Banyak data bermanfaat dihasilkan dari studi tidur semalam, yang kemudian dianalisis oleh dokter untuk membuat diagnosis sleep apnea. Indeks apnea-hypopnea (AHI) dihitung dengan menggunakan data dengan membagi jumlah episode apnea dan hypopnea dengan jumlah jam tidur. Indeks 15 atau lebih adalah sugestif sleep apnea (kira-kira satu episode apnea atau hipopnea setiap empat menit).

Indeks gangguan pernapasan (Respiratory disturbance index/RDI) adalah pengukuran lain dari masalah tidur terkait pernapasan, namun kurang umum digunakan sekarang daripada AHI.
Informasi lain juga didapat dari studi tidur termasuk gerakan anggota tubuh, mendengkur, saturasi oksigen, total waktu tidur, dan gangguan tidur. Data tambahan ini dapat digunakan untuk lebih mendukung diagnosis sleep apnea atau untuk mendiagnosa gangguan terkait tidur lainnya.
Keuntungan lain dari studi tidur semalam adalah bahwa sekali informasi tersebut menunjukkan apnea tidur, maka pengobatan dengan mesin pernapasan khusus yang disebut CPAP (continuous positive airway pressure/tekanan udara positif yang kontinyu) dapat dimulai dan perbandingan kasar kualitas tidur dengan dan tanpa perangkat dapat dibuat. Ini disebut studi split.
Pengobatan sleep apnea yang tepat sangat penting bila diagnosis dilakukan untuk mengobati gejala, namun yang lebih penting, untuk mencegah kondisi ko-morbid yang signifikan terkait dengan sleep apnea yang tidak diobati.
Penanganan Sleep Apnea
Bagian penting dari perawatan untuk sleep apnea dapat mencakup modifikasi perilaku dan perubahan gaya hidup.
Banyak orang dengan sleep apnea mungkin memiliki episode sleep apnea yang lebih sedikit jika mereka tidur dalam posisi tertentu. Posisi paling sering, berbaring di belakang dapat menyebabkan lebih banyak episode sleep apnea. Oleh karena itu, tidur menghadap ke samping mungkin merupakan langkah sederhana untuk memperbaiki tidur.
Modifikasi perilaku lainnya mungkin termasuk perbaikan pengaturan kamar tidur untuk menginduksi tidur, kebersihan tidur yang baik, menghindari makan atau berolahraga sebelum tidur, dan menggunakan kamar tidur hanya untuk tidur. Asupan alkohol yang berlebihan, merokok, dan penggunaan obat lain harus dihindari. Mematuhi pengobatan penyakit lain juga penting untuk terapi yang memadai untuk sleep apnea.
Obesitas dan penambahan berat badan merupakan faktor penyebab utama apnea tidur obstruktif. Dalam beberapa laporan, penurunan berat badan telah terbukti menjadi langkah penting dalam pengobatan sleep apnea.