Kanker testis adalah tumor ganas yang tumbuh di testis, organ berbentuk oval di dalam kantong (skrotum) yang berada di belakang batang penis. Simak ulasan lengkapnya tentang gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.
Apa itu Kanker Testis?
Kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang berkembang di testis. Seorang pria yang didiagnosis menderita kanker ini berusia rata-rata 15 sampai 35 tahun. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, kondisi ini bisa terjadi sebelum pubertas atau terjadi setelah usia 55 tahun.
Gejala khasnya adalah pembengkakan atau benjolan yang tidak nyeri pada salah satu atau kedua testis, perubahan bentuk atau tekstur testis.
Dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, ini adalah jenis kanker yang jarang terjadi. Meski begitu, kondisi ini bisa diobati bahkan ketika kanker menyebar di luar testis.
Gejala Kanker Testis
Penderita kanker ini bisa mengalami berbagai gejala, bahkan gejala yang terjadi tidak terkait dengan kanker. Jadi, jika Anda memiliki beberapa gejala seperti di bawah ini tidak berarti Anda menderita kanker.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dirasakan seorang pria saat mengalami hal ini, antara lain:
- Benjolan atau pembesaran di salah satu atau kedua testis.
- Perasaan berat di skrotum (kantong zakar).
- Nyeri tumpul di perut atau pangkal paha.
- Pengumpulan cairan tiba-tiba di skrotum.
- Rasa sakit atau tidak nyaman di testis atau skrotum.
- Pembesaran atau nyeri payudara.
- Sakit punggung.
Perlu diketahui juga, banyak ciri-ciri kanker testis mirip dengan yang disebabkan oleh kondisi non kanker. Perubahan ukuran atau benjolan di testis bisa disebabkan oleh kondisi seperti:
- Spermatokel yang berkembang di epididimis, yaitu organ kecil yang melekat pada testis dengan tabung melingkar yang membawa sperma menjauh dari testis.
- Varikokel, pembesaran pembuluh darah di testis.
- Hidrokel, penumpukan cairan di membran di sekitar testis.
- Hernia, kondisi ketika jaringan atau organ tubuh mendorong lubang di otot perut atau jaringan ikat.
Sementara itu, munculnya rasa sakit di testis bisa disebabkan oleh:
- Infeksi pada testis, termasuk orchitis dan peradangan epididimis
- Cedera.
- Testis terkilir.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera kunjungi dokter. Gejala ini termasuk rasa sakit, pembengkakan, dan benjolan di testis atau area pangkal paha yang bertahan lebih dari dua minggu.
Penyebab Kanker Testis
Kanker jenis ini terjadi ketika sel-sel sehat dalam testis berubah. Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi secara normal. Akan tetapi, kadang-kadang beberapa sel mengalami kelainan sehingga menyebabkan pertumbuhan menjadi tidak terkendali.
Sel-sel kanker ini terus membelah bahkan ketika sel-sel baru tidak diperlukan. Sel-sel yang terakumulasi membentuk massa dalam testis.
Kanker jenis ini dimulai dari sel germinal, sel-sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang. Namun, apa yang menyebabkan sel-sel germinal menjadi tidak normal dan berkembang menjadi kanker belum diketahui dengan pasti.
Baca Juga: Orchitis (Radang Testis): Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan
Faktor Risiko
Meski kondisi yang menyebabkan sel-sel germinal menjadi tidak normal belum diketahui dengan pasti, terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ini, antara lain:
-
Testis yang Tidak Turun (Cryptorchidism)
Testis terbentuk di daerah perut selama perkembangan janin dan biasanya turun ke skrotum sebelum lahir. Pria dengan testis yang tidak pernah turun memiliki risiko lebih besar terkena kondisi ini daripada pria yang testisnya turun secara normal.
Risiko tetap meningkat bahkan jika testis telah dipindahkan ke skrotum melalui pembedahan. Namun, sebagian besar pria yang menderita kanker ini tidak memiliki riwayat testis yang tidak turun.
-
Perkembangan Testis Abnormal
Pembengkakan testis yang abnormal adalah kondisi yang menyebabkan testis berkembang secara tidak normal. Seseorang dengan sindrom Klinefelter dapat meningkatkan risiko kanker testis.
-
Riwayat Keluarga
Apakah Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki kondisi ini? Jika ada, maka Anda memiliki kemungkinan memiliki peningkatan risiko terhadap jenis kanker ini.
-
Usia
Kondisi ini memengaruhi remaja dan pria yang lebih muda, terutama yang berusia antara 15 sampai 35 tahun. Meski begitu, kondisi ini bisa terjadi pada semua usia.
-
Ras
Selain riwayat keluarga, kondisi lain yang tidak bisa dihindari adalah terkait ras. Kanker jenis ini lebih sering terjadi pada pria kulit putih daripada pada pria kulit hitam.
Baca Juga: Jarang Disadari, Inilah Gejala Infeksi Prostat pada Pria
Diagnosis Kanker Testis
Dalam beberapa kasus, seorang pria baru menyadari kondisi ini saat melakukan pemeriksaan diri untuk memeriksa benjolan. Guna menentukan apakah benjolan adalah kanker testis, dokter dapat merekomendasikan tes berikut:
-
Ultrasonografi (USG)
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar skrotum dan testis. Selama USG, Anda harus berbaring telentang dengan kaki terentang. Kemudian, dokter mengoleskan gel bening pada skrotum. Setelah itu, hand-held probe ditempelkan di atas skrotum untuk membuat gambar ultrasonografi.
USG dapat membantu dokter menentukan sifat benjolan testis, seperti padat atau berisi cairan. USG juga dapat memberi tahu dokter apakah ada benjolan di dalam atau di luar testis.
-
Tes Darah
Tes ini diperlukan untuk menentukan kadar penanda tumor (tumor marker) dalam darah. Penanda tumor adalah zat yang terjadi secara normal dalam darah, tetapi kadar zat ini dapat meningkat pada situasi tertentu, termasuk kanker jenis ini.
Tingkat tinggi penanda tumor dalam darah tidak berarti Anda menderita kanker, tetapi dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis.
-
Pembedahan untuk Mengangkat Testis (Radical Inguinal Orchiectomy)
Jika ditentukan bahwa benjolan pada testis adalah kanker, operasi untuk mengangkat testis mungkin disarankan. Testis yang diangkat akan dianalisis untuk menentukan jenis kanker apa yang dialami.
Jenis Kanker Testis
Jenis yang penderita miliki menentukan pengobatan dan prognosis. Secara umum ada dua jenis kanker testis, di antaranya:
-
Seminoma
Tumor seminoma terjadi pada semua kelompok umur, tetapi jika seorang pria yang lebih tua mengembangkan kondisi ini, hal itu lebih cenderung menjadi seminoma. Secara umum, seminoma tidak seagresif nonseminoma.
-
Nonseminoma
Tumor nonseminoma cenderung berkembang lebih awal dalam kehidupan, tumbuh dan menyebar dengan cepat. Terdapat beberapa jenis tumor nonseminoma, termasuk koriokarsinoma, karsinoma embrional, teratoma, dan tumor kantung kuning telur.
Stadium Kanker Testis
Setelah dokter memastikan hasil diagnosis, langkah selanjutnya adalah menentukan sejauh mana perkembangan kanker tersebut.
- Stadium 0: Kondisi ini juga disebut Germ Cell Neoplasia In Situ (GCNIS). Ini bukan kanker, tetapi peringatan bahwa kanker dapat tumbuh. GCNIS hanya dapat ditemukan di seminiferous tubules.
- Stadium I (IA, IB, IS): Kanker hanya ditemukan di testis. Belum menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.
- Stadium II (IIA, IIB, IIC): Kanker telah menyebar ke satu atau lebih kelenjar getah bening di perut, namun belum menyebar ke bagian tubuh yang lain.
- Stadium III (IIIA, IIIB, IIIC): Kanker telah menyebar di luar kelenjar getah bening di perut. Kanker dapat ditemukan jauh dari testis, seperti pada paru-paru.
Pengobatan Kanker Testis
Terdapat tiga perawatan yang umum digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Pengobatan tergantung pada stadium kanker. Berikut ini adalah pengobatan yang bisa dilakukan:
-
Operasi
Pembedahan merupakan pengobatan paling umum untuk mengangkat satu atau kedua testis. Dalam beberapa kasus, dokter bedah juga dapat mengangkat kelenjar getah bening.
-
Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Pengobatan ini dapat diberikan secara eksternal atau internal.
Radiasi eksternal menggunakan mesin yang difokuskan di area kanker. Sementara radiasi internal melibatkan penggunaan biji radioaktif atau kabel yang ditempatkan di area yang terkena dampak. Metode ini sering kali berhasil dalam mengobati seminoma.
-
Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Ini adalah perawatan sistemik, yang berarti dapat membunuh sel kanker yang telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Dalam kasus kanker yang sangat lanjut, kemoterapi dosis tinggi dapat diikuti oleh transplantasi sel induk. Setelah kemoterapi menghancurkan sel-sel kanker, sel-sel induk diberikan dan berkembang menjadi sel-sel darah yang sehat.
Baca Juga: Torsio Testis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Meskipun dapat disembuhkan, kanker ini juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Apabila salah satu atau kedua testis dikeluarkan, maka tingkat kesuburan juga akan terpengaruh. Oleh karena itu, tanyakan pada dokter tentang pilihan untuk menjaga kesuburan.
Pencegahan Kanker Testis
Pada dasarnya, tidak ada cara untuk mencegah kondisi ini. Namun, beberapa dokter merekomendasikan pemeriksaan mandiri testis secara teratur untuk mengidentifikasi kanker pada tahap paling awal.
Namun, tidak semua dokter setuju dengan tindakan tersebut. Sebaiknya diskusikan pemeriksaan testis dengan beberapa dokter jika Anda tidak yakin apakah tindakan tersebut tepat untuk Anda.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang kanker testis yang perlu diwaspadai oleh pria. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.
- Anonim. 2022. Testicular Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12183-testicular-cancer (Diakses pada 9 Februari 2023)
- Anonim. Testicular cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/testicular-cancer-care/symptoms-causes/syc-20352986. (Diakses pada 24 April 2020).
- Anonim. Testicular Cancer: Symptoms and Signs. https://www.cancer.net/cancer-types/testicular-cancer/symptoms-and-signs. (Diakses pada 24 April 2020).
- Anonim. What is Testicular Cancer?. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/testicular-cancer. (Diakses pada 24 April 2020).
- Herndon, Jaime. 2018. Testicular Cancer. https://www.healthline.com/health/testicular-cancer. (Diakses pada 24 April 2020).