Terbit: 16 March 2023 | Diperbarui: 27 July 2023
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kanker ginjal merupakan kondisi di mana terjadi pertumbuhan sel tidak normal di jaringan ginjal. Sel ini akan membelah dan bertumbuh, hingga membentuk massa yang disebut tumor. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.

Kanker Ginjal: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Kanker Ginjal?

Kanker ginjal merupakan kondisi di mana sel-sel yang terdapat di ginjal tumbuh tidak normal dan tak terkendali. Pertumbuhan sel kanker dimulai ketika ada perubahan DNA dalam sel, dan sel tersebut kemudian bertumbuh di luar kendali.

Kumpulan sel abnormal tersebut bisa membentuk tumor yang kemudian bisa menyebar ke seluruh ginjal atau ke organ tubuh lain (metastasis).

Gejala Kanker Ginjal 

Pada stadium awal, kondisi ini umumnya tidak memiliki gejala khusus. Namun, saat sudah di stadium lanjut, beberapa ciri-ciri penyakit kanker ginjal, antara lain:

  • Nafsu menurun makan.
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.
  • Pucat, lemas, mudah lelah.
  • Keringat berlebihan, terutama pada malam hari.
  • Urine berdarah (hematuria).
  • Demam berkepanjangan.
  • Kurang darah (anemia).
  • Nyeri di bagian punggung bawah dan pinggang.
  • Muncul benjolan di sekitar pinggang atau perut.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala seperti yang sudah disebutkan di atas. Perlu diingat juga bahwa kanker ginjal stadium awal umumnya tidak menimbulkan gejala. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Penanganan kanker ginjal sedini mungkin dapat mencegah komplikasi yang membahayakan nyawa.

Baca Juga: 14 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal Anda

Penyebab Kanker Ginjal

Kondisi ini dapat terjadi karena adanya mutasi pada sel yang berada dalam ginjal. Sama seperti jenis kanker lainnya, mutasi sel ini belum dapat dipastikan penyebabnya. 

Meski begitu, beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya:

  • Usia. Orang yang berusia di atas 64 tahun paling berisiko terkena kanker ini.
  • Merokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kanker di kemudian hari.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit ini di masa mendatang.
  • Tekanan darah tinggi. Mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi) meningkatkan potensi terserang kanker ginjal.
  • Terapi gagal ginjal. Pengidap penyakit gagal ginjal yang sedang menjalani terapi pengobatan kemungkinan bisa terserang kanker.
  • Kelainan genetik. Seseorang yang lahir dengan sindrom bawaan seperti Von Hippel-Lindau syndrome dan Birt-Hogg-Dubé syndrome.
  • Riwayat keluarga. Seseorang lebih rentan jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama.

Diagnosis Kanker Ginjal

Dalam penegakan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan, riwayat penyakit pasien, serta riwayat kesehatan keluarga. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.

Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan untuk menunjang diagnosis menjadi lebih akurat. Pemeriksaan tersebut, antara lain:

  • Urinalisis. Memeriksa ada atau tidaknya kandungan darah pada urine. Melalui pemeriksaan ini, akan diketahui kandungan darah bahkan ketika tidak terlihat secara kasat mata. 
  • Tes darah. Memeriksa jumlah sel darah merah, elektrolit, penanda tumor, serta fungsi ginjal.
  • Biopsi. Memeriksa massa atau tumor yang timbul pada ginjal, serta meneliti sampel jaringan ginjal. 
  • Tes pencitraan. Memeriksa kondisi ginjal dan penyebaran sel kanker ke seluruh tubuh dengan USG, CT scan, atau MRI.

Jenis Kanker Ginjal

Penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Karsinoma Sel Renal

Kanker ginjal jenis ini menjadi kanker ginjal yang paling umum terjadi, yaitu sekitar 85 persen dari total kasus Karsinoma sel ginjal dimulai dalam sel lapisan tubulus ginjal, yaitu bagian tabung yang berguna untuk mengangkut cairan tubuh dan darah menuju ginjal. 

2. Karsinoma Sel Transisional

Karsinoma sel transisional memegang persentase kasus 6 sampai 7 persen dari semua kasus kanker ginjal. Kanker ini dimulai dari pertumbuhan sel kanker pada bagian di mana ureter terhubung ke bagian utama ginjal. Area ini disebut dengan pelvis renal. 

3. Sarkoma Renal

Sarkoma renal merupakan jenis kanker ginjal yang paling jarang terjadi. Kanker ini dimulai dari pertumbuhan sel kanker pada jaringan ikat yang mengelilingi organ ginjal. 

4. Tumor Wilms

Kanker ginjal jenis ini paling sering terjadi pada anak-anak, umumnya di bawah usia 10 tahun. Kondisi yang juga disebut nefroblastoma ini merupakan hasul dari mutasi sel dalam ginjal setelah lahir.

Baca Juga: 10 Gejala Infeksi Ginjal yang Sering Tidak Disadari

Stadium Kanker Ginjal

Hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan dapat membantu dokter untuk menentukan tingkat keparahannya. Berikut penjelasannya:

  • Stadium I

Tumor berukuran 7 cm atau lebih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening atau jaringan lain.

  • Stadium II

Tumor berukuran lebih besar dari 7 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening atau jaringan lain.

  • Stadium III

Tumor telah menyebar ke banyak pembuluh darah, jaringan di sekitar tumor, atau kelenjar getah bening terdekat.

  • Stadium IV

Tumor telah menyebar ke luar ginjal, kelenjar adrenal, kelenjar getah bening yang jauh dari tumor, atau ke organ lain.

Pengobatan Kanker Ginjal

Pengobatan tergantung pada stadium, usia, dan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan, antara lain:

1. Radioterapi

Jika kondisi kesehatan penderita lemah, radioterapi dapat dilakukan untuk menghancurkan sel kanker. Jika kanker sudah menyebar, pembedahan dan radioterapi tidak dapat dilakukan.

Apabila prosedur operasi sudah tidak mungkin, radioterapi dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit serta memperlambat tingkat penyebaran kanker.

2. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Satu atau lebih obat kemoterapi dapat diberikan melalui vena di lengan (secara intravena) atau diminum. Kombinasi obat biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan selama beberapa minggu atau bulan.

Kemoterapi sering digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa. Kemo dapat dilakukan mandiri atau dikombinasikan dengan terapi radiasi. Prosedur ini juga dapat digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan kanker dan membuatnya lebih mudah untuk dihilangkan.

3. Operasi

Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika sel kanker hanya berada di satu sisi ginjal dan belum menyebar.

Selain itu, kondisi kesehatan penderita perlu diperiksa apakah memungkinkan untuk dilakukan operasi. Operasi pengangkatan kanker biasanya akan dilanjutkan dengan kemoterapi untuk melenyapkan sel-sel kanker yang tersisa.

Operasi yang umum diterapkan, antara lain:

  • Nefrektomi radikal.
  • Nefrektomi sederhana.
  • Nefrektomi parsial.

4. Ablasi

Orang yang tidak dapat menjalani operasi dapat menjalani prosedur ablasi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke bagian tumor. Dua jenis ablasi yang dapat dilakukan:

  • Cryoablation. Membekukan sel kanker dengan gas dingin.
  • Radiofrequency ablation. Menghancurkan tumor dengan gelombang suara berkekuatan tinggi yang dialirkan lewat jarum. 

5. Terapi Obat yang Ditargetkan

Perawatan obat yang ditargetkan berfokus pada kelainan spesifik yang ada dalam sel kanker. Dengan memblokir kelainan ini, perawatan obat yang ditargetkan dapat menyebabkan sel kanker mati.

Banyak obat terapi bertarget digunakan untuk mengobati kanker, meskipun kebanyakan dilakukan untuk orang-orang dengan kanker stadium lanjut atau berulang.

Beberapa terapi yang ditargetkan hanya bekerja pada orang yang sel kankernya memiliki mutasi genetik tertentu. Sel kanker Anda mungkin diuji di laboratorium untuk melihat apakah obat ini dapat membantu.

Baca Juga: Asam Oksalat dan Pengaruhnya pada Kesehatan Ginjal

Komplikasi Kanker Ginjal

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Peningkatan eritrosit.
  • Gangguan di hati atau limpa.
  • Metastasis.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kalsium tinggi dalam darah.

Pencegahan Kanker Ginjal

Kanker ini dapat dicegah atau setidaknya diminimalisir risikonya dengan cara-cara berikut:

  • Tidak merokok.
  • Hindari paparan bahan kimia berbahaya.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung antioksidan.
  • Rutin berolahraga.
  • Cek kesehatan rutin.

 

  1. Anonim. Kidney Cancer. https://www.cancer.net/cancer-types/kidney-cancer/introduction. (Diakses pada 13 Februari 2023).
  2. Anonim. Kidney Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9409-kidney-cancer-overview. (Diakses pada 13 Februari 2023).
  3. Anonim. 2022. Kidney Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-cancer/symptoms-causes/syc-20352664. (Diakses pada 13 Februari 2023).
  4. Anonim. 2021. Understanding Kidney Cancer. https://www.webmd.com/cancer/understanding-kidney-cancer. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  5. Brazier, Yvette dan Zia Sherrell. 2022. What you need to know about kidney cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/164659.php. (Diakses pada 13 Februari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi