Terbit: 29 November 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Vasa previa adalah komplikasi kehamilan yang tergolong jarang terjadi. Meskipun begitu, kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir mati! Simak penjelasan selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pengobatannya berikut ini.

Vasa Previa: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Vasa Previa?

Vasa previa adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan pembuluh darah tali pusar terjepit pada mulut rahim (serviks). Ketika kulit ketuban pecah, pembuluh darah umbilikalis berisiko tinggi pecah. Komplikasi kehamilan ini tergolong jarang terjadi.

Kondisi ini dapat menyebabkan ibu dan janin kehilangan banyak darah. Jika tidak terdiagnosis, dapat menyebabkan bayi lahir mati. Namun, ketika didiagnosis pada kehamilan, tingkat kelangsungan hidup tinggi.

Tanda dan Gejala Vasa Previa

Biasanya tidak muncul gejala yang terkait dengan komplikasi kehamilan ini sampai memulai persalinan. Beberapa wanita mungkin mengalami pendarahan vagina yang berwarna gelap tanpa adanya rasa sakit. Hal ini karena darah janin tidak memiliki oksigen sebanyak darah ibu, sehingga darahnya terlihat lebih gelap.

Ketika vasa previa yang belum didiagnosis sebelum persalinan, gejalanya ditandai pendarahan vagina setelah ketuban pecah. Janin dapat mengalami kelemahan denyut jantung (fetal distress) karena tidak ada asupan oksigen saat tali pusat terjepit atau berdarah.

Penyebab Vasa Previa

Wharton jelly adalah jaringan ikat yang mengelilingi arteri dan vena tali pusar. Namun, pada komplikasi kehamilan ini, bagian dari tali pusar yang melintang di atas serviks terbuka. Kondisi demikian mungkin akibat dari posisi tali pusat yang tidak normal di plasenta.

Selengkapnya, berikut ini penyebab utama vasa previa:

1. Velamentous insertion

Velamentous insertion adalah komplikasi kehamilan di mana tali pusar melekat pada membran korioamniotik, bukan pada plasenta. Dalam kondisi ini, bagian tali pusat melintang di antara amnion dan korion (masing-masing lapisan dalam dan luar kantung ketuban). Ketika komplikasi kehamilan ini terjadi akibat dari velamentous insertion, ini dikenal sebagai tipe I.

2. Plasenta multilobus

Plasenta bilobed dan trilobed juga bisa menyebabkan vasa previa. Dengan plasenta multilobus, tali pusar bisa masuk ke dalam membran di antara plasenta. Di lain waktu ini bisa masuk ke dalam yang lebih besar dari dua plasenta.

Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi saat pembuluh darah mengalir di antara lobus dan di atas pembukaan serviks. Ketika komplikasi kehamilan ini terjadi sebagai akibat dari plasenta multilobus, ini dikenal sebagai tipe II.

Faktor Risiko Vasa Previa

Berikut ini beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko vasa previa:

  • Plasenta previa, yaitu ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks.
  • Fertilisasi in vitro (bayi tabung).
  • Kehamilan dengan banyak bayi.
  • Kehamilan di kemudian hari.
  • Merokok.
  • Kondisi kesehatan kronis seperti diabetes.

Baca Juga: 11 Fungsi Plasenta yang Wajib Diketahui oleh Bumil

Diagnosis Vasa Previa

Dokter mungkin menduga wanita hamil mengalami vasa previa berdasarkan ultrasound atau USG yang dilakukan sebagai bagian dari perawatan prenatal rutin selama kehamilan.

Jika demikian, dokter akan melakukan USG transvaginal. Tes ini dilakukan dengan alat yang dimasukkan ke dalam vagina, untuk memastikannya. Ibu hamil juga dapat menjalani tes pemetaan aliran warna doppler. Tes ini memungkinkan dokter dapat melihat di mana pembuluh darah berada.

Pengobatan Vasa Previa

Pengobatannya bertujuan untuk mempertahankan kehamilan dengan aman tetapi melahirkan bayi cukup awal untuk menghindari pecahnya pembuluh darah. Perawatan yang mungkin diberikan, termasuk:

  • Memantau janin. Pemantauan dilakukan dengan tes non-stres dua kali seminggu, mulai antara minggu 28 dan 32.
  • Perawatan di rumah sakit. Ibu hamil mungkin menjalani perawatan di rumah sakit antara 30 dan 32 minggu untuk memantau janin lebih dekat.
  • Injeksi kortikosteroid. Mungkin ibu hamil diberi suntikan kortikosteroid untuk membantu paru-paru janin matang.
  • Mengistirahatkan panggul. Istirahat panggul mungkin disarankan, yang berarti menghindari hubungan seks atau memasukkan apa pun ke dalam vagina.
  • Operasi caesar terencana. Melahirkan secara caesar yang direncanakan antara 34 dan 37 minggu.
  • Operasi caesar darurat. Ibu hamil mungkin memerlukan operasi caesar darurat jika selaput ketuban pecah dini. Kondisi ini mungkin ditandai pendarahan vagina, atau bayi dalam bahaya.

Komplikasi Vasa Previa

Risiko bahaya terbesar dari kondisi ini terjadi setelah pecahnya ketuban. Kantung ketuban pecah dapat menyebabkan vena dan arteri tali pusar yang tidak terlindungi juga pecah, yang menyebabkan perdarahan janin atau terjepit sehingga aliran darah dari ibu ke janin terhambat.

Ketika komplikasi kehamilan ini terdeteksi selama kehamilan, dokter akan memantau ibu hamil dengan cermat untuk memastikan bayi dilahirkan melalui operasi caesar sebelum kantung ketuban kemungkinan pecah secara spontan.

Ketika kondisi ini tidak terdeteksi sampai persalinan, biasanya setelah kantong ketuban pecah. Dalam kondisi ini, pendarahan vagina dan gawat janin segera terjadi. Operasi caesar darurat mungkin diperlukan ketika komplikasi ini ditemukan selama persalinan.

Perdarahan janin dapat menyebabkan exsanguination (kematian akibat kehilangan darah) dapat terjadi dengan komplikasi ini. Kematian perinatal secara eksponensial lebih tinggi dalam kasus di mana komplikasi kehamilan ini tidak didiagnosis sampai persalinan. Kondisi yang didiagnosis selama kehamilan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.

Baca Juga: Plasenta Previa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apakah Vasa Previa Bisa Dicegah?

Tidak ada cara untuk mencegah komplikasi kehamilan ini. Namun, jika bisa didiagnosis dan mengelolanya dengan baik selama kehamilan, kemungkinan bayi akan bertahan hidup.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dokter mungkin akan menawarkan USG tindak lanjut secara teratur untuk memantau kondisi janin dengan cermat. Tujuannya untuk memungkinkan kehamilan berkembang selama mungkin, idealnya 35 minggu.

 

  1. Anonim. 2021. What Is Vasa Previa?. https://www.webmd.com/baby/what-is-vasa-previa#1. (Diakses pada 29 November 2021)
  2. Danielsson, Krissi. 2020. Vasa Previa Diagnosis and Treatment to Prevent Stillbirth. https://www.verywellfamily.com/vasa-previa-diagnosis-treatment-2371768. (Diakses pada 29 November 2021)
  3. Valeii, Kathi. 2021. What Is Vasa Previa?. https://www.verywellhealth.com/vasa-previa-5176482#citation-4. (Diakses pada 29 November 2021)
  4. Young , Becky. 2017. Everything You Need to Know About Vasa Previa. https://www.healthline.com/health/pregnancy/vasa-previa. (Diakses pada 29 November 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi