Terbit: 3 August 2018 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kembar siam merupakan bayi kembar yang lahir dengan salah satu atau beberapa bagian tubuh saling menempel satu sama lain. Bayi yang lahir dengan kondisi ini memiliki risiko tinggi untuk meninggal. Simak penyebab hingga komplikasinya berikut ini. 

Kembar Siam: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Apa Itu Kembar Siam?

Kembar siam adalah istilah untuk bayi kembar yang lahir dengan salah satu atau beberapa bagian tubuh saling menempel. Bagian tubuh yang paling sering menempel, yaitu dada, kepal, perut, punggung, serta panggul.

Bayi yang lahir dalam kondisi ini memiliki risiko tinggi untuk meninggal baik ketika masih dalam kandungan maupun sesaat setelah lahir. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bayi ini bisa bertahan hidup. 

Pemisahan bayi kembar tergolong berat dan menantang. Pemisahan ini perlu banyak perencanaan serta kolaborasi dari beberapa dokter spesialis, terutama dokter spesialis bedah. 

Kasus bayi kembar siam jarang terjadi. Namun, anatomi bayi kembar siam terkadang tidak mampu mendukung untuk hidup, sehingga banyak janin kembar siam tidak mampu bertahan hidup baik saat masih dalam kandungan atau sesaat setelah dilahirkan. 

Bayi kembar yang saling menempel merupakan fenomena selalu dianggap aneh bagi masyarakat. Beberapa saudara kembar siam dianggap dewa, dikucilkan, atau ditampilkan dalam sirkus. 

Istilah “kembar siam” ini berasal dari saudara kembar yang tubuhnya saling menempel, yaitu Chan dan Eng Bunker. Saudara kembar ini lahir di Siam, yang sekarang menjadi Thailand. Saudara kembar ini banyak melakukan pertunjukkan dan saat tiba di Inggris, mereka disebut dengan “The Siamese Twins” atau “kembar siam”.

Baca JugaMakanan Sehat untuk Ibu Hamil Kembar

Jenis Kembar Siam

Kembar siam dibagi menjadi beberapa jenis yang dikategorikan berdasarkan organ atau bagian tubuh yang saling menempel. Bayi kembar siam terkadang berbagi organ atau anggota tubuh lain. Setiap pasang bayi kembar siam merupakan kasus yang unik.

Beberapa jenis kembar siam, antara lain:

1. Parapagus

Bayi kembar yang menyatu pada bagian panggul serta sebagian atau seluruh bagian perut (abdomen) dan dada, tetapi bagian kepalanya terpisah. Bayi kembar ini bisa memiliki dua, tiga, atau empat lengan serta dua atau tiga kaki. 

2. Craniopagus

Pada kasus ini, bayi kembar menempel pada bagian kepala, bisa bagian belakang, atas, atau samping. Pada umumnya, bayi craniopagus berbagi tengkorak tetapi memiliki dua otak. Tidak menutup kemungkinan beberapa jaringan otak menyatu. 

3. Cephalopagus

Bayi kembar yang menempel pada bagian kepala dan tubuh bagian atas. Wajahnya bisa saling berlawanan tetapi kepalanya menyatu. Bayi kembar ini umumnya memiliki satu otak. Bayi kembar cephalopagus jarang bertahan hidup.

4. Thoracopagus

Bayi kembar ini akan saling berhadapan dengan dada yang saling menempel. Bayi kembar dengan kondisi ini umumnya memiliki satu jantung dan bisa memiliki satu hati dan satu usus bagian atas. Kondisi kembar siam ini merupakan kasus yang paling umum ditemukan.

5. Omphalopagus

Bayi kembar yang menyatu pada bagian perut dekat pusar. Banyak kasus bayi kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati dan beberapa organ pencernaan. 

Beberapa bayi kembar omphalopagus memiliki satu usus kecil serta satu usus besar. Bayi kembar siam dengan kasus ini umumnya memiliki dua jantung. 

6. Pyopagus

Bayi kembar jenis ini umumnya menyatu pada bagian punggung. Beberapa bayi kembar ini memiliki satu organ pencernaan. Pada kasus yang jarang, bayi kembar ini memiliki satu organ kemih dan satu alat kelamin.

7. Rachipagus

Kembar siam ini memiliki tulang belakang yang saling menempel. Kembar siam jenis ini termasuk pada kasus yang jarang. 

8. Ischiopagus

Bayi kembar siam jenis ini menyatu pada bagian panggul, baik berhadapan atau saling membelakangi. Pada kebanyakan kasus, kembar ischiopagus memiliki satu organ pencernaan, hati, alat kelamin, hingga organ kemih. 

Gejala Kembar Siam

Pada umumnya, tidak ada gejala khusus yang muncul pada ibu hamil dengan janin kembar siam. Keluhan yang dirasakan ibu hamil pada umumnya sama dengan kehamilan dengan janin normal. Beberapa keluhan tersebut, antara lain mual, lemas, dan muntah-muntah. 

Pada kehamilan kembar siam, perut akan lebih cepat membesar jika dibandingkan dengan kehamilan janin tunggal. Kondisi ini sama dengan kehamilan dengan janin kembar terpisah. 

Kapan Harus ke Dokter

Apabila terlambat menstruasi, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan terjadinya kehamilan. 

Jika ternyata Anda sedang hamil, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama masa kehamilan untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Jadwal pemeriksaan rutin yang disarankan, antara lain:

  • Sebelum usia kehamilan 28 minggu, dilakukan 1 bulan sekali
  • Usia kehamilan 28 hingga 35 minggu, dilakukan 2 minggu sekali
  • Usia kehamilan 36 minggu hingga kelahiran, dilakukan 1 minggu sekali

Pemeriksaan kehamilan perlu lebih sering dilakukan apabila ibu hamil pernah mengalami komplikasi kehamilan atau ada kondisi medis tertentu. 

Apabila diketahui janin dalam kandungan adalah kembar siam, maka kondisi ini perlu perhatian khusus. Bayi dengan kondisi kembar siap memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan. Pemantauan oleh dokter dapat menurunkan risiko komplikasi. 

Penyebab Kembar Siam

Penyebab kembar siam terjadi karena proses pemisahan embrio tidak sempurna. Pada awalnya, embrio kembar siam sama seperti embrio kembar identik. 

Normalnya, embrio dari bayi kembar mengalami proses pemisahan secara sempurna selama delapan hingga dua belas hari lalu setiap embrio berkembang masing-masing. Akan tetapi, proses pemisahan dua embrio bisa melambat menjadi tiga belas hingga lima belas hari. 

Proses pemisahan dua embrio yang melambat itu tiba-tiba terhenti dan mulai untuk proses perkembangan masing-masing embrio dalam keadaan embrio yang masih melekat satu sama lain pada bagian tertentu. Inilah yang kemudian menjadi bayi kembar siam saat dilahirkan.

Teori lain mengatakan bahwa kembar siam terjadi akibat dua embrio yang awalnya terpisah lalu tiba-tiba menyatu pada bagian tubuh tertentu bahkan sampai saling berbagi organ. Penyebab kembar siam yang kedua ini sering diabaikan dan kebanyakan hanya menganggap penyebab kembar siam pertamalah yang sesuai.

Diagnosis Kembar Siam

Bayi kembar siam bisa didiagnosis pada awal kehamilan menggunakan USG standar. Penggunaan USG atau ultrasound standar sedini mungkin, yaitu tiga bulan pertama usia kehamilan dapat membantu diagnosis kembar siam.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana organ-organ mereka berfungsi, dokter Anda dapat merekomendasikan USG dan Echocardiograms pada trimester kedua kehamilan.

MRI Scan bisa digunakan setelah diagnosis dengan menggunakan USG standar sudah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci terkait area perlekatan dan organ yang menempel.

Penanganan Kembar Siam

Penanganan bayi kembar siam tidak bisa disamaratakan karena  setiap bayi kembar siam memiliki kasus unik. Jadi, penanganan untuk kembar siam dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh mana yang menyatu dan organ internal mana yang saling berbagi.

Berikut ini beberapa cara penanganan bayi kembar siam:

1. Pemantauan Selama Kehamilan

Apabila janin kembar dalam kandungan dinyatakan positif kembar siam maka penanganan pertama dari kembar siam adalah melakukan pemantauan selama kehamilan. Hal ini bertujuan agar dokter dan timnya bisa melakukan yang terbaik untuk Anda dan calon bayi kembar siam Anda.

Ada kemungkinan Anda akan dirujuk ke dokter spesialis pengobatan khusus untuk ibu dan janin dalam kehamilan berisiko tinggi. Anda juga dapat dirujuk ke dokter spesialis lain seperti ahli bedah anak, ahli jantung pediatrik dan ahli neonatologi.

2. Persalinan Operasi Caesar

Pada umumnya, proses persalinan bayi kembar siam ditangani dengan operasi caesar. Operasi akan dijadwalkan untuk jauh sebelum hari perkiraan lahir (HPL), umumnya dua hingga empat minggu sebelum HPL. 

Setelah bayi dilahirkan, kesehatan mereka secara keseluruhan akan diawasi dan dievaluasi kemudian akan dilakukan perencanaan perawatan.

3. Operasi Bedah untuk Pemisahan

Setelah Anda melahirkan bayi kembar siam, maka dokter spesialis akan menyarankan operasi bedah untuk memisahkan para bayi ini. Prosedur pembedahan untuk memisahkan kembar siam biasanya dilakukan dua hingga empat bulan setelah kelahiran.

Terdapat beberapa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh dokter sebelum melakukan operasi bedah, yaitu :

  • Kesehatan bayi kembar
  • Organ vital yang menyatu
  • Pilihan jenis bedah rekonstruktif
  • Tingkat kesuksesan
  • Dukungan setelah pemisahan

4. Menerima dan Menjalani Takdir

Ada beberapa kasus di mana operasi pemisahan tidak bisa dilakukan atau bisa juga karena keputusan orang tuanya. Bila memang seperti itu, dokter kandungan dan spesialis lain dapat memberikan saran tentang bagaimana menjalani kehidupan normal dengan kondisi kembar siam.

5. Perawatan lanjutan

Kembar siam yang tetap terhubung atau sudah berhasil terpisah, mereka tetap harus melakukan pemeriksaan medis rutin. Perawatan lanjutan ini membutuhkan pemantauan secara teratur oleh para dokter demi kebaikan kembar siam.

Baca Juga12 Pemeriksaan Kehamilan yang Wajib Diketahui Bumil

Komplikasi Kembar Siam

Mengandung bayi kembar siam dapat meningkatkan risiko komplikasi serius pada janin maupun ibu hamil. Janin kembar siam umumnya akan lahir secara prematur serta memiliki risiko tinggi untuk meninggal dalam kandungan maupun sesaat setelah dilahirkan.  

Apabila bayi kembar siam berhasil dilahirkan dan bisa bertahan setelah dilahirkan, maka ada beberapa risiko komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi, antara lain sesak napas dan gangguan jantung. Komplikasi lain yang bisa saja muncul seiring berjalannya waktu, yaitu skoliosis atau cerebral palsy. 

Pencegahan Kembar Siam

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dan faktor risiko dari kembar siam. Oleh sebab itu, sulit untuk mencegah kasus kembar siam. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. 

Langkah ini dapat memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin. TIdak hanya itu, ketika muncul komplikasi pada kehamilan, kondisinya dapat segera ditangani, termasuk apabila ibu hamil ternyata mengandung bayi kembar. 

  1. Cleveland Clinic. Conjoined Twins. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22895-conjoined-twins. (Diakses pada 4 Juli 2023). 
  2. Mayo Clinic Staff. 2022. Conjoined Twins. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/conjoined-twins/symptoms-causes/syc-20353910. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  3. Staffenberg, David A., et al. 2010. Chapter 40 – Conjoined Twins. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9780323034708000405. (Diakses pada 4 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi