Parafimosis adalah gangguan kesehatan pada kulup penis pria yang tidak disunat. Kondisi ini tergolong serius dan harus mendapatkan penanganan segera. Simak penjelasan mengenai gejala hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.
Apa itu Parafimosis?
Parafimosis adalah kondisi ketika kulup penis tidak bisa ditarik kembali ke depan melewati ujung penis. Hal ini membuat kulup menjadi bengkak dan terperangkap sehingga memperlambat atau bahkan menghentikan aliran darah ke ujung penis.
Kondisi ini hanya terjadi pada penis pria yang tidak melakukan proses sirkumsisi atau tidak disunat. Pada pria yang sudah disunat, dokter dapat langsung menyingkirkan kemungkinan parafimosis meskipun gejalanya mirip.
Parafimosis berbeda dengan fimosis, kondisi di mana kulup melekat erat pada kepala penis. Fimosis umum terjadi pada anak kecil yang belum disunat dan biasanya bukan merupakan kondisi serius, sedangkan parafimosis adalah kondisi darurat medis yang harus segera ditangani. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
Seberapa Umumkah Parafimosis?
Penelitian menunjukkan bahwa ada sekitar 0,2% anak usia 4 bulan hingga 12 tahun yang tidak disunat berisiko menderita parafimosis. Bagi orang yang tidak disunat berusia 16 tahun ke atas, persentasenya naik menjadi 1%. Meski begitu, masalah ini lebih jarang terjadi dibandingkan masalah pada kulup lainnya di kedua kategori.
Gejala Parafimosis
Gejala utama dari kondisi ini adalah ketidakmampuan mengembalikan kulup ke posisi normal di atas ujung penis. Gejala lainnya yang bisa dikenali, meliputi:
- Pembengkakan dan nyeri di ujung penis.
- Ujung penis berwarna merah tua atau biru karena kurangnya aliran darah.
- Rasa sakit ketika disentuh.
- Ketidaknyamanan saat buang air kecil.
Perlu diketahui, gejala yang muncul pada setiap pria dapat berbeda-beda dan bergantung pada tingkat keparahan yang dialami.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Parafimosis adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Apabila Anda mengalami beberapa gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Fimosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Penyebab Parafimosis
Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda menarik kembali kulup untuk membersihkan bagian bawahnya atau jika mencoba meregangkan kulup karena terlalu kencang.
Parafimosis juga dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi berikut:
- Petugas kesehatan lupa untuk menarik kulup ke posisi normal setelah pemeriksaan atau prosedur medis.
- Infeksi.
- Trauma fisik pada area penis.
- Menarik kulup terlalu kuat hingga menyebabkan pembengkakan.
- Aktivitas seksual yang kuat.
- Tindik penis.
- Pembengkakan pada penis dan kulup akibat gigitan serangga.
- Peradangan kronis pada penis dan kulup akibat diabetes.
Faktor Risiko
Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan pria mengalami parafimosis, antara lain:
- Usia remaja, meskipun kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja.
- Penderita diabetes.
- Individu yang membutuhkan kateterisasi.
- Memiliki riwayat infeksi bakteri.
Diagnosis Parafimosis
Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik pada pasien untuk memastikan diagnosis. Kedua pemeriksaan ini saja biasanya cukup dan tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Parafimosis ditandai dengan pita ketat kulup yang terperangkap di belakang kepala penis. Dalam beberapa kasus, pita ini dapat tersembunyi sepenuhnya akibat pembengkakan jaringan di sekitarnya.
Selain memeriksa kondisi fisik penis secara langsung, dokter juga akan menanyakan beberapa pertanyaan. Dokter akan menanyakan tentang gejala, masalah, atau kegiatan yang belakangan pernah dilakukan terkait dengan penis atau kulup.
Pemeriksaan tambahan sangat jarang untuk dilakukan. Terkadang sampel swab dapat diambil untuk mendeteksi jenis infeksi yang menyebabkan hal ini.
Jika Anda sudah disunat, maka dipastikan kondisi yang dialami bukan merupakan parafimosis.
Baca Juga: Manfaat Sunat Bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Risiko Kanker
Pengobatan Parafimosis
Pengobatannya bergantung pada usia dan tingkat keparahan kondisi. Langkah pertama yang dilakukan biasanya adalah mengurangi pembengkakan yang terjadi. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi pembengkakan, antara lain:
- Mengompres dengan es.
- Membalut penis dengan perban.
- Penyuntikkan hyaluronidase untuk membantu mengurangi pembengkakan.
- Pada kasus yang parah, dokter akan membuat sayatan untuk meredakan ketegangan.
Setelah pembengkakan mereda, dokter akan mengembalikan kulup ke posisi semua. Langkah ini sangat menyakitkan sehingga dokter akan memberikan penghilang rasa sakit sebelum prosedur dimulai.
Dokter akan melumasi penis dan kulup terlebih dahulu. Setelah itu, dokter akan menekan ujung penis dengan lembut sambil menarik kulup.
Jika kasusnya parah, sunat atau pengangkatan kulup mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini. Sunat juga akan menjadi pencegahan agar kondisi ini tidak terjadi lagi.
Setelah prosedur dilakukan, dokter akan meresepkan obat untuk dikonsumsi selama pemulihan. Anda juga diharuskan untuk menjaga merawat dan membersihkan ujung penis dengan baik untuk mencegah infeksi.
Apabila setelah perawatan Anda mengalami demam tinggi dan merasa sakit, kemungkinan mengalami infeksi. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan dengan antibiotik.
Komplikasi Parafimosis
Parafimosis yang tidak diatasi dengan cepat akan berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Kondisi ini terjadi karena aliran darah di penis dan aliran oksigen terhambat.
Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin terjadi bila parafimosis tidak ditangani:
- Kerusakan pada ujung penis.
- Kematian jaringan yang mengakibatkan hilangnya ujung penis.
- Infeksi parah.
Baca Juga: 8 Risiko yang Mungkin Dialami Jika Penis Tidak Disunat
Pencegahan Parafimosis
Kondisi ini pada dasarnya sangat mudah untuk dicegah. Sunat atau sirkumsisi adalah cara yang paling tepat untuk pencegahan. Apabila Anda tidak disunat, berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah parafimosis:
- Menjaga kebersihan dengan baik dan membersihkan ujung penis secara teratur.
- Selalu tempatkan kembali kulup ke ujung penis setelah ditarik untuk membersihkan, baik saat berhubungan seksual maupun buang air kecil.
- Setelah melakukan prosedur atau pemeriksaan kesehatan tertentu, pastikan petugas medis mengembalikan kulup ke posisi semula.
- Pastikan jangan membiarkan kulup tidak berada di ujung penis untuk waktu yang lama.
Demikian ulasan lengkap tentang parafimosis yang penting diketahui terutama untuk pria yang tidak disunat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.