Jika Anda kontak dengan orang yang memiliki flu, terutama jika orang itu tidak menutupi mulutnya ketika batuk atau bersin dan Anda berada dalam jarak 1,5 meter—maka Anda berisiko untuk terkena flu. Meski begitu, paparan itu tidak menjamin Anda terkena infeksi atau penyakit, jadi masih ada kesempatan Anda untuk tidak akan mendapatkan flu.
Hal ini juga berlaku untuk anak di bawah usia 2 tahun, orang-orang di bawah usia 19 tahun yang mengonsumsi aspirin setiap hari, dan mereka yang berusia di atas usia 65 tahun. Centers for Disease Control and Prevention melarang penggunaan obat antivirus secara mandiri seperti Tamiflu atau Relenza (tanpa resep dokter) karena sebagian dari beberapa kasus H1N1 flu babi yang resistan (kebal) terhadap obat telah muncul pada orang yang memakai obat ini untuk mencegah flu.
Sebaliknya, CDC menyarankan pada individu yang berisiko untuk memanggil penyedia layanan kesehatan (dokter/perawat/bidan) jika terkena flu. Dokter dapat menuliskan resep obat anti flu jika memang hanya gejala flu muncul.
Jangan menunggu tes cepat (rapid test) untuk flu. Tes sering memberikan hasil negatif bahkan pada orang yang benar-benar memiliki flu babi H1N1. Jika Anda punya gejala flu dan Anda berisiko mengalami penyakit yang berat segera konsumsi obat flu.
Obat flu bekerja dengan baik ketika dikonsumsi dalam waktu 48 jam dari gejala pertama. Obat flu mampu mencegah keparahan penyakit pada orang yang berisiko. Untuk diketahui, sebagian besar orang sehat yang mendapatkan flu babi H1N1 akan tampak baik-baik saja setelah melalui beberapa gejala flu yang mungkin agak berat.
Flu adalah penyakit yang rumit. Jika Anda terkena flu dan mengembangkan salah satu tanda-tanda peringatan dari penyakit yang berat—terutama kesulitan bernapas, segera hubungi dokter. Penting untuk memonitor kesehatan anak-anak untuk tanda-tanda penyakit yang berat, seperti mudah marah, penolakan untuk makan, kesulitan bangun, warna kulit kebiruan atau keabu-abuan, dan demam yang naik turun.