Terbit: 10 March 2020 | Diperbarui: 17 May 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Berbicara mengenai penyakit kanker tak lepas dari suatu kondisi yang dikenal dengan istilah metastasis. Aktivitas yang berkaitan dengan sel kanker ini tentu tidak boleh disepelekan karena dampaknya sangat buruk. Simak informasi selengkapnya berikut ini!

Metastasis: Penyebab, Ciri Ciri, Diagnosis, Pengobatan, dll

Apa Itu Metastasis?

Metastasis adalah istilah dalam dunia medis untuk mendefinisikan aktivitas pergerakan atau penyebaran sel kanker dari satu organ ke organ-organ lainnya. Seperti yang diketahui, pada awalnya sel kanker hanya berkembang di satu organ tertentu. Akan tetapi, pada perkembangannya sel kanker dapat menyebar ke anggota tubuh lainnya.

Bagaimana Metastasis Terjadi?

Metastasis terjadi saat sel kanker yang sudah berkembang di organ asal mulai “keluar” untuk menginvasi organ maupun jaringan tubuh lain yang ada di sekitarnya.

Guna mencapai ‘tujuannya’, sel kanker memiliki berbagai cara yaitu:

  • Lokal, yakni sel kanker pada organ utama menginvasi jaringan-jaringan yang ada di sekitar secara langsung.
  • Pembuluh darah, yakni sel kanker masuk ke dalam pembuluh darah dan ikut aliran darah tersebut menuju organ-organ tubuh yang lain.
  • Sistem limfatik, yakni ‘jalur’ lainnya yang juga digunakan oleh sel kanker untuk menuju ke organ lainnya.
  • Saluran pernapasan, yakni ketika sel kanker (pada kasus kanker paru-paru) menyebar ke organ lain melalui saluran pernapasan.

Aktivitas ini juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lainnya, yaitu:

  • Jenis kanker. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan paru-paru.
  • Kecepatan pertumbuhan sel kanker. Apabila sel kanker terlalu ‘ganas’, kondisi ini sangat mungkin terjadi lebih cepat.

Di samping keduanya, masih ada lagi faktor penyebab lainnya yang belum disebutkan. Lakukan pemeriksaan medis (medical check up) secara rutin guna memantau kondisi kesehatan Anda sekaligus deteksi dini apabila ditemukan potensi munculnya sel kanker.

Tahapan Metastasis

Proses ini berjalan dalam sejumlah tahapan, yakni sebagai berikut:

  • Sel kanker menginvasi jaringan yang ada di dekat organ asal.
  • Sel kanker berpindah melalui dinding kelenjar getah bening (atau bisa juga melalui pembuluh darah).
  • Dari kelenjar getah bening atau pembuluh darah, sel kanker akan menuju jaringan-jaringan lainnya.
  • Setelah ‘berhasil’ mencapai jaringan lain, sel kanker akan membentuk tumor.
  • Sel kanker yang telah menyebar juga lantas membuat pembuluh darah baru yang berfungsi untuk menyuplai darah bagi tumor.

Titik Persebaran Metastasis

Sel kanker yang mengalami proses metastasis dapat menyerang organ atau jaringan tubuh manapun, namun sel kanker dari jenis-jenis penyakit kanker berikut ini umumnya menjadikan bagian-bagian tertentu sebagai tujuannya:

  • Kanker payudara, umumnya menyebar ke tulang, hati (liver), paru-paru, dinding dada, dan otak.
  • Kanker paru-paru, umumnya menyebar ke otak, tulang, hati (liver), dan kelenjar adrenal.
  • Kanker prostat, umumnya menyebar ke tulang.
  • Kanker usus, umumnya menyebar ke hati (liver) dan paru-paru.

Sementara itu, organ maupun jaringan tubuh lainnya yang juga berpotensi mengalami hal ini antara lain kulit dan otot.

Ciri dan Gejala Metastasis

Aktivitas persebaran sel kanker ini ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala yang mana hal ini bergantung pada jenis kanker yang diderita, pun lokasi terjadinya.

Sebagai contoh, apabila kondisi ini menyerang tulang, maka ciri-ciri yang mungkin bisa dikenali adalah ketika tulang patah. Selain itu, rasa sakit pada tulang belakang juga menjadi gejala awal dari sel kanker yang mulai menyebar.

Pada kasus kanker paru-paru, umumnya sel kanker yang telah menyebar ditandai oleh ciri-ciri berikut ini:

  • Batuk
  • Batuk disertai darah
  • Nyeri dada
  • Gangguan pernapasan

Lain halnya untuk kasus kanker hati (liver). Ciri ciri metastasis kanker hati adalah sebagai berikut:

  • Mual
  • Perubahan warna kulit menjadi kekuningan
  • Feses berwarna cerah
  • Urine berwarna gelap
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan nafsu makan

Diagnosis Metastasis

Diagnosis metastasis kanker dilakukan untuk memantau sudah sejauh mana dan seberapa parah persebaran sel kanker.

Prosedur diagnosis yang dilakukan umumnya terdiri dari:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kepada tubuh Anda untuk melihat apakah ada ciri ciri menyebarnya sel kanker yang teridentifikasi.

Selain itu, dokter juga akan mengukur berat badan mengingat perubahan berat badan—naik atau turun—adalah salah satu ciri ciri kanker sudah memasuki stadium lanjut dan yang mudah dikenali.

2. Tes Laboratorium

Selanjutnya, dokter akan melakukan uji laboratorium untuk mendeteksi abnormalitas pada tubuh yang mengindikasikan pasien mengalami penyakit kanker metastasis.

Beberapa contoh tes laboratorium yang dimaksud seperti:

  • Tes urine
  • Tes darah

3. Tes Pencitraan

Sementara itu, tes pencitraan (imaging) dilakukan guna menganalisis organ dalam tubuh yang diduga terserang sel kanker. Teknik pencitraan yang umum digunakan yaitu:

  • X-Ray
  • CT Scan
  • Pemindaian tulang (bone scan)
  • PET Scan
  • MRI

4. Biopsi

Metode pemeriksaan lainnya yang umum diterapkan untuk mendiagnosis metastasis adalah biopsi.

Biopsi adalah metode yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan tubuh untuk kemudian dianalisis di laboratorium.

Melalui biopsi, dokter dapat mendeteksi apakah ada sel kanker pada organ atau jaringan tubuh.

Pengobatan Metastasis

Setelah pasien didiagnosis mengalami metastasis, langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah melakukan terapi pengobatan. Terapi pengobatan disesuaikan dengan jenis kanker dan tingkat keparahan (stadium).

Berikut adalah terapi pengobatan metastasis kanker yang umum dilakukan.

1. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Satu atau lebih obat kemoterapi dapat diberikan melalui vena di lengan (secara intravena) atau diminum. Kombinasi obat biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan selama beberapa minggu atau bulan.

Kemoterapi sering digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa. Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan terapi radiasi. Kemoterapi juga dapat digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan kanker dan membuatnya lebih mudah untuk dihilangkan.

Pada orang dengan kanker  stadium lanjut, kemoterapi dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala lainnya.

2. Radioterapi

Radioterapi menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel kanker. Terutama pada kondisi pasca operasi, prosedur ini juga bisa digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa.

Jika operasi sudah tidak memungkinkan, radioterapi dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit dan menurunkan agresivitas penyebaran kanker.

3. Terapi Obat yang Ditargetkan

Perawatan obat yang ditargetkan berfokus pada kelainan spesifik yang ada dalam sel kanker. Dengan memblokir kelainan ini, perawatan obat yang ditargetkan dapat menyebabkan sel kanker mati.

Banyak obat terapi bertarget digunakan untuk mengobati kanker, meskipun kebanyakan dilakukan untuk orang-orang dengan kanker stadium lanjut atau berulang.

Beberapa terapi yang ditargetkan hanya bekerja pada orang yang sel kankernya memiliki mutasi genetik tertentu. Sel kanker Anda mungkin diuji di laboratorium untuk melihat apakah obat ini dapat membantu.

Selain kedua metode pengobatan di atas, kanker yang sudah sampai pada tahap metastasis juga dapat ditangani dengan terapi hormon dan terapi imun. Akan tetapi, hal ini kembali lagi pada keputusan dokter berdasarkan hasil analisis.

Pencegahan Metastasis

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan kanker yang menyebabkan metastasis akan menyerang tubuh. Kendati demikian, penyakit ini sejatinya bisa dicegah kemunculannya (atau setidaknya diminimalisir risikonya).

Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah kanker yang berujung metastasis? Anda bisa memulainya dengan menerapkan pola hidup sehat yang di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Hindari rokok
  • Hindari paparan sinar matahari dalam waktu lama
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Rajin berolahraga
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Melakukan pemeriksaan medis secara rutin

Jika kanker sudah telanjur terjadi, maka penanganan medis sedini mungkin mutlak dilakukan sebelum sel kanker menyebar ke organ lain. Pasalnya, sel kanker yang telah mengalami metastasis cenderung lebih sulit untuk disembuhkan yang mana hal ini berdampak pula pada peluang hidup penderitanya.

Itu dia informasi mengenai metastasis yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2019. What is Metastasis? https://www.cancer.net/navigating-cancer-care/cancer-basics/what-metastasis (Diakses pada 3 Desember 2019)
  2. Anonim. Metastasis. https://medlineplus.gov/ency/article/002260.htm (Diakses pada 3 Desember 2019)
  3. Anonim. Metastasis (Metastasis Cancer). https://www.cancercenter.com/metastasis (Diakses pada 3 Desember 2019)
  4. Anonim. Metastatic Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17224-metastatic-cancer (Diakses pada 3 Desember 2019)
  5. Eldridge, L. 2020. What is a Metastasis and Why, How, and Where Do They Happen. https://www.verywellhealth.com/metastatic-cancer-2249128 (Diakses pada 10 Maret 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi