Terbit: 28 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Multiple myeloma merupakan jenis kanker yang berkembang pada sumsum tulang belakang. Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, diagnosis, dan cara mengobatinya di bawah ini.

Multiple Myeloma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Multiple Myeloma?

Multiple myeloma merupakan jenis kanker yang muncul pada salah satu jenis sel darah putih, yaitu sel plasma. Sebenarnya, sel plasma membantu tubuh untuk melawan infeksi dengan cara membuat antibodi yang akan mengenali dan melawan kuman.

Namun, jenis kanker ini membuat sel plasma yang tidak normal berkembang dalam sumsum tulang belakang dan menyerang sel darah yang sehat. 

Akibatnya, sel plasma tidak normal ini tidak memproduksi antibodi, tetapi malah memproduksi protein yang dikenal dengan imunoglobulin monoklonal, protein monoklonal, M-protein, M-spike, dan paraprotein. 

Antibodi tidak normal yang diproduksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya, salah satunya adalah ginjal.  

Gejala Multiple Myeloma

Meski pada awalnya kondisi ini tidak menimbulkan gejala apa pun, gejala yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa dikenali, di antaranya:

1. Sakit Tulang

Jenis kanker ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang yang tidak kunjung sembuh, biasanya pada area punggung, tulang rusuk, atau pinggul. Rasa sakit ini biasanya tidak menghilang dan akan bertambah parah ketika bergerak. 

2. Mudah Mengalami Patah Tulang 

Multiple myeloma dapat membuat tulang menjadi rapuh sehingga menjadi lebih mudah mengalami patah tulang. Bagian tulang yang paling sering terdampak adalah bagian lengan, kaki, dan tulang belakang.  Tulang belakang yang patah akan menyebabkan sakit dan menekan bantalan tulang belakang. 

3. Anemia

Kondisi ini dapat memengaruhi produksi sel darah dalam sumsum tulang belakang, sehingga tubuh akan kekurangan sel darah merah.  Jika Anda mengalami anemia, tubuh bisa merasakan kelelahan, lemas, dan sesak napas.

4. Infeksi Berulang

Orang dengan multiple myeloma cenderung lebih mudah mengalami infeksi karena kondisi ini memengaruhi sistem imun. Anda juga akan menyadari infeksi lebih lama sembuh. 

5. Hiperkalsemia

Peningkatan kadar kalsium dalam darah terjadi pada penderita karena terlalu banyak kalsium yang dilepaskan dari tulang yang terkena dampak dari penyakit ini. Akibatnya, tubuh akan merasakan kehausan ekstrem, sakit perut, sering buang air kecil, dan konstipasi

6. Pendarahan yang Tidak Normal

Beberapa orang dengan multiple myeloma akan mengalami memar dan pendarahan yang tidak normal, seperti mimisan, gusi berdarah, dan pendarahan menstruasi yang parah. 

Kondisi ini disebabkan oleh sel kanker dalam sumsum tulang belakang menghentikan produksi sel yang bertugas menghentikan pendarahan. 

7. Masalah Ginjal

Kondisi ini akan menyebabkan ginjal berhenti bekerja dengan normal. Akibatnya, Anda dapat mengalami penurunan berat badan, kelelahan hebat, kaki atau tangan bengkak, cegukan yang tidak kunjung reda, dan sakit pada kulit. 

8. Darah Mengental

Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental dari biasanya. Kondisi ini disebabkan oleh kelebihan protein yang diproduksi oleh sel myeloma. 

Myeloma umumnya tidak menyebabkan tumor atau benjolan. Namun, kanker ini akan merusak tulang dan memengaruhi produksi sel darah yang sehat.

Baca Juga7 Manfaat Akar Bajakah untuk Kesehatan, Benarkah Bisa Obati Kanker? 

Kapan Harus ke Dokter?

Multiple myeloma bisa saja berkembang tanpa menimbulkan gejala yang spesifik, oleh sebab itu Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah penyakit yang menyerang sel darah putih.

Penyebab Multiple Myeloma

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab keadaan ini. Namun, diketahui bahwa myeloma dimulai dengan satu sel plasma tidak normal dalam sumsum tulang belakang. Sel ini kemudian akan bertambah banyak dengan cepat. 

Sel kanker tidak memiliki siklus seperti sel yang normal, sel abnormal akan terakumulasi dan mengganggu produksi sel yang sehat sehingga membuat tubuh kesulitan melawan infeksi. 

Sel myeloma juga akan mengganggu pembentukan antibodi normal sehingga dapat mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi dan menyebabkan masalah pada organ tubuh lain.

Selain itu, multiple myeloma diketahui memiliki kaitan erat dengan monoclonal gammopathy of unknown significance (MGUS). 

MGUS merupakan kondisi di mana ada kelebihan molekul imunoglobulin dalam darah. Kondisi ini tidak menyebabkan gejala apa pun dan tidak membutuhkan pengobatan. 

Faktor Risiko Multiple Myeloma

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami multiple myeloma, di antaranya:

1. Riwayat Keluarga

Jika orang tua atau saudara mengalami multiple myeloma, maka risiko Anda untuk mengalami penyakit ini juga akan meningkat. 

2. Memiliki Riwayat MGUS

Multiple myeloma umumnya dimulai dengan MGUS, sehingga jika Anda memiliki kondisi ini, risiko terkena kondisi ini akan meningkat. 

3. Usia

Risiko seseorang terkena jenis kanker ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Umumnya, orang mendapatkan diagnosis penyakit ini pada pertengahan 60-an. 

4. Jenis Kelamin Laki-laki

Diketahui pria memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena multiple myeloma dibandingkan dengan wanita. 

5. Ras 

Orang dengan kulit hitam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena jenis kanker ini dibandingkan dengan orang dari ras lainnya.

Diagnosis Multiple Myeloma

Penyakit multiple myeloma adalah salah satu jenis penyakit yang sulit untuk didiagnosis karena tidak menunjukkan gejala tertentu. Guna mendeteksi apakah seseorang mengalami kondisi ini, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes berdasarkan gejala dan faktor risiko terkait.

Beberapa jenis tes yang harus dijalani penderita multiple myeloma, di antaranya:

1. Pemeriksaan Urine

Lewat pemeriksaan urine, dapat dideteksi adanya M protein dalam urine. 

2. Tes Darah

Setelah dilakukan pemeriksaan urine, langkah lanjutan yang bisa dilakukan adalah tes darah. 

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui adanya M protein yang diproduksi oleh sel myeloma.

Selain itu, tes darah juga dilakukan untuk mendeteksi protein beta-2-microglobulin agar dokter bisa mengetahui tingkat keganasan sel myeloma dalam tubuh. 

3. Pemeriksaan Aspirasi Sumsum Tulang

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan jaringan dari aspirasi sumsum tulang yang diambil dari tulang panggul, hal ini diperlukan untuk melihat gambaran pertumbuhan sel plasma.

4. Pemindaian

Pemindaian yang bisa dilakukan seperti rontgen, MRI, CT scan, hingga PET scan. Pemindaian diperlukan untuk mendeteksi kelainan pada tulang yang memiliki kaitan dengan multiple myeloma. Bagian tubuh yang bisa dilakukan pemindaian seperti tulang belakang, kepala, lengan, tungkai dan panggul.

Baca Juga: Mengenali Perbedaan Kemoterapi dan Radioterapi

Pengobatan Multiple Myeloma

Seperti halnya penyebab yang belum diketahui secara pasti, pengobatan yang ampuh untuk mengatasi keadaan ini juga belum ditemukan obatnya. 

Meski begitu, beberapa perawatan bisa dilakukan untuk meredakan rasa sakit, mencegah terjadinya komplikasi dan memperlambat perkembangannya.

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi multiple myeloma adalah:

1. Kemoterapi dan Obat-Obatan

Ada berbagai bentuk obat-obatan yang dapat digunakan untuk menangani multiple myeloma. Beberapa obat yang dapat diberikan oleh dokter, antara lain:

  • Kemoterapi, terapi ini diberikan dengan tujuan membunuh sel-sel myeloma yang tumbuh terlalu cepat.
  • Kortikosteroid, seperti prednisone dan dexamethasone, diberikan untuk mengontrol peradangan dan mengatur sistem imun. 
  • Terapi target, seperti bortezomib dan carfilzomib, diberikan untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker.
  • Biological drug therapy seperti thalidomide dan lenalidomide, diberikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien agar dapat melawan sel myeloma. 

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat pendukung, seperti:

  • Obat pereda nyeri.
  • Obat untuk mencegah kerusakan tulang.
  • Obat untuk menambah darah.

2. Radioterapi

Terapi ini menggunakan pancaran sinar dengan energi tinggi seperti sinar X, dengan tujuan menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel myeloma. 

3. Transplantasi Sumsum Tulang atau Stem Cell

Prosedur ini dilakukan dengan mengganti sel-sel tidak normal di sumsum tulang belakang dengan sel-sel sumsum tulang belakang yang sehat. Sel ini berasal dari stem cell pendonor.

Baca JugaHal-hal Penting yang Harus Dilakukan saat Anda Didiagnosis Kanker 

Komplikasi Multiple Myeloma

Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:

  • Sering infeksi. Sel myeloma dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
  • Masalah tulang. Penyakit ini dapat memengaruhi tulang, termasuk sakit tulang, tulang yang menipis, dan kerusakan tulang.
  • Penurunan fungsi ginjal. Jenis kanker ini dapat menyebabkan masalah pada ginjal, termasuk gagal ginjal.
  • Anemia. Multiple myeloma dapat mengganggu produksi sel normal, sehingga bisa terjadi anemia atau jumlah sel darah merah yang rendah.

Pencegahan Multiple Myeloma

Sampai saat ini belum diketahui cara pencegahan yang terbukti secara ilmiah. Namun, Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat, termasuk lebih banyak konsumsi makanan yang minim proses sehingga tubuh mendapatkan nutrisi dengan lebih maksimal. Langkah ini dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya jenis kanker ini dalam tubuh. 

 

  1. Anonim. 2022. Multiple Myeloma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-myeloma/symptoms-causes/syc-20353378. (Diakses pada 6 Februari 2023).
  2. Anonim. 2023. Multiple Myeloma. https://www.webmd.com/cancer/multiple-myeloma/multiple-myeloma-symptoms-causes-treatment. (Diakses pada 6 Februari 2023).
  3. Anonim. 2021. Overview: Multiple Myeloma. https://www.nhs.uk/conditions/multiple-myeloma/. (Diakses pada 6 Februari 2023).
  4. Anonim. 2021. Symptoms: Multiple Myeloma. https://www.nhs.uk/conditions/multiple-myeloma/symptoms/. (Diakses pada 6 Februari 2023).
  5. Gulla, Annamaria dan Kenneth C Anderson. 2020. Multiple Myeloma: The (R)Evolution Of Current Therapy And A Glance Into Future. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33054076/. (Diakses pada 6 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi