Terbit: 20 October 2020 | Diperbarui: 26 September 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Apa saja makanan penyebab batu empedu? Makanan berlemak, olahan tepung putih, makanan siap saji, dan beberapa jenis makanan lainnya dapat memicu munculnya gangguan atau peradangan pada batu empedu. Ketahui apa saja makanan yang meningkatkan risiko terkena penyakit batu empedu dalam pembahasan ini.

8 Makanan Penyebab Batu Empedu yang Harus Dibatasi

Makanan Penyebab Batu Empedu

Batu empedu adalah zat padat seperti batu yang terbentuk dari kolesterol jahat yang menumpuk dalam kantong empedu. Kantung empedu bertugas untuk menyimpan empedu (diproduksi oleh liver) dan melepaskan empedu tersebut untuk proses pencernaan.

Kantong empedu bersifat sensitif dan terletak di bawah liver. Orang dengan obesitas lebih rentan terkena batu empedu. Pola makan tidak sehat seperti kebiasaan makan makanan berlemak dapat memicu risiko penyakit batu empedu, walaupun bukan penyebab utama.

Berikut ini beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit batu empedu:

1. Makanan Siap Saji

Makanan siap saji -khususnya daging olahan- diproses dengan tambahan senyawa lain, banyak garam, dan cenderung mengandung lemak tidak sehat yang cukup tinggi. Beberapa ahli mengaitkan adanya hubungan antara kebiasaan makan makanan cepat saji dengan risiko penyakit tertentu.

Berbagai jenis makanan olahan seperti sosis, daging kaleng, hot dog, daging asap, kornet dan lainnya memang menggoda tapi tidak menyehatkan. Terlalu banyak dan sering makan makanan cepat saji juga meningkatkan risiko obesitas, yang kemudian akan memicu penyakit lain seperti batu empedu.

2. Makanan Manis

Salah satu pemicu pembentukan batu empedu dalam kantong empedu adalah konsumsi makanan berlemak jahat melebihi batas. Makanan manis salah satu sumber lemak tidak sehat yang cukup tinggi.

Bila Anda sudah memiliki diagnosis batu empedu, Anda wajib membatasi atau bahkan menghindari makanan manis. Ganti camilan Anda dengan makanan ringan yang lebih sehat seperti yogurt polos, kacang almond, selai kacang, atau makanan tinggi magnesium dan folat.

3. Daging Berlemak

Anda dapat mengurangi risiko penyakit batu empedu dengan membatasi asupan daging berlemak tinggi. Contoh daging berlemak tinggi adalah daging merah seperti daging sapi, paha ayam, daging babi, daging domba, dan kulit unggas.

Walaupun demikian, daging adalah sumber protein tinggi yang dapat memperbaiki dan mendukung pertumbuhan jaringan tubuh. Anda dapat memilih daging dengan makanan berprotein rendah lemak seperti daging unggas, kalkun, atau ikan (bukan ikan berlemak).

Bila ingin makan daging, batasi porsinya. Pilih potongan daging tanpa lemak dan tanpa kulit. Jangan makan olahan daging goreng, Anda dapat memegangnya atau olahan lain.

4. Produk Susu Tinggi Lemak

Susu dan produk olahan susu seperti keju, mentega, es krim, dan lainnya mengandung lemak tinggi. Bila Anda memiliki diagnosis atau ingin mencegah penyakit batu empedu, sebaiknya tidak konsumsi produk susu tinggi lemak.

Anda dapat memilih produk susu tanpa lemak (zero fat), termasuk krim keju, yogurt, atau es krim rendah lemak. Alternatif produk olahan susu rendah lemak lainnya adalah susu kedelai atau susu sapi segar tanpa gula.

5. Ikan Berlemak (Ikan Kaleng)

Ikan berlemak seperti salmon, tuna, sarden, atau trout danau sebenarnya mengandung lemak tak jenuh yang sehat dan juga kaya akan omega-3. Salah satu fungsi omega-3 adalah melindungi kantong empedu dari peradangan yang kemudian memicu pembentukan batu empedu.

Jenis ikan berlemak sebenarnya bukan makanan penyebab batu empedu, namun sebagian orang lebih suka mengonsumsi ikan berlemak dalam sediaan ikan kaleng karena lebih mudah. Ikan kaleng diproses dengan garam pengawet dan bahan kimia lain yang membuat kandungan lemaknya lebih tinggi. Jadi, sebaiknya pilih ikan segar dan mengolahnya dengan benar.

6. Produk Olahan Tepung Putih

Produk tepung putih seperti roti atau pasta tidak memiliki cukup serat dan mengandung karbohidrat olahan. Konsumsi serat dapat membantu mengurangi risiko batu empedu, jadi sebaiknya konsumsi karbohidrat yang juga tinggi serat seperti gandum, oatmeal, atau multigrain. Anda juga dapat memilih pasta, makaroni, atau roti dari gandum.

7. Gorengan atau Makanan Tinggi Lemak

Kolesterol tinggi dapat memicu pembentukan batu empedu, jadi sebaiknya batasi konsumsi makanan tinggi lemak seperti goreng-gorengan. Lemak tidak sehat juga ada dalam minyak sayur, minyak sawit, atau minyak kacang, atau minyak kelapa untuk masak.

Kandungan minyak tersebut sulit dicerna atau diurai sehingga meningkatkan pembentukan batu empedu. Selain gorengan, sebenarnya olahan kue manis panggang dengan butter atau mentega juga dapat berbahaya bagi kantong lambung karena tinggi lemak.

8. Karbohidrat Olahan

Beberapa jenis makanan mengandung karbohidrat olahan dari gula tambahan yang kurang sehat. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi 40 gram (atau lebih) gula per hari dapat meningkatkatkan risiko batu empedu dua kali lipat. Batasi asupan makanan dengan karbohidrat olahan seperti biji-bijian olahan, kue kering, makanan panggang dengan gula, olahan tepung putih, permen, coklat, atau minuman bersoda.

Makanan untuk Batu Empedu

Mengatur pola makan sehat dapat menurunkan risiko pembentukan batu empedu dan mengurangi gejala pada pasien penyakit batu empedu. Makanan sehat dapat melancarkan pencernaan yang meningkatkan fungsi kantong empedu.

Berikut ini makanan untuk batu empedu:

  • Makanan berbasis tanaman seperti sayur dan buah, dengan pengolahan tanpa minyak berlebih.
  • Protein tanpa lemak seperti kacang dan biji-bijian.
  • Makanan tinggi serat pada sayur, buah, kacang, biji-bijian, atau whole grains.
  • Lemak sehat seperti ikan air tawar, kacang kenari, atau minyak biji rami (flaxseed).
  • Makanan tinggi kalsium seperti sayuran berdaun hijau gelap.
  • Makanan tinggi magnesium, folat, dan vitamin C.

Itulah pembahasan tentang makanan penyebab batu empedu. Sebenarnya, makanan tertentu tidak sepenuhnya menyebabkan penyakit namun meningkatkan risiko. Kebiasaan konsumsi makanan tidak sehat, berlemak tinggi, atau makanan cepat saji dapat menurunkan fungsi organ tubuh atau bahkan menyebabkan kerusakan tubuh yang kemudian menjadi penyakit.

 

  1. Gotter, Ana. 2018. Gallbladder Food. https://www.healthline.com/health/gallbladder-diet. (Diakses pada 20 Oktober 2020).
  2. Johnson, Jon. 2020. Food tips for a healthy gallbladder. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317196. (Diakses pada 20 Oktober 2020).
  3. NHS. 2018. Prevention-Gallstones. https://www.nhs.uk/conditions/gallstones/prevention/. (Diakses pada 20 Oktober 2020).
  4. Vroomen Durning, Marijke, RN. 2019. 9 Foods to Avoid When You Have Gallstones. https://www.healthgrades.com/right-care/gallbladder-removal-surgery/9-foods-to-avoid-when-you-have-gallstones. (Diakses pada 20 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi