Human papillomavirus atau HPV adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang berbahaya. Penyakit ini dapat menyebabkan kanker! Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, hingga pengobatannya dalam ulasan di bawah ini.
Apa itu Infeksi HPV?
Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi virus yang ditularkan antar manusia melalui kontak kulit ke kulit. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, lebih dari 40 di antaranya ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat memengaruhi alat kelamin, mulut, atau tenggorokan.
HPV dianggap sebagai infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia, dan sebagian besar orang terinfeksi HPV pada suatu waktu dalam hidupnya.
Beberapa kasus infeksi HPV genital mungkin tidak menimbulkan masalah kesehatan apa pun. Namun, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan berkembangnya kutil kelamin dan bahkan kanker serviks, anus, dan tenggorokan.
Gejala Infeksi HPV
Gejala penyakit ini mungkin muncul bertahun-tahun setelah terkena infeksi awal. Ada beberapa jenis virus menyebabkan terbentuknya kutil, sementara yang lain dapat meningkatkan risiko kanker.
Secara khusus, infeksi HPV dapat menyebabkan gejala berupa kutil kelamin. Penderitanya mungkin memiliki satu benjolan kecil pada kulit, sekelompok benjolan, atau tonjolan seperti batang. Kutil ini berbeda-beda dalam ukuran dan penampilan, dan mungkin memiliki rupa berikut ini:
- Besar atau kecil.
- Berbentuk pipih atau kembang kol.
- Putih, merah muda, merah, cokelat keunguan, atau sewarna kulit.
Kutil ini dapat terbentuk di di beberapa bagian alat kelamin, di antaranya:
- Vulva.
- Serviks
- Penis atau skrotum.
- Dubur.
- Daerah selangkangan.
- Kutil ini dapat menyebabkan rasa gatal, terbakar, dan ketidaknyamanan lainnya.
Infeksi HPV juga dapat menyebabkan kutil biasa, kutil plantar, dan kutil datar. Kutil yang umum adalah benjolan kasar dan menonjol yang cenderung terbentuk di tangan, jari, dan siku.
Kutil plantar merupakan pertumbuhan kasar dan keras yang sering terbentuk di kaki, sering kali di tumit atau bagian telapak kaki.
Sedangkan kutil datar adalah lesi dengan bagian atas datar dan sedikit menonjol, berwarna gelap dari pada kulit di sekitarnya dan biasanya muncul di leher dan wajah.
Baca Juga: Kutil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Anda atau anak Anda memiliki pertumbuhan kutil apa pun yang menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, atau bahkan rasa malu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Infeksi HPV
HPV adalah virus yang menular melalui kontak kulit ke kulit antar orang dewasa, biasanya melalui kontak seksual. Infeksi virus ini dapat terjadi pada siapa pun yang aktif secara seksual.
Penyakit ini mungkin tidak menimbulkan gejala, atau adapun gejala muncul dan hilang. HPV dapat menular dari orang ke orang terlepas dari apakah ada gejalanya.
Jenis HPV yang menyebabkan tumbuhnya kutil berbeda dengan jenis HPV yang meningkatkan risiko kanker.
Pada anak-anak, HPV bisa menular ke bayi saat lahir. Namun, penelitian menunjukkan bahwa risiko penyakit ini relatif rendah, karena sistem kekebalan tubuh anak biasanya menangani infeksi dalam situasi ini.
Tanda-tanda infeksi HPV pada anak antara lain kutil kelamin atau lesi di mulut. Jika anak mengalami gejala HPV, mungkin mengindikasikan mendapatkan pelecehan seksual terhadap anak.
Baca Juga: Kutil Kelamin: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Faktor Risiko Infeksi HPV
Asa beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi HPV, meliputi:
- Memiliki beberapa pasangan seksual.
- Berhubungan seks dengan orang yang memiliki beberapa pasangan seksual.
- Berhubungan seks tanpa menggunakan pelindung, seperti kondom atau dental dam.
- Memiliki area kulit yang rusak atau luka.
- Melakukan kontak dengan kutil atau permukaan tempat terjadinya paparan HPV.
- Tidak mendapatkan vaksinasi HPV.
Risiko terhadap kanker akan lebih tinggi jika orang menderita HPV dan memiliki kondisi berikut ini:
- Menderita infeksi menular seksual lainnya, seperti klamidia.
- Melahirkan bayi pertama di usia muda.
- Telah melahirkan banyak anak.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Merokok, terutama produk tembakau.
Diagnosis Infeksi HPV
Dokter mungkin akan mendiagnosis infeksi HPV dengan memeriksa kondisi kutil pasien. Jika kutil kelamin tidak terlihat, mungkin memerlukan satu atau lebih tes berikut ini:
1. Tes Larutan Asam Asetat
Larutan cuka (asam asetat) dioleskan pada area genital yang terinfeksi HPV akan membuat area tersebut menjadi putih. Cara ini dapat membantu dalam mengidentifikasi lesi datar yang sulit terlihat.
2. Tes Pap Smear
Dokter dapat mengumpulkan sampel sel dari leher rahim (serviks) atau vagina pasien untuk dikirim ke analisis laboratorium. Tes Pap smear dapat mengungkap kelainan yang dapat menyebabkan kanker.
3. Tes DNA
Tes DNA dilakukan pada sel-sel leher rahim pasien, dapat mengenali DNA jenis HPV berisiko tinggi yang telah dikaitkan dengan kanker genital. Tes ini direkomendasikan untuk wanita berusia 30 tahun ke atas selain tes Pap smear.
Pengobatan Infeksi HPV
Perawatan penyakit ini tidak dapat menghilangkan virus dari tubuh. Namun dapat menghilangkan kutil yang terlihat di alat kelamin dan sel abnormal di leher rahim. Adapun sejumlah jenis perawatan untuk penyakit ini, berikut di antaranya:
- Cryosurgery. Perawatan ini untuk membekukan kutil atau menghancurkan sel abnormal dengan menggunakan nitrogen cair.
- Prosedur eksisi bedah elektro loop (LEEP). Pengobatan menggunakan loop kawat khusus untuk menghilangkan kutil atau sel abnormal pada serviks.
- Elektrokauter. Tindakan medis ini dilakukan dengan cara membakar kutil dengan arus listrik.
- Terapi laser. Terapi ini menggunakan cahaya yang kuat untuk menghancurkan kutil atau sel abnormal lainnya.
- Biopsi kerucut pisau dingin (konisasi). Prosedur perawatan ini dengan menghilangkan sepotong jaringan serviks berbentuk kerucut yang mengandung sel-sel abnormal.
- Asam trikloroasetat (TCA). pengobatannya dengan menerapkan perawatan kimia yang membakar kutil.
- Krim resep. Oleskan krim obat langsung ke kutil untuk menghancurkannya. Krim ini mungkin termasuk imiquimod dan podofilox.
Komplikasi Infeksi HPV
HPV yang tidak kunjung sembuh dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Beberapa infeksi HPV dapat menyebabkan lesi atau area abnormal di lidah, amandel, langit-langit mulut lunak, atau di hidung.
Infeksi HPV juga dapat menyebabkan kanker. Jenis HPV tertentu dapat menyebabkan kanker pada alat kelamin, dubur, dan mulut dan saluran pernapasan bagian atas.
Pencegahan Infeksi HPV
Infeksi HPV memang bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Namun, bukan berarti kita tidak bisa mencegah dan mengatasinya. Berikut beberapa cara mencegah dan mengatasi HPV.
1. Melakukan Seks yang Aman
Lakukanlah seks yang aman bila Anda tahu pasangan adalah orang yang memiliki kutil kelamin. Oleh sebab itu, gunakan selalu pengaman seperti kondom dan jangan biarkan kontak fisik terjadi tanpa persiapan terlebih dahulu.
Jika akan melakukan seks vaginal atau anal, sebaiknya usahakan menggunakan kondom terlebih dahulu. Saat oral seks sebaiknya gunakan kondom atau dental dam.
2. Membersihkan Area yang Terpapar
Bila terpapar pada area yang terinfeksi, sebaiknya segera bersihkan dengan menggunakan cairan antiseptik hingga bersih. Selanjutnya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
3. Jangan Menggunakan Barang Bergantian
Jika tinggal bersama, sebaiknya jangan menggunakan barang pribadi secara bergantian seperti handuk. Selanjutnya alat bantu seks juga harus dicuci terlebih dulu bila digunakan secara bergantian.
4. Melakukan Pengobatan Sesegera Mungkin
Kalau sudah muncul kutil di area alat kelamin, segera lakukan pengobatan baik secara mandiri maupun memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kalamin. Langkah ini untuk memperlambat infeksi menjalar ke mana-mana dan menjadi kronis.
Demikian ulasan lengkap tentang HPV yang perlu Anda ketahui bila aktif secara seksual. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang infeksi HPV yang berbahaya.
- Anonim. 2021. HPV infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/symptoms-causes/syc-20351596 (Diakses pada 6 November 2023)
- Anonim. 2022. Human papillomavirus (HPV). https://www.nhs.uk/conditions/human-papilloma-virus-hpv/ (Diakses pada 6 November 2023)
- Anonim. 2022. HPV (Human Papillomavirus). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11901-hpv-human-papilloma-virus#diagnosis-and-tests (Diakses pada 6 November 2023)
- Smith, Lori. 2023. What is human papillomavirus (HPV)?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/246670 (Diakses pada 6 November 2023)