Terbit: 11 July 2022 | Diperbarui: 14 July 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Cholangitis atau kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu, yaitu saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke usus dan kantong empedu. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga pengobatan dalam ulasan berikut!

Cholangitis: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Pengobatan

Apa itu Cholangitis?

Cholangitis adalah penyakit hati yang menyerang saluran empedu. Empedu sendiri merupakan cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu mencerna makanan. Cairan empedu juga berfungsi untuk membersihkan limbah dari hati.

Apabila saluran empedu tersumbat, empedu dapat kembali lagi ke hati, hal ini kemudian menyebabkan kerusakan hati dan gangguan lainnya.

Baca JugaMakanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Batu Empedu

Gejala Cholangitis

Seseorang yang terkena kolangitis bisa mengalami gejala yang bervariasi. Hal tersebut akan bergantung pada jenis kolangitis yang diderita. Selain itu, kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang cukup samar sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya.

Berbagai gejala awal kolangitis kronis, di antaranya:

  • Kelelahan.
  • Mata kering.
  • Gatal-gatal.
  • Mulut kering.

Jika kolangitis kronis terjadi dalam waktu yang lama, Anda kemungkinan mengalami beberapa gejala berikut:

  • Perut kembung.
  • diare.
  • Feses berwarna tanah liat.
  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak.
  • Nyeri otot.
  • Sakit perut di bagian kanan atas.
  • Hiperpigmentasi.
  • Nyeri tulang atau sendi.
  • Timbunan lemak di kulit sekitar mata dan kelopak mata.
  • Timbunan lemak di siku, lutut, telapak tangan, dan telapak kaki.
  • Penurunan berat badan.
  • Perubahan suasana hati.
  • Masalah memori.

Sementara itu, gejala kolangitis akut, di antaranya:

  • Demam tinggi lebih dari 24 jam.
  • Sakit atau kram pada sisi kanan bagian atas perut.
  • Menggigil.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit punggung.
  • Penyakit kuning (jaundice).
  • Urine berwarna gelap.
  • Kebingungan.
  • Tekanan darah rendah.

Penyebab Cholangitis

Penyebab penyakit ini beragam, bahkan terkadang tidak diketahui. Namun, dalam kebanyakan kasus, kolangitis terjadi akibat infeksi bakteri. Kemunculannya pun dapat terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, dalam beberapa kasus, kondisi ini bersifat jangka panjang alias kronis.

Sesuai jenisnya, berikut ini adalah faktor pemicu radang pada saluran empedu:

Kolangitis Akut

Kolangitis akut dapat disebabkan berbagai faktor, di antaranya:

  • Infeksi bakteri.
  • Batu empedu.
  • Penyumbatan saluran empedu.

Selain beberapa penyebab di atas, kolangitis akut dan kronis juga dapat terjadi akibat sejumlah faktor lingkungan, di antaranya:

  • Infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
  • Kebiasaan merokok.
  • Paparan bahan kimia.

Kolangitis Kronis

Kolangitis kronis dapat merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru dan menyerang saluran empedu hingga menyebabkan peradangan.

Peradangan ini kemudian akan memicu bekas luka atau tumbuhnya jaringan parut pada saluran empedu. Akibatnya, saluran menjadi lebih sempit atau bahkan tersumbat.

Baca Juga8 Makanan Penyebab Batu Empedu yang Harus Dibatasi

Faktor Risiko

Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kolangitis, di antaranya:

  • Memiliki riwayat batu empedu.
  • Jenis kelamin wanita. Chronic cholangitis paling banyak menyerang wanita
  • Umum terjadi di usia 30 hingga 60 tahun.
  • Memiliki riwayat kolangitis dalam keluarga.
  • Melakukan perjalanan ke daerah di mana terjadi infeksi parasit atau bakteri.
  • Ketahanan tubuh rendah, seperti pada penderita HIV.

Diagnosis Cholangitis

Sebelum menentukan diagnosis, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik. Jika dokter mencurigai adanya kolangitis, beberapa pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Pemeriksaan tersebut, di antaranya:

1. Tes darah

Tes ini tidak secara langsung dapat mendiagnosis infeksi yang terjadi pada saluran empedu. Kendati demikian, tes darah penting untuk mendapatkan gambaran penyebab dari gejala pasien.

Jenis tes darah yang dilakukan umumnya meliputi:

  • Tes bilirubin.
  • Tes fungsi hati.
  • Darah lengkap untuk mengetahui kadar sel darah putih.
  • Profil kolesterol. Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya batu empedu, salah satu penyebab kolangitis
  • Kultur darah, untuk mengetahui adanya infeksi di dalam tubuh.

2. Ultrasonografi (USG)

Tes ini menggunakan gelombang suara untuk mengetahui struktur bagian dalam tubuh. USG biasanya dilakukan jika dicurigai terdapat batu empedu atau obstruksi saluran empedu.

3. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)

Dokter akan memasukkan alat semacam tabung melalui mulut, lalu turun ke saluran pencernaan untuk mencapai saluran empedu.

Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi saluran empedu dengan memasukkan zat kontras ke dalam tabung ini kemudian diikuti dengan prosedur X-ray/rontgen., ERCP juga dapat dilakukan untuk membantu menghilangkan batu empedu.

4. Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP)

MRCP adalah tes pencitraan non-invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan pankreas, kandung empedu, dan saluran empedu. Gambar hasil dari tes ini dapat memperlihatkan adanya penyumbatan pada saluran empedu.

5. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC)

PTC merupakan sejenis tes X-ray yang digunakan untuk melihat saluran empedu. Rangkaian tes ini adalah sebagai berikut:

  • Tenaga medis akan memberikan anestesi.
  • Jarum akan dimasukkan melalui perut dan ke dalam hati untuk memberikan media kontras ke saluran empedu tersebut.
  • Serangkaian X-ray akan diambil untuk memvisualisasikan saluran empedu yang sudah terisi media kontras.

Jenis-jenis Cholangitis

Secara umum, terdapat dua jenis cholangitis, yaitu chronic cholangitis (kolangitis kronis) dan acute cholangitis (kolangitis akut).

  • Kolangitis Kronis

Kondisi ini terjadi secara perlahan dan baru menunjukkan gejala dalam rentang waktu 5 hingga 20 tahun.

  • Kolangitis Akut

Acute cholangitis dapat terjadi tiba-tiba dan menyebabkan gejala dalam waktu singkat.

Pengobatan Cholangitis

Cara mengobati kolangitis akut dan kolangitis kronis sedikit berbeda. Namun, penanganan yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi serius.

Berikut ini adalah beberapa pengobatan kolangitis:

1. Kolangitis Akut

Perawatan dini sangat dibutuhkan untuk mencegah kolangitis akut berkembang. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan antibiotik selama 10 hari untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat-obatan yang umumnya digunakan, yaitu:

  • Ciprofloxacin.
  • Ceftriaxone.
  • Metronidazole.
  • Penisilin.

Selain penggunaan obat antibiotik, dokter juga merekomendasikan prosedur lain, misalnya drainase empedu.

2. Kolangitis Kronis

Kolangitis kronis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, penanganan dan pengobatan hanya dapat meredakan gejala. Berikut adalah langkah penanganannya:

  • Mengelola gejala.
  • Memonitor fungsi hati.
  • Prosedur untuk membuka saluran empedu yang tersumbat.

Tindakan lebih lanjut yang dapat dilakukan untuk menangani kolangitis akut maupun kronis meliputi:

  • Terapi endoskopi: Tujuannya adalah untuk membuka saluran dan meningkatkan aliran empedu dengan penggunaan balon.
  • Percutaneous therapy: Terapi ini memiliki tujuan yang sama dengan endoskopi, tapi dilakukan melalui kulit.
  • Operasi: Tujuannya adalah untuk mengangkat saluran empedu yang tersumbat atau untuk memasang stent yang dapat membuka saluran empedu.
  • Transplantasi hati: Ditujukan untuk kondisi yang lebih parah yang sudah menyebabkan kerusakan hati.

Baca Juga9 Cara Menghancurkan Batu Empedu Secara Alami

Perawatan

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa cholangitis dapat memengaruhi kondisi bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, perlu perawatan untuk mengatasi efek samping kondisi ini.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Suplementasi vitamin A, D, E, dan K: Cholangitis dapat memengaruhi pencernaan dan penyerapan vitamin.
  • Suplemen kalsium dan vitamin D: Meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang untuk mencegah osteoporosis.
  • Obat darah tinggi dan pemeriksaan tensi darah secara teratur.

Demikian penjelasan seputar kolangitis, mulai dari penyebab sampai pengobatan. Jika Anda mengalami keluhan yang menyerupai gejala kondisi ini, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.

 

  1. Anonim. Cholangitis. https://medlineplus.gov/ency/article/000290.htm. (Diakses 24 Juni 2019). 
  2. Anonim. Cholangitis. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cholangitis. (Diakses pada 11 Juli 2022).
  3. Iftikhar, Noreen. 2021. What Is Cholangitis? https://www.healthline.com/health/cholangitis#. (Diakses pada 11 Juli 2022).
  4. Tresca, Amber. J. 2021. Symptoms and Treatment of Acute Cholangitis. https://www.verywellhealth.com/acute-cholangitis-symptoms-and-treatment-4159891. (Diakses 24 Juni 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi