Terbit: 1 December 2020 | Diperbarui: 20 September 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Mythomania atau kebohongan patologis adalah jenis kebohongan komplusif yang dilakukan tanpa motif yang jelas. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab seseorang melakukan kebohongan jenis ini hingga cara menyembuhkan mythomania.

Mythomania: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Apa itu Mythomania?

Pada dasarnya berbohong mengacu pada pernyataan palsu untuk menipu orang lain dengan sengaja, sering kali dilakukan untuk keuntungan pribadi. Sedangkan bohong patologis adalah bohong secara kompulsif dan tanpa keuntungan yang jelas bagi dirinya sendiri.

Kebohongan patologis dapat membuat seseorang sulit bersosialisasi dan menyebabkan masalah interpersonal yang signifikan dengan orang yang dicintai ataupun orang yang ada di sekitarnya.

Hingga kini tidak jelas apakah seseorang dengan keadaan ini menyadari kebohongan yang dilakukannya atau mampu berpikir secara rasional tentang ucapannya.

Gejala Mythomania

Sebuah penelitian mengungkapkan mengenai kondisi yang terjadi dengan otak ketika berbohong, semakin banyak ketidakbenaran yang dikatakan seseorang, semakin mudah dan lebih sering berbohong. Hasilnya juga menunjukkan bahwa kepentingan pribadi tampaknya memicu ketidakjujuran.

Berikut adalah ciri dan karakteristik mythomania adalah:

1. Kebohongan yang Dilakukan Tidak Memiliki Motif yang Jelas

Meskipun seseorang mungkin berbohong untuk menghindari situasi yang membuatnya tidak nyaman, seperti rasa malu misalnya, namun seseorang dengan keadaan ini menceritakan kebohongan yang tidak memiliki manfaat bagi dirinya sendiri.

2. Menceritakan Sesuatu Secara Dramatis, Rumit, dan Rinci

Seorang dengan kondisi mythomania adalah pendongeng yang hebat. Kebohongan yang diceritakan sangat detail. Meski cerita yang diungkapkannya jelas berlebihan, ia bisa membawakannya dengan sangat meyakinkan.

3. Menggambarkan Diri Sendiri sebagai Pahlawan atau Korban

Pembohong patologis cenderung menceritakan kebohongan yang tampaknya diarahkan untuk mendapatkan kekaguman atau simpati dari orang lain. Hal itulah yang membuatnya mengarang cerita bahwa dirinya pahlawan atau korban dalam suatu peristiwa.

4. Terkadang Percaya dengan Kebohongannya Sendiri

Seorang pembohong patologis bisa menceritakan sesuatu di antara kebohongan sadar dan delusi. Bahkan, penderita terkadang percaya dengan kebohongannya sendiri. Beberapa orang melakukannya begitu sering sehingga para ahli percaya bahwa penderita mungkin tidak mengetahui perbedaan antara fakta dan fiksi setelah beberapa waktu.

Seseorang dengan kondisi ini biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda umum berbohong, seperti terdapat jeda lama saat berbicara atau menghindari kontak mata. Ketika diajukan suatu pertanyaan, penderita mungkin berbicara banyak tanpa pernah secara spesifik atau menjawab pertanyaan tersebut.

Baca Juga: Waspadai Ciri-Ciri Orang Berbohong Menurut Psikologi

Penyebab Mythomania

Penyebab keadaan ini tidak diketahui dengan pasti karena penelitian tentangnya masih sangat terbatas. Tidak jelas apakah kebohongan patologis adalah gejala dari kondisi lain atau kondisi itu sendiri.

Sementara itu, kebohongan kompulsif adalah ciri dari beberapa kondisi lain, seperti factitious disorder (gangguan buatan) dan (personality disorders) gangguan kepribadian.

Gangguan Buatan

Keadaan ini kadang-kadang disebut sindrom Munchausen, suatu kondisi di mana seseorang bertindak seolah-olah mereka sakit fisik atau mental padahal sebenarnya tidak. Sindrom Munchausen dengan proxy adalah ketika seseorang berbohong tentang orang lain yang sedang sakit.

Penyebab gangguan ini tidak diketahui, namun beberapa teori mengatakan hal ini disebabkan oleh:

  • Penyebab biologis atau genetik.
  • Pelecehan atau penelantaran masa kecil.
  • Tingkat percaya diri yang rendah.
  • Memiliki gangguan kepribadian.
  • Penyalahgunaan zat.
  • Depresi.

Gangguan Kepribadian

Bohong patologis adalah kemungkinan gejala gangguan kepribadian tertentu, seperti gangguan kepribadian batas/borderline personality disorder (BPD), gangguan kepribadian narsistik/narcissistic personality disorder (NPD), dan gangguan kepribadian antisosial/antisocial personality disorder (APD).

BPD merupakan kondisi yang membuat seseorang sulit mengatur emosinya. Orang dengan keadaan ini mungkin mengalami perubahan suasana hati yang parah, merasakan ketidakstabilan, hingga perasaan tidak aman. Sedangkan ciri NPD adalah kebutuhan akan kekaguman dan perlakuan khusus.

Sementara seseorang dengan APD biasanya berbohong untuk keuntungan atau kesenangan pribadi. Seseorang dengan BPD atau NPD mungkin berbohong untuk mengubah kenyataan menjadi sesuatu yang sesuai dengan emosi yang mereka rasakan, bukan fakta.

Gangguan kepribadian ini dapat menimbulkan tantangan signifikan dalam hubungan interpersonal.

Demensia Frontotemporal

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola perilaku kebohongan patologis serupa dengan pola perilaku yang dapat terjadi pada demensia frontotemporal. Ini adalah salah satu demensia yang memengaruhi daerah otak frontal dan temporal, sehingga menyebabkan perubahan perilaku dan bahasa.

Perubahan ini dapat mencakup:

  • Perilaku sosial yang tidak pantas.
  • Kurangnya empati.
  • Hilangnya wawasan tentang perilaku orang lain dan diri sendiri.
  • Perubahan preferensi makanan.
  • Perilaku kompulsif
  • Kebosanan.
  • Agitasi.

Diagnosis Mythomania

Dokter atau terapis dapat mengenali perilaku tersebut sebagai tanda dari kondisi lain yang mendasari, seperti gangguan kepribadian atau gangguan buatan.

Terdapat kemungkinan kebohongan patologis menjadi gejala independen karena beberapa orang melakukan kebohongan jenis ini tanpa memiliki kondisi medis yang mendasarinya. Dikarenakan tidak ada tes psikologis atau biologis untuk keadaan ini, terkadang sulit untuk menentukan apakah seseorang mengalami mythomania.

Sebagian besar kondisi kesehatan mental didiagnosis menggunakan wawancara klinis. Jika orang tersebut tidak jujur tentang keadaannya, dokter mungkin perlu berbicara dengan anggota keluarga atau teman untuk membantu mengidentifikasi pola kebohongan patologis.

Baca Juga: Ripley Syndrome, Kondisi yang Membuat Seseorang Sering Berbohong

Penanganan Mythomania

Dikarenakan penyebab dari keadaan ini tidak dikenali dengan pasti, tidak ada pengobatan yang dapat mengatasi hal tersebut. Namun jika kondisi ini dicurigai oleh sesuatu yang mendasarinya, biasanya Anda disarankan melakukan pengobatan untuk kondisi tersebut.

Misalnya, pengobatan untuk gangguan kepribadian biasanya melibatkan psikoterapi atau pengobatan. Dikarenakan kebohongan patologis dapat berbahaya bagi orang lain, dokter mungkin juga menyarankan terapi untuk orang yang dekat dengan individu tersebut. Seorang terapis akan bekerja untuk membantu mengelola respons terhadap masalah.

Hidup Berdampingan dengan Mythomania

Mengatasi seseorang yang berbohong secara patologis bisa menjadi tantangan. Membentuk dan memelihara hubungan saling percaya dengan orang ini membutuhkan waktu dan kesabaran.

Penting untuk diingat bahwa penderita mungkin tidak bermaksud untuk menyakiti atau mengambil manfaat dari kebohongan yang dilakukannya.

Kebohongan patologis bisa menjadi suatu keharusan, dan sering kali menimbulkan konsekuensi negatif bagi orang yang berbohong. Oleh karena itu, cobalah untuk tidak menanggapi dengan marah atau menyalahkan atas kebohongan yang dilakukannya.

Penting juga untuk menyadari bahwa bohong patologis mungkin merupakan tanda dari kondisi kesehatan mental yang mendasarinya. Berbicara dengan orang tersebut tentang apakah mereka memiliki gejala lain dapat membantunya mengidentifikasi masalah dan mencari bantuan dari dokter atau terapis.

 

  1. Kandola, Aaron. 2019. What to know about pathological liars. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pathological-liars. (Diakses pada 1 Desember 2020).
  2. Santos-Longhurst, Adrienne . 2018. How Do I Cope with Someone Being a Pathological Liar?. https://www.healthline.com/health/pathological-liar#what-is-it. (Diakses pada 1 Desember 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi