Terbit: 28 September 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Bakteremia adalah kondisi ketika bakteri memasuki aliran pembuluh darah. Jika dibiarkan dan tanpa mendapatkan pengobatan, kemungkinan menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Bakteremia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan

Apa itu Bakteremia?

Bakteremia adalah penyakit ketika adanya bakteri dalam aliran darah. Ini terjadi ketika bakteri yang berasal dari infeksi di dalam organ tubuh mengalir ke dalam peredaran darah.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi serius atau sesuatu yang tidak berbahaya seperti menyikat gigi dengan kuat. Biasanya, hanya sedikit bakteri yang dikeluarkan oleh tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh akan melawan bakteri ini dengan cepat.

Dalam beberapa kasus, bakteremia bisa asimtomatik atau tidak menimbulkan gejala. Sedangkan dalam kasus lainnya, gejala mungkin muncul jika bakteri cukup banyak dan sistem kekebalan tubuh tidak bisa melawannya. Kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius.

Tanda dan Gejala Bakteremia

Dalam beberapa kasus penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Ini karena sistem kekebalan tubuh sering kali akan membersihkan bakteri dalam tubuh.

Ketika bakteremia menyebabkan infeksi aliran darah, seseorang kemungkinan besar akan mengalami gejala berikut:

  • Demam.
  • Gemetar.
  • Menggigil.
  • Pusing.
  • Perubahan status mental, seperti kebingungan.
  • Ruam, bintik ungu, atau kemerahan di sebagian besar tubuh.
  • Lekas marah dan sulit makan pada anak-anak.

Tanda dan gejala infeksi di bagian tubuh lain seperti mual dan muntah, nyeri, atau sesak napas.

Kapan Harus ke Dokter?

Tanda-tanda infeksi dalam aliran darah biasanya tidak jelas dan mirip dengan kondisi lainnya. Namun, segera ke dokter jika mengalami demam, menggigil, atau gemetar muncul secara tiba-tiba.

Kondisi tersebut terutama benar jika pernah berada dalam kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi aliran darah. Beberapa kondisi ini, termasuk:

  • Sedang melawan infeksi di tempat lain dalam tubuh, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau pneumonia.
  • Baru-baru ini menjalani pencabutan gigi, prosedur medis, atau operasi.
  • Baru-baru ini dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: 18 Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri (Harus Diwaspadai)

Penyebab Bakteremia

Bakteremia adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri berbeda, yang dapat menyebabkan penyakit ini. Beberapa dari bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dalam aliran darah.

Berikut ini beberapa contoh bakteri yang dapat menginfeksi:

  • Staphylococcus aureus, including MRSA.
  • Escherichia coli (E. coli).
  • Pneumococcal bacteria.
  • Group A Streptococcus.
  • Salmonella species.
  • Pseudomonas aeruginosa.

Berikut ini beberapa cara yang sering kali menyebabkan bakteremia:

  • Perawatan gigi seperti pembersihan gigi rutin atau pencabutan gigi.
  • Prosedur operasi.
  • Infeksi yang menyebar dari bagian dalam tubuh lainnya ke dalam aliran darah.
  • Melalui perangkat medis, terutama kateter tetap (indwelling catheter) dan tabung pernapasan.
  • Luka parah atau luka bakar.

Faktor Risiko Bakteremia

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena bakteremia, di antaranya:

  • Infeksi di tubuh baru-baru seperti luka yang terinfeksi atau pneumonia.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kondisi atau penggunaan obat jangka panjang.
  • Bayi atau lansia.
  • Kondisi jangka panjang seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gagal jantung, atau diabetes.
  • Cedera baru-baru ini.
  • Penyalahgunaan obat melalui suntikan.

Diagnosis Bakteremia

Keberadaan bakteri dalam darah dapat didiagnosis menggunakan kultur darah. Prosedurnya dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah dari pembuluh darah di lengan. Sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji keberadaan bakterinya.

Bergantung pada dugaan penyebab infeksi, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan lain, termasuk:

  • Kultur dahak jika pasien tampaknya mengalami infeksi saluran pernapasan atau menggunakan selang pernapasan.
  • Kultur luka jika pasien terluka, luka bakar, atau baru-baru ini menjalani operasi.
  • Mengambil sampel dari kateter in-dwelling atau perangkat lain.

Tes pencitraan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi potensial infeksi dalam tubuh tubuh, di antaranya

  • X-ray.
  • Computed tomography scan (CT scan).
  • Ultrasound.

Pengobatan Bakteremia

Perawatan untuk bakteremia adalah penggunaan antibiotik sesegera mungkin. Obat ini ini dapat membantu mencegah komplikasi seperti sepsis. Selama perawatan, pasien akan dirawat di rumah sakit.

Ketika dipastikan bakteri dalam darah, kemungkinan besar pasien akan mulai diberi antibiotik spektrum luas, biasanya melalui intravena (IV). Obat ini adalah regimen antibiotik yang seharusnya efektif melawan berbagai jenis bakteri.

Selama pengobatan, jenis bakteri yang menyebabkan infeksi dapat diidentifikasi dan dilakukan pengujian sensitivitas antibiotik. Dengan hasil pemeriksaan, dokter mungkin akan menyesuaikan antibiotik pasien menjadi lebih spesifik terhadap penyebab infeksi.

Seberapa lama waktu pengobatan bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Pasien mungkin perlu minum antibiotik selama 1-2 minggu. Cairan IV dan obat lainnya juga dapat diberikan selama perawatan untuk membantu menstabilkan kondisi pasien.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh (Terhindar dari Virus & Bakteri)

Komplikasi Bakteremia

Jika infeksi aliran darah dibiarkan atau tidak segera mendapatkan pengobatan, ini akan meningkatkan risiko mengalami komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa seperti sepsis dan syok septik.

Sepsis terjadi karena respons kekebalan tubuh yang kuat terhadap infeksi, yang dapat memicu perubahan pada tubuh seperti peradangan. Perubahan ini bisa berbahaya dan menyebabkan kerusakan organ.

Sedangkan ketika syok septik terjadi, tekanan darah akan turun drastis. Selain itu, kegagalan organ juga dapat terjadi.

Pencegahan Bakteremia

Mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat penyakit ini (orang yang memiliki katup jantung buatan atau sendi atau kelainan katup jantung tertentu), sering kali diberikan antibiotik sebelum prosedur yang dapat menyebabkan bakteremia, di antaranya:

  • Prosedur perawatan gigi yang benar.
  • Perawatan operasi untuk luka yang terinfeksi.
  • Menggunakan antibiotik.
  • Penggunaan kateter urine sesuai petunjuk.
  • Mendapatkan vaksinasi secara rutin sesuai jadwal.

 

  1. Anonim. 2020. Bacteremia. https://www.drugs.com/cg/bacteremia.html. (Diakses pada 28 September 2020)
  2. Maggio, Paul M. Bacteremia. https://www.msdmanuals.com/home/infections/bacteremia-sepsis-and-septic-shock/bacteremia. (Diakses pada 28 September 2020)
  3. Schulman, Jill S. 2019. Everything You Want to Know About Bacteremia. https://www.healthline.com/health/bacteremia#causes. (Diakses pada 28 September 2020)
  4. Whitlock, Jennifer. 2019. Bacteremia Causes and Diagnosis. https://www.verywellhealth.com/bacteremia-defined-3157048. (Diakses pada 28 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi