosis mengalami obesitas, risiko untuk mengalami kanker jenis ini bisa lebih tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan ideal

5. Pola Diet dan Gaya Hidup

Pola diet dan gaya hidup ternyata dapat memengaruhi risiko untuk mengalami kondisi ini. Meski begitu, dua hal yang saling terkait ini belum bisa dibuktikan dengan jelas. Risiko Anda mungkin lebih tinggi jika mengonsumsi lebih banyak kalori, lemak hewani, gula putih/kristal dan kurangnya asupan buah dan sayuran.

Selain itu, sebuah studi menunjukkan risiko kanker ini meningkat pada perokok berat. Merokok dikaitkan dengan risiko kematian lebih tinggi.

Baca Juga: Makanan yang Dianjurkan dan Dilarang untuk Penderita Prostat

Diagnosis Kanker Prostat

Diagnosis jenis kanker ini adalah sesuatu yang masih kontroversial. Beberapa organisasi medis tidak menyetujui skrining kanker prostat. Diskusikan lebih jauh dengan dokter mengenai manfaat dan risiko yang yang bisa terjadi.

Beberapa tes yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Digital Rectal Exam (DRE)

Digital rectal exam atau pemeriksaan colok dubur membantu dokter menemukan masalah prostat. Prosedur ini dilakukan oleh seorang dokter dengan memasukan jari ke dalam rektum. Cara ini dilakukan menggunakan sarungan tangan dengan tambahan pelumas.

Selama tes ini, dokter dapat merasakan adanya bentuk atau ketebalan yang tidak normal pada prostat. DRE aman dan mudah dilakukan. Akan tetapi, DRE tidak dapat mendeteksi kanker dini, sehingga harus dilakukan tes lanjutan yaitu tes PSA (prostate-specific antigen).

2. Prostate-Specific Antigen (PSA)

PSA adalah protein yang dibuat hanya oleh kanker prostat. Seorang pria dengan prostat yang sehat dalam darahnya hanya ditemukan sedikit PSA. Kadar PSA yang rendah adalah tanda prostat yang sehat.

Peningkatan PSA yang cepat mungkin merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang salah. Kanker prostat adalah penyebab paling serius dari hasil PSA tinggi. Alasan lain untuk PSA tinggi adalah pembesaran prostat yang jinak (non-kanker). Prostatitis atau radang prostat juga dapat menyebabkan hasil PSA yang tinggi.

Jika tes DRE atau PSA mendeteksi adanya kelainan, dokter dapat merekomendasikan tes lebih lanjut untuk menentukan apakah Anda menderita kanker ini dengan melakukan sejumlah tes berikut:

  • Ultrasonografi.
  • Biopsi prostat.
  • MRI scan .
  • CT scan.
  • PET scan.
  • Bone scan.

Perlu Anda ketahui bahwa stadium kanker dapat terus berkembang dan menjadi lebih kompleks, oleh karena itulah dokter bisa meningkatkan diagnosis dan perawatan. Tingkat stadium kanker dapat digunakan dokter untuk menentukan perawatan yang tepat.

Stadium Kanker Prostat

Berdasarkan keparahannya, jenis kanker ini terbagi dalam stadium I sampai IV:

  • Stadium I: Kanker terbatas pada prostat dan tidak terdeteksi selama tes melalui dubur. Biasanya kanker tumbuh lambat.
  • Stadium II: Kanker dapat dideteksi dengan pemeriksaan melalui dubur. Penyakit ini masih terbatas pada prostat, tetapi mungkin sel-sel abnormal dan akan tumbuh lebih cepat.
  • Stadium III: Kanker tumbuh di jaringan dekat prostat, juga mungkin telah menjalar ke vesikula seminalis.
  • Stadium IV: Kanker telah menyerang bagian-bagian lainnya dalam tubuh, seperti dubur, kelenjar getah bening terdekat atau tulang.

Jenis Kanker Prostat

Jenis-jenis kanker prostat tergantung pada tipe sel tempat awal mulanya kanker berkembang. Umumnya, sel kanker muncul pertama kali di sel-sel bagian luar prostat. Pertumbuhannya cenderung lambat dan tidak berpotensi menyebar.

Berikut jenis kanker prostat yang perlu diketahui:  

1. Acinar Adenocarcinoma

Adenokarsinoma adalah kanker yang tumbuh pada sel kelenjar yang melapisi kelenjar prostat. Ini adalah jenis yang paling umum.

2. Ductal Adenocarcinoma

Jenis ini mulai tumbuh pada sel yang melapisi saluran kelenjar prostat. Ini cenderung tumbuh dan menjalar lebih cepat daripada acinar adenocarcinoma.

3. Transitional Cell Cancer

Transitional cell cancer mulai tumbuh pada sel-sel yang melapisi saluran yang mengalirkan urine ke luar tubuh (uretra).

Jenis kanker ini biasanya mulai tumbuh di kandung kemih dan menjalar ke prostat. Tetapi jarang mulai di prostat dan dapat menyebar ke  kandung kemih dan jaringan di sekitarnya.

4. Squamous Cell Cancer

Kanker jenis ini berkembang dari sel-sel yang menutupi prostat. Kanker cenderung tumbuh dan menjalar lebih cepat daripada adenocarcinoma dari prostat.

5. Small cell prostate cancer

Jenis yang satu ini terdiri dari sel bulat kecil. Kanker ini adalah jenis kanker neuroendocrine.

Selain beberapa contoh seperti di atas, ada juga jenis kanker  langka lainnya yang dapat berkembang di prostat yaitu neuroendocrine tumour dan sarcoma.

Baca Juga: 10 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Penderita Kanker Payudara

Komplikasi Kanker Prostat

1. Kanker Prostat Bermetastasis

Kanker ini dapat menjalar ke organ-organ di sekitarnya, seperti kandung kemih,  aliran darah, sistem limfatik ke tulang atau organ lainnya. Sementara itu, kanker yang menjalar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.

2. Inkontinensia

Baik kanker maupun perawatannya dapat menyebabkan inkontinensia urine (tidak bisa menahan kencing). Perawatan inkontinensia tergantung pada jenis yang dialami, keparahannya dan kemungkinan peningkat penyakit seiring waktu.

3. Disfungsi Ereksi

Kondisi ini dapat disebabkan kanker maupun perawatannya, seperti pembedahan, radiasi atau perawatan hormon. Perawatannya bisa menggunakan obat-obatan, alat vakum yang membantu ereksi dan pembedahan untuk mengobati disfungsi ereksi.

Pengobatan Kanker Prostat

Pengobatan kanker prostat bertujuan untuk menyembuhkan dan mengendalikan penyakit ini agar tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Pada pria yang didiagnosis dengan risiko rendah, perawatan mungkin tidak perlu segera dilakukan.

Namun, apabila kanker sudah menyebar, tujuannya bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk memperpanjang hidup dan meringankan gejala. Sebelum memutuskan perawatan dokter akan mempertimbangkan:

  • Jenis dan ukuran kanker.
  • Stadium kanker.
  • Kesehatan secara keseluruhan.
  • Apakah kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Berikut adalah pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Operasi

Pembedahan kanker prostat melibatkan pengangkatan kelenjar prostat (prostatektomi radikal), beberapa jaringan di sekitarnya serta beberapa kelenjar getah bening. Prostatektomi radikal dapat dilakukan dengan beberapa cara: membuat sayatan di perut dan menggunakan robot untuk membantu operasi.

2. Brachytherapy

Brachytherapy adalah pengobatan radioterapi yang khusus diberikan pada penyakit kanker ganas. Terapi ini menggunakan sumber radioaktif (palet atau biji) yang ditanam langsung ke dalam jaringan tumor di dalam tubuh. Terapi ini lebih sedikit menyebabkan efek samping daripada terapi radiasi konvensional.

3. Androgen Deprivation Therapy (ADT)

ADT atau terapi penekan androgen adalah pengobatan hormon yang mengurangi efek androgen. Androgen adalah hormon pria yang dapat merangsang pertumbuhan kanker. ADT dapat memperlambat dan bahkan menghentikan pertumbuhan kanker dengan mengurangi kadar androgen.

4. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan jika kondisi kanker sudah menyebar ke organ lain di luar kelenjar prostat. Saat menjalani kemoterapi, konsumsi obat-obatan berguna untuk menghilangkan sel kanker yang memiliki sifat agresif. Penggunaan obat-obatan dapat diberikan melalui tablet atau infus.

5. Terapi Biologis

Terapi biologis (imunoterapi) menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Salah satu jenis terapi biologis yang disebut sipuleucel-T (Provenge) telah dikembangkan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut.

Perawatan ini mengambil sebagian dari sel-sel kekebalan tubuh Anda sendiri, kemudian direkayasa secara genetik di laboratorium untuk melawan kanker, kemudian menyuntikkan kembali sel-sel ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Beberapa pria merespons positif terapi. Akan tetapi perawatan ini membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Selain beberapa cara di atas, beberapa obat mungkin membantu mengurangi risiko kanker ini adalah 5-alpha reductase inhibitor seperti finasteride (Proscar) dan dutasteride (Avodart).

Obat lainnya adalah aspirin, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat besarnya manfaat dan risiko yang dihadapi seperti meningkatnya risiko perdarahan.

 

Pencegahan Kanker Prostat

Pada dasarnya, tidak ada cara mencegah kanker prostat. Banyak faktor risiko seperti usia, ras, dan riwayat keluarga yang tidak dapat dikendalikan.

Tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risikonya, seperti mempertahankan berat badan ideal, terus melakukan aktivitas fisik atau rutin berolahraga, diet yang sehat dan bergizi.

Efek dari berat badan, aktivitas fisik, dan diet pada risiko kanker ini tidak jelas, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko, seperti:

  • Aktif secara fisik dan sebisa mungkin berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit sesuai dengan kemampuan Anda
  • Tetap dengan berat badan yang ideal.
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral tertentu seperti vitamin E atau selenium dapat menurunkan risiko kanker. Tetapi dalam sebuah penelitian lainnya, baik vitamin E maupun selenium tidak menurunkan risiko kanker. Suplemen apa pun memiliki potensi risiko dan manfaat. Sebelum memulai mengonsumsinya konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Cara Mencegah Kanker Prostat yang Perlu Diketahui Pria

Rekomendasi Diet Sehat untuk Kanker Prostat 

Meski belum ada penelitian yang sepenuhnya menjelaskan mengenai hubungan antara diet dan pencegahan, tetapi kebiasaan makan tertentu dapat membantu jika diterapkan sehari-hari, seperti:

  • Mengurangi lemak hewani. Kelebihan lemak misalnya dari daging sapi atau susu dapat merangsang kanker prostat untuk tumbuh. 
  • Makan lebih banyak buah dan sayur. Nutrisi anti kanker yang kuat ditemukan pada konsumsi buah dan sayur secara rutin. 
  • Minum teh hijau. Konsumsi teh hijau beberapa kali dalam seminggu. 
  • Hindari minyak biji rami. Hal ini dapat merangsang kanker prostat tumbuh. Anda dapat memperoleh asam lemak omega-3 melalui ikan segar dan kacang-kacangan.
  • Hindari minyak tinggi lemak jenuh. Gunakan minyak zaitun dan alpukat karena sangat sehat dan kaya vitamin E dan antioksidan.

 

  1. Anonim. 2019. Prostate cancer. https://about-cancer.cancerresearchuk.org/about-cancer/prostate-cancer. (Diakses 7 Februari 2023)
  2. Anonim. Prostate cancer stages. https://www.cancercenter.com/cancer-types/prostate-cancer/stages. (Diakses 7 Februari 2023)
  3. Anonim. 2018. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Prostat. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKProstat.pdf. (Diakses 7 Februari 2023)
  4. Anonim. Prostate cancer. https://www.nhs.uk/conditions/prostate-cancer/. (Diakses pada 7 Februari 2023).
  5. Anonim. 2022. Prostate cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostate-cancer/symptoms-causes/syc-20353087. (Diakses pada 7 Februari 2023).
  6. Anonim. 2018. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/prostate-cancer. (Diakses pada 7 Februari 2023).
  7. Anonim. Prostate Cancer: Prevention. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/prostate-cancer/prostate-cancer-prevention. (Diakses pada 7 Februari 2023) 
  8. Nordqvist, Christian. 2017. Prostate cancer in detail. https://www.medicalnewstoday.com/articles/150086.php. (Diakses 7 Februari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi