Terbit: 22 November 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Erosi gigi adalah kerusakan yang terjadi pada lapisan terluar gigi yang disebut enamel atau email. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Erosi Gigi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Erosi Gigi?

Erosi gigi adalah kerusakan pada lapisan terluar gigi yang disebut enamel, yaitu jaringan keras transparan yang berfungsi melindungi gigi.

Perlu diketahui, enamel menjadi yang pertama terpapar oleh produksi asam di mulut. Selain itu, enamel tidak memiliki sel hidup sehingga tidak dapat meregenerasi ketika gigi retak.

Gigi akan kehilangan perlindungan bila enamel gigi rusak, dan hal inilah yang menyebabkan erosi enamel gigi.

Gejala Erosi Gigi

Tanda lapisan enamel terkikis bisa bermacam-macam tergantung pada tahapannya. Beberapa gejala yang bisa terjadi, di antaranya:

1. Sensitivitas Gigi

Makanan tertentu dapat menyebabkan terkikisnya lapisan enamel; seperti permen, makanan panas, atau dingin. Pada tahap awal, terkikisnya lapisan terluar gigi ini dapat menyebabkan gigi ngilu atau nyeri gusi.

Sementara itu, jika mengalami erosi enamel tahap akhir, gigi menjadi sangat sensitif terhadap permen dan suhu minuman. Saat makan, mungkin Anda akan merasakan sentakan yang menyakitkan.

2. Perubahan Warna Gigi

Tanda-tanda erosi gigi ini mungkin akan mengganggu rasa percaya diri Anda, terutama saat tersenyum. Hal ini karena enamel gigi yang terkikis dan dentin terbuka dapat membuat penampilan gigi tampak menguning.

3. Retak dan Rapuh

Tanda terkikisnya enamel lainnya dapat terasa oleh lidah dan dapat dilihat. Ciri-cirinya bisa terlihat dari tepi gigi menjadi lebih kasar, letak gigi tidak beraturan, dan gigi bergerigi

4. Gigi Berlubang

Lubang kecil pada gigi mungkin tidak menimbulkan masalah. Namun, lubang kecil bisa bertambah lebar dan dalam hingga menembus gigi. Kondisi ini dapat mengganggu serabut saraf kecil yang menyebabkan abses atau infeksi yang sangat menyakitkan.

Baca Juga: Email Gigi: Fungsi, Penyakit, dan Cara Merawatnya

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter gigi diperlukan jika Anda melihat adanya lubang kecil atau area yang menonjol pada gigi dan gigi terasa sensitif. Semakin cepat masalah gigi ditemukan, akan semakin cepat kerusakan dapat dihentikan.

Penyebab Erosi Gigi

Produksi asam oleh bakteri di mulut menjadi salah satu faktor utama penyebab lapisan enamel gigi terkikis. Selain akibat asam, berikut ini beberapa penyebab lain hilangnya enamel, di antaranya:

1. Konsumsi Minuman Ringan Berlebihan

Meminum jus buah yang mengandung asam terlalu sering dapat mengganggu kesehatan gigi. Selain jus buah, terlalu sering mengonsumsi minuman bersoda yang mengandung kadar fosfat dan asam sitrat yang tinggi dapat menyebabkan erosi pada gigi.

2. Mulut Kering

Mulut kering atau xerostomia dapat menyebabkan aliran air liur di mulut berkurang. Kondisi ini dapat meningkatkan kandungan asam di mulut dan menyebabkan erosi gigi.

3. Kebiasaan yang Tidak Sehat

Kebiasaan tertentu terkadang bisa menyebabkan lapisan enamel gigi terkikis; misalnya menggigit ujung pulpen atau malas menyikat gigi.

4. Asam Lambung

Masalah gastrointestinal seperti sering muntah dan asam lambung dapat meningkatkan risiko email gigi terkikis.

5. Genetika

Erosi gigi dalam beberapa kasus dapat disebabkan oleh faktor genetik. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

6. Obat-obatan

Konsumsi obat tertentu yang mengandung asam atau zat dengan konsentrasi yang sama di mulut dapat menyebabkan pengikisan email gigi. Obat yang sebaiknya diwaspadai adalah aspirin dan antihistamin.

Diagnosis Erosi Gigi

Diagnosis umumnya diikuti dengan perawatan dan dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi. Beberapa langkah penting lainnya untuk mendiagnosis, di antaranya:

  • Wawancara: Pasien akan ditanya tentang sakit yang dialami dan sensitivitas gigi. Ini termasuk pertanyaan tentang permulaan dan sifat dari kedua gejala tersebut.
  • Pemeriksaan mulut: Pemeriksaan secara rinci rongga mulut diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • Probing: Gigi pasien akan diperiksa menggunakan alat khusus untuk memeriksa adanya rongga pada gigi.
  • Radiografi: Pemeriksaan ini melibatkan analisis sinar-X gigi untuk memeriksa tingkat kerusakan atau gigi berlubang.

Cara Mengatasi Erosi Gigi

Perlu diketahui, enamel gigi yang terkikis atau hilang tidak bisa diganti secara alami. Adapun perawatan untuk mencegah erosi lebih lanjut.

Bila pengikisan enamel gigi secara signifikan, dokter gigi akan menyarankan untuk menutupi gigi dengan crown gigi atau dental crown (selubung gigi). Crown gigi berfungsi untuk melindungi gigi dari pengikisan lebih lanjut.

Erosi enamel juga memerlukan perawatan lainnya, meliputi:

  • Veneer, yaitu penggunaan cangkang tipis untuk melapisi bagian depan gigi.
  • Tambal gigi, merupakan prosedur yang dilakukan dengan memasukkan bahan tambalan pada gigi yang rusak atau berlubang.
  • Perawatan saluran akar bertujuan untuk menyelamatkan atau memperbaiki gigi yang terinfeksi atau rusak.
  • Cabut gigi merupakan prosedur pencabutan gigi yang bermasalah dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Dokter gigi mungkin akan menyarankan penggunaan pernis fluoride atau perawatan remineralisasi, serta rencana penanganan lainnya untuk menghentikan erosi gigi lebih lanjut.

Jika asam lambung atau kondisi medis lainnya yang menyebabkan terkikisnya enamel gigi, konsultasikan pilihan pengobatan dengan dokter yang terkait dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: 11 Cara Merawat Gigi Berlubang agar Tidak Semakin Parah

Cara Mencegah Erosi Gigi

Pencegahan diperlukan untuk mengurangi pengikisan enamel gigi dan mengurangi perawatan gigi lebih lanjut. Untuk mengatasi ketidaknyamanan, Anda bisa menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.

Selain itu, pastikan untuk menyikat gigi, membersihkan dengan benang gigi, membilasnya dengan fluoride dan obat kumur antiseptik secara rutin setiap hari.

Kunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan gigi dari karang gigi dan lainnya.

Beberapa pencegahan lain yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Batasi konsumsi makanan dan minuman asam. Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman yang sangat asam seperti soda, lemon, jus jeruk, dan makanan lainnya yang mengandung asam. Segera bilas mulut dengan air jika Anda mengonsumsinya.
  • Gunakan sedotan jika konsumsi minuman asam. Cara ini berguna untuk memudahkan minuman asam langsung ke bagian belakang mulut dan tidak terkena gigi.
  • Jangan terlalu sering ngemil. Mulut bersifat asam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan pati. Jadi hindarilah ngemil, kecuali jika Anda segera berkumur atau menyikat gigi setelahnya.
  • Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan. Mengunyah permen karet dapat meningkatkan produksi air liur hingga 10 kali dari biasanya. Air liur akan membantu menguatkan gigi dengan mineral penting. Jadi, pastikan mengunyah permen karet bebas gula dengan xylitol.
  • Perbanyak minum air. Selain menjaga kesehatan gigi, air dapat memenuhi cairan tubuh. Pastikan minum air 8 gelas (2 liter) sehari.
  • Gunakan pasta gigi berfluoride. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk memperkuat gigi

Pastikan untuk mengikuti langkah-langkah tersebut agar terhindar dari erosi gigi.

 

  1. Anonim. 2022. Tooth Erosion: Symptoms, Causes, Treatment, Cost And Side Effects. https://www.lybrate.com/topic/tooth-erosion. (Diakses pada 22 November 2022)
  2. Anonim. 2021. Dental erosion. https://www.healthdirect.gov.au/dental-erosion. (Diakses pada 22 November 2022)
  3. Anonim. 2020. Tooth Enamel Erosion and Restoration. https://www.webmd.com/oral-health/guide/tooth-enamel-erosion-restoration. (Diakses pada 22 November 2022)
  4. Duggal, Neel. 2022. Tooth Enamel Erosion: What You Should Know. https://www.healthline.com/health/enamel-erosion#can-it-grow-back. (Diakses pada 22 November 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi