Terbit: 31 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Impetigo adalah jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, tapi paling sering menyerang anak-anak. Kondisi ini dapat menular dengan mudah jika terjadi kontak dengan luka. Ketahui selengkapnya tentang penyakit kulit ini melalui artikel ini!

Impetigo: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Impetigo?

Impetigo adalah infeksi bakteri yang menyerang lapisan atas (epidermis) kulit. Kondisi ini dapat berupa impetigo primer yang menyerang kulit yang sehat dan dapat berupa impetigo sekunder yang menyerang kulit yang rusak.

Kerusakan kulit yang dimaksud dapat berupa luka, goresan, gigitan serangga, atau bahkan ruam akibat eksim. Penyakit satu ini termasuk ke dalam infeksi kulit yang umum dan sangat menular.

Gejala Impetigo

Penyakit ini dapat dikenali melalui gejala dan ciri-cirinya. Gejala yang muncul ini dapat berbeda berdasarkan jenisnya.

Berikut adalah beberapa gejala impetigo non-bulosa:

  • Luka kemerahan di kulit (paling sering berkerumun di area bibir dan hidung).
  • Luka dengan cepat tumbuh menjadi lepuh yang dapat pecah dan membentuk kerak kekuningan.
  • Ruam terasa gatal.
  • Setelah membentuk kerak berwarna kuning.
  • Keras yang mengelupas meninggalkan bekas merah, tidak menimbulkan bekas luka.
  • Jarang dibarengi dengan pembengkakan kelenjar dan demam.

Sedangkan untuk gejala impetigo bulosa meliputi:

  • Lepuh berukuran sedang hingga besar.
  • Lepuh muncul di area popok atau area lipatan (pada bayi).
  • Lepuh segera pecah dan meninggalkan kerak dengan pinggiran bersisik.
  • Kerak yang sudah mengelupas meninggalkan bekas merah, tidak menimbulkan bekas luka.
  • Umum dibarengi dengan pembengkakan kelenjar dan demam.

Baca Juga: Macam-Macam Alergi Kulit yang Harus Anda Tahu

Penyebab Impetigo

Penyebab infeksi ini adalah strain bakteri staph atau strep. Berikut adalah beberapa cara bakteri ini masuk ke dalam tubuh:

• Luka di kulit.
• Ruam.
• Goresan.
• Gigitan serangga.

Kondisi ini termasuk ke dalam penyakit kulit yang sangat menular. Bakteri penyebab kondisi ini dapat berpindah dengan menyentuh luka seseorang yang mengalami infeksi ini.

Menyentuh barang pribadi yang digunakan oleh seseorang yang mengalami kondisi ini seperti handuk, pakaian, hingga seprai juga dapat menularkan bakteri penyebab penyakit ini.

Pada dasarnya bakteri penyebab kondisi ini cukup umum. Bakteri ini umumnya dibawa di dalam hidung dan bisa menyebabkan infeksi ketika tersebar ke kulit. Namun tidak semua orang yang terpapar bakteri ini akan mengalami infeksi.

Faktor Risiko Impetigo

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini. Faktor tersebut meliputi:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Diabetes.
  • Sedang menjalani dialisis.
  • Hidup di iklim yang hangat dan lembap.
  • Sunburn atau luka bakar lainnya.
  • Memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim, psoriasis, atau dermatitis.
  • Mengalami infeksi kulit yang menyebabkan gatal seperti kudis, herpes simpleks, atau cacar air.
  • Digigit oleh serangga.
  • Bermain olahraga kontak fisik.

Jenis Impetigo

Secara umum penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu impetigo non-bulosa dan impetigo bulosa. Kedua jenis ini memiliki penyebab dan gejala yang berbeda serta tingkat keparahan yang juga berbeda.

1. Impetigo Non-bulosa

Impetigo non-bulosa atau disebut juga impetigo krustosa adalah jenis yang lebih umum.

Terdapat sekitar 70% kasus jenis ini dari keseluruhan kasus penyakti ini. Jenis ini paling sering muncul di sekitar mulut atau hidung dan terkadang muncul di ekstremitas (anggota gerak).

2. Impetigo Bulosa

Infeksi jenis ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri strain Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat mengeluarkan jenis toksin yang menyerang lapisan kulit.

Toksin ini menyerang protein yang membuat kulit tetap terikat bersama. Bakteri dapat menyebar dengan cepat ketika protein ini rusak.

Penyakit impetigo jenis ini paling sering menyerang anak usia di bawah 2 tahun.

Diagnosis Impetigo

Umumnya penyakit ini mudah didiagnosis hanya dengan melihat area yang terkena. Dokter akan bertanya tentang gejala dan adanya luka, gigitan serangga, atau goresan yang berpotensi menyebabkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.

Dokter akan memeriksa sampel cairan pada luka di kulit untuk mendeteksi jenis kuman agar dapat menentukan jenis antibiotik yang akan digunakan.

Pemeriksaan skin swab dapat membantu mendeteksi jika terdapat infeksi kulit lainnya.
Pemeriksaan swab hidung juga mungkin dilakukan apabila pasien mengalami infeksi secara berulang.

Baca Juga: Wood’s Lamp Exam, Prosedur untuk Memeriksa Kondisi Kulit

Cara Mengobati Impetigo

Penyakit ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan cara mengobati kondisi ini adalah dengan obat antibiotik.

Jika kondisinya ringan, pengobatan dengan menggunakan salep antibiotik/antibiotik topikal yang dijual bebas mungkin dapat dilakukan. Menjaga kebersihan area yang terkena sangat penting agar infeksi ini tidak menyebar.

Jika infeksi lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan obat sebagai berikut:

1. Antibiotik Topikal

Antibiotik topikal adalah antibiotik yang digunakan langsung pada kulit.

Sebelum menggunakan antibiotik topikal, koreng harus lebih dulu dibersihkan agar obat dapat menyerap pada luka. Gunakan salep antibiotik sesuai dengan petunjuk penggunaannya agar bakteri tidak menyebar ke bagian tubuh lain.

2. Antibiotik Oral

Antibiotik oral biasanya diberikan untuk kasus infeksi yang lebih luas dan pasien tidak bereaksi terhadap antibiotik oral.

Jenis antibiotik yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kondisi medis pasien secara keseluruhan.

Pemberian obat baik oral maupun topikal biasanya dilakukan selama 7 hari. Penggunaan obat tetap dilakukan meskipun gejala sudah membaik sejak penggunaan awal.

Pencegahan Impetigo

Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan kulit. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini dan mencegah penularannya:

  • Mandi dan cuci tangan secara rutin untuk membersihkan bakteri.
  • Jika mengalami luka, goresan, maupun gigitan serangga, segera bersihkan luka.
  • Hindari berbagi penggunaan handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya dengan orang yang terinfeksi.
  • Cuci area yang terkena infeksi dengan sabun yang lembut dan tutupi dengan kain kasa.
  • Hindari menggaruk area yang terinfeksi kemudian menyentuh area kulit lain tanpa membersihkan tangan lebih dulu.

 

  1. Anonim. 2019. Impetigo. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/impetigo/symptoms-causes/syc-20352352. (Diakses 20 Desember 2019).
  2. Brazier, Yvette. What you need to know about impetigo. https://www.medicalnewstoday.com/articles/162945.php. (Diakses 20 Desember 2019).
  3. Hecht, Marjorie dan Stephanie Watson. Everything You Need to Know About Impetigo. https://www.healthline.com/health/impetigo. (Diakses 20 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi