Terbit: 23 November 2017 | Diperbarui: 4 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Jika seseorang memiliki salah satu kondisi berikut, mereka berada pada risiko yang lebih tinggi dari orang yang normal untuk terkena penyakit ginjal kronis. Oleh karenanya, fungsi ginjal perlu dipantau secara teratur.

Penyakit Ginjal Kronis – Faktor Risiko, Prevalensi, dan Gejala

  • Diabetes mellitus tipe 1 atau tipe 2.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Penyakit jantung.
  • Penyakit hati.
  • Amiloidosis.
  • Penyakit sel sabit.
  • Lupus eritematosdus sistemik.
  • Penyakit pembuluh darah seperti arteritis, vaskulitis, atau displasia fibromuskular.
  • Refluks vesikoureteral (masalah saluran kemih di mana perjalanan urine dari kandung kemih justru malah kembali ke ginjal).
  • Menggunakan obat anti-inflamasi rutin.
  • Riwayat keluarga penyakit ginjal.

Seberapa sering angka kejadian penyakit ginjal kronis?

  • Hasil survei Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) pada tahun 2009, prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia adalah sekitar 12,5% dari populasi, yang artinya sekitar 18 juta orang dewasa di Indonesia menderita penyakit ginjal kronis.
  • Penyakit ginjal lebih sering terjadi di antara orang Amerika Hispanik, Afrika Amerika, Asia atau Kepulauan Pasifik, dan penduduk asli.
  • Usia lebih tua, jenis kelamin perempuan, diabetes, hipertensi, indeks massa tubuh yang lebih tinggi (obesitas), dan penyakit kardiovaskular terkait dengan insiden yang lebih tinggi dari penyakit ginjal kronik.

Gejala penyakit ginjal kronis dan kapan untuk mencari perawatan medis

Ginjal memiliki fungsi luar biasa karena kemampuannya untuk mengompensasi masalah dalam menjalankan fungsinya. Itu sebabnya penyakit ginjal kronik dapat berlangsung tanpa gejala untuk waktu yang lama sampai fungsi ginjal menjadi minim.

Karena ginjal melakukan banyak fungsi bagi tubuh, penyakit ginjal dapat memengaruhi tubuh melalui cara yang berbeda. Beberapa sistem tubuh yang berbeda mungkin akan terpengaruh. Akan tetapi, kebanyakan pasien tidak mengalami penurunan output urine bahkan dengan penyakit ginjal kronik yang sangat parah.

Tanda dan gejala penyakit ginjal kronis meliputi:

  • Perlu sering buang air kecil, terutama pada malam hari (nokturia).
  • Pembengkakan pada kaki dan bengkak di sekitar mata (retensi cairan).
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kelelahan dan kelemahan (anemia atau akumulasi produk limbah dalam tubuh).
  • Kehilangan nafsu makan, mual dan muntah.
  • Gatal, mudah memar, dan kulit pucat (anemia)
  • Sesak napas dari akumulasi cairan di paru-paru.
  • Sakit kepala, mati rasa di kaki atau tangan (neuropati perifer), susah tidur, perubahan status mental (ensefalopati dari akumulasi produk limbah atau racun uremik), dan restless legs syndrome.
  • Nyeri dada karena perikarditis (radang selaput jantung)
  • Perdarahan (karena pembekuan darah yang buruk)
  • Nyeri tulang dan patah tulang.
  • Penurunan minat seksual dan disfungsi ereksi.
Penyakit Ginjal Kronis – Halaman Selanjutnya : 1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi