Kehilangan seseorang yang dicintai memang tidak mudah. Sering kali duka yang dirasakan bertahan dalam waktu lama. Untuk mengatasi hal itu diperlukan bantuan profesional melalui grief counseling. Terapi duka ini dianggap cukup efektif untuk mengatasi keterpurukan akibat kehilangan orang tersayang.
Apa itu Grief Counseling?
Grief counseling atau konseling duka adalah adalah bentuk konseling yang membantu seseorang untuk mengatasi duka akibat kehilangan. Misalnya kehilangan anggota keluarga, teman, kolega, pasangan, bahkan hewan peliharaan.
Konseling ini terfokus pada luka emosional dan fisik akibat kehilangan yang mengganggu fungsi seseorang. Termasuk berkonsultasi dengan terapis dan psikolog.
Grief counseling akan membantu pasien menemukan kembali arah hidup dan membuat keputusan yang bijaksana, serta beradaptasi dengan kondisi kehilangan orang yang dicintai. Konseling ini dapat diikuti oleh semua usia.
Teknik Grief Counseling
Pada konseling duka, pasien akan diajak membicarakan tentang almarhum, hubungannya, bagaimana proses wafatnya, serta bagaimana kematian orang yang disayang memengaruhi hidup. Beberapa teknik yang dipakai dalam grief counseling adalah:
1. Acceptance and Commitment Therapy (ACT)
ACT adalah bentuk psikoterapi yang menguatkan seseorang untuk menerima perasaan dan kondisi negatif. Hal ini membuat seseorang dapat fokus pada pola yang lebih sehat dan akhirnya mencapai tujuannya.
2. Cognitive Behavior Therapy (CBT)
CBT juga sejenis psikoterapi. Fokusnya adalah mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang dapat berpengaruh buruk terhadap perilaku pasien.
3. Group Therapy
Bentuk terapi ini dilaksanakan secara berkelompok. Akan terasa lebih nyaman bagi seseorang saat membagikan perasaannya kepada orang-orang yang mengalami hal yang sama. Semua anggota kelompok lalu diharapkan bekerja sama untuk pulih.
4. Art Therapy
Terapi seni menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan emosi dan mendorong penyembuhan. Teknik ini dapat diikuti semua tingkatan umur.
5. Play Therapy
Teknik ini sering digunakan pada anak-anak untuk mengungkapkan perasaannya. Tujuannya untuk mengatasi emosi yang tidak terselesaikan dan membangun pola perilaku konstruktif.
Baca Juga: Sound Healing, Terapi Musik yang Mengobati Masalah Fisik dan Mental
Manfaat Grief Counseling untuk Kesehatan Mental
Pelaksanaan konseling duka bertujuan agar seseorang dapat mencapai kondisi berikut:
1. Mengekspresikan Emosi
Dalam kondisi kehilangan, seseorang dapat merasakan emosi negatif seperti:
- Shock.
- Kebingungan.
- Sedih.
- Tidak terima.
- Marah.
- Menyesal.
- Bersalah.
- Cemas.
Beberapa emosi di atas sering kali sulit diungkapkan. Konseling duka menawarkan tempat yang nyaman untuk mengekspresikannya, lalu mengajak pasien memprosesnya agar dapat memulai penyembuhan.
2. Membangun Kembali Rutinitas
Jika orang yang meninggal adalah sosok yang sangat berpengaruh terhadap keseharian, akan sulit bagi seseorang untuk kembali melakukan aktivitas harian normal. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan stres dan gangguan kecemasan.
Konseling duka dapat membantu memetakan kembali keseharian; menjalani hidup selangkah demi selangkah hingga akhirnya berjalan normal kembali.
3. Mendefinisikan Kembali Identitas
Konseling kesedihan ini juga membantu mendefinisikan kembali identitas seseorang dengan cara mendorongnya fokus pada hubungan atau hobi yang berbeda. Seseorang akan lebih bersemangat dan percaya diri saat menemukan kemampuan yang baru.
Dari ketiga tujuan di atas, terapi akan memberikan manfaat seperti:
- Gejala duka secara fisik dan emosional berkurang.
- Mengasah kemampuan untuk beradaptasi.
- Meningkatkan kesadaran diri akan perasaan dan keberadaan dirinya.
- Menerima kehilangan, yang justru akan memperkuat perasaan ikhlas dan sayang terhadap almarhum.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Duka Akibat Kehilangan Orang Tercinta
Efektivitas Grief Counseling
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Clinical Psychology and Psychotherapy tahun 2017, konseling duka cukup efektif. Pasien yang menjalani konseling ini merasakan perbaikan pada mental dan fisik dalam jangka panjang.
Sementara penelitian tahun 2015 yang dimuat dalam jurnal Counseling & Psychotherapy Research menyebutkan beberapa efektivitas yang dirasakan saat menjalani konseling ini, antara lain:
- Menjadi lebih mudah bicara dengan orang di luar lingkaran keluarga atau teman dekat.
- Sangat terbantu karena ada orang yang memvalidasi perasaannya.
- Ternyata tidak masalah memiliki perasaan negatif saat terpuruk. Asalkan bisa bangkit dan kembali menata diri.
- Gupta, Sanjana. 2021. What Is Grief Counseling? https://www.verywellmind.com/what-is-grief-counseling-5189153. (Diakses pada 20 Februari 2022).
- Sreenivas, Shishira. 2021. What Is Grief Counseling? https://www.webmd.com/balance/grief-counseling. (Diakses pada 20 Februari 2022).