Terbit: 20 October 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Empati adalah kemampuan seseorang memahami apa yang orang lain rasakan. Perasaan ini membuat seseorang bisa menempatkan diri pada posisi atau memahami sudut pandang orang lain. Namun, ada sejumlah kondisi yang menyebabkan hilangnya rasa empati. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini!

Penyebab Hilangnya Rasa Empati pada Orang Lain

Mengapa Seseorang Tidak Mempunyai Rasa Empati?

Pada dasarnya, ada dua faktor yang memengaruhi hilangnya rasa empati: riwayat keturunan dan lingkungan. Lebih jelasnya, berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab hilangnya rasa empati seseorang:

1. Gangguan Kepribadian

Masalah pada mental menjadi salah satu alasan mengapa seseorang kehilangan rasa empati. Berbagai gangguan kepribadian yang bisa menyebabkan kondisi ini, yaitu:

  • Gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder).
  • Machiavellianisme.
  • Sosiopat atau gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder).
  • Autisme.
  • Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder).
  • Alexithymia.

Sebagai catatan, tingkat empati seseorang yang mengalami gangguan kepribadian akan berbeda-beda.

Misalnya saja, penelitian pada 2017 menemukan bahwa penderita borderline personality disorder kesulitan dalam mengembangkan empati emosional, tetapi mampu menunjukkan empati kognitif.

Baca Juga10 Cara Mudah Mengajarkan Empati pada Anak Sejak Dini

2. Tidak Ada Sosok yang Bisa Dicontoh

Salah satu penyebab hilangnya rasa empati seseorang adalah kurangnya sosok yang bisa ditiru di dalam kehidupannya.

Perlu diketahui, empati adalah perilaku yang bisa dipelajari. Jadi, ketika seseorang tumbuh di lingkungan yang kurang menanamkan perilaku ini, wajar saja bila mereka kurang memiliki rasa empati.

3. Kelelahan Secara Emosional

Penyebab hilangnya rasa empati salah satunya adalah lelah secara emosional. Kondisi ini terjadi ketika seseorang menerima tekanan emosional terlalu sering.

Kelelahan secara emosional akan membuat seseorang menghindari segala sumber yang membuat kesusahan, termasuk bila kesusahan tersebut dialami oleh orang lain.

Selain itu, seseorang juga bisa kehilangan empati karena upaya yang harus dikeluarkan, misalnya waktu, beban emosional, dan upaya mental.

4. Stres yang Terus-menerus Terjadi

Stres bisa berdampak pada hilangnya rasa empati seseorang, terutama jika kondisi ini berlangsung cukup lama. Selain itu, stres berkepanjangan juga bisa menyebabkan seseorang menjadi kurang toleran terhadap perilaku orang lain.

5. Kecerdasan Emosional yang Rendah

Seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah dapat mengalami kesulitan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) sendiri adalah istilah yang pertama kali digunakan pada 1990-an. Istilah ini kian populer berkat seorang psikolog bernama Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.

Perlu diketahui, salah satu komponen yang membentuk kecerdasan emosional adalah empati. Oleh sebab itu, ketika seseorang memiliki level kecerdasan emosional yang rendah, ia cenderung tidak menyadari perasaan orang lain.

Baca JugaMengenal Flexing, Perilaku Suka Pamer Kekayaan

Tanda Hilangnya Rasa Empati pada Seseorang

Orang dengan empati rendah bisa kesulitan memahami apa yang dirasakan orang lain. Secara umum, berikut ini adalah tanda-tanda seseorang mengalami kehabisan empati:

  • Lebih kritis dan selalu menghakimi.
  • Meyakini bahwa apa yang terjadi pada orang lain tidak akan pernah terjadi pada dirinya. Orang dengan empati rendah juga menganggap bahwa ia bisa menangani masalah jauh lebih baik daripada orang lain.
  • Kesulitan memahami bahwa perilakunya bisa berdampak terhadap orang lain.
  • Kesulitan mempertahankan hubungan.
  • Merespons sesuatu dengan cara yang tidak pantas, misalnya sulit untuk mendengarkan seseorang ketika bercerita.
  • Menyalahkan korban.
  • Kesulitan untuk memaafkan orang yang melakukan kesalahan.
  • Tidak mendengarkan pendapat orang lain.
  • Kesulitan untuk mengatasi situasi emosional.
  • Kurang sabar saat menghadapi reaksi emosional orang lain.
  • Merasa bingung dengan perasaan orang lain.
  • Berpikir bahwa reaksi yang diberikan orang lain tidak tepat dan menganggap bahwa orang lain terlalu sensitif.

Demikian penjelasan seputar penyebab hilangnya rasa empati pada seseorang dan tanda-tanda yang bisa Anda amati. Jika Anda kesulita nuntuk memahami sudut pandang orang lain, cari dukungan profesional segera untuk mengembangkan rasa empati.

 

  1. Cherry, Kendra. 2020. 9 Signs of Low Emotional Intelligence. https://www.verywellmind.com/signs-of-low-emotional-intelligence-2795958. (Diakses pada 20 Oktober 2022).
  2. Cherry, Kendra. 2021. What to Do If You or a Loved One Lack Empathy. https://www.verywellmind.com/what-to-do-if-you-or-a-loved-one-lack-empathy-5199257. (Diakses pada 20 Oktober 2022).
  3. Cherry, Kendra. 2022. What Is Empathy? https://www.verywellmind.com/what-is-empathy-2795562. (Diakses pada 20 Oktober 2022).
  4. Drake, Kimberly. 2021. Is It Possible to Lack Empathy? https://psychcentral.com/lib/why-do-some-people-lack-empathy. (Diakses pada 20 Oktober 2022).
  5. Lebow, Hilary I. 2021. How Can I Improve Emotional Intelligence (EQ)? https://psychcentral.com/lib/what-is-emotional-intelligence-eq. (Diakses pada 20 Oktober 2022).
  6. Nietfeld, Inga. 2017. Experimental Investigation of Cognitive and Affective Empathy in Borderline Personality Disorder: Effects Of Ambiguity in Multimodal Social Information Processing. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28351003/. (Diakses pada 20 Oktober 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi