Terbit: 26 October 2017 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Pengobatan utama hidrosefalus adalah melalui operasi. Tujuannya adalah untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak. Salah satu jenis operasi yang biasanya diterapkan pada kasus hidrosefalus adalah operasi pemasangan shunt. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa hidrosefalus juga dapat diatasi dengan obat-obatan?

Hidrosefalus pada Anak – Penanganan dengan Obat

Pemakaian terapi medikamentosa (obat-obatan) ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan penyerapannya. Pada dasarnya obat-obatan yang diberikan adalah duretika (obat yang membuang cairan dalam tubuh) seperti asetazolamid dan furosemid.

Cara ini hanya efektif pada hidrosefalus tipe non obstruktif di mana terjadi sekresi CSS atau hambatan absorpsi CSS seperti pada kasus-kasus oklusi sinus, meningitis, atau perdarahan intraventrikuler pada neonatal.

Pemberian terapi diuretik dapat diberikan pada bayi prematur dengan perdarahan pada CSS (selama tidak terjadi hydrocephalus aktif) sambil menunggu apakah terjadi absorpsi CSS secara normal kembali. Yang perlu menjadi catatan adalah, cara ini hanya digunakan sebagai terapi tambahan saja bukan sebagai terapi definitif

Terapi diuretik yang diberikan adalah:

  • Acetazolamide

Acetazolamide bekerja dengan cara merintangi enzim karboanhidrase di tubuli proksimal ginjal, sehingga disamping karbonat, juga Na dan K diekskresikan lebih banyak, bersamaan dengan air. Acetazolamide memiliki fungsi diuretik yang lemah.

Efek samping dari obat ini biasanya menimbulkan kebas pada jari tangan dan kaki karena hipokalemia (kadar ion kalium yang rendah di darah). Bahkan, beberapa orang dapat mengalami pandangan yang kabur, tapi biasanya masalah ini akan hilang ketika Anda menghentian penggunaan obat. Acetazolamide juga meningkatkan resiko batu ginjal kalsium oksalat dan kalsium fosfat. Untuk mengurangi dehidrasi dan sakit kepala dianjurkan untuk minum banyak cairan.

Obat ini akan menimbulkan kontradiksi bagi mereka yang mempunyai sakit ginjal, hati, diabetes, masalah dengan kelenjar adrenal, cell anemia, alergi terhadap sulfa dan CA inhibitor serta ibu hamil.

  • Furosemide

Diuretik ini mengurangi air yang direabsorbsi kembali ke darah berakibat pada penurunan volume darah. Loop diuretik juga menyebabkan vasodilatasi vena pembuluh darah ginjal sehingga menurunkan tekanan darah.

 

Hidrosefalus pada Anak – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi