Terbit: 13 January 2020 | Diperbarui: 14 February 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Ketahui apa saja penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan cara mengatasinya. Terdapat sekitar satu miliar bakteri di Bumi, namun sebagian besar jenis bakteri tidak berbahaya bagi manusia. Bakteri yang menyebabkan penyakit dan virus disebut bakteri patogen.

18 Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri (Harus Diwaspadai)

Apa Itu Bakteri?

Bakteri adalah jenis mikroorganisme mikroskopis bersel tunggal atau organisme yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Bakteri hidup dimana-mana, mereka ada di tanah, udara, air, hewan, tumbuhan, dan sebagian besar bakteri baik juga berkembang di tubuh manusia.

Mayoritas bakteri tidak berbahaya dan malah memiliki banyak manfaat untuk kehidupan dan lingkungan. Sebagai contoh, tanaman membutuhkan bakteri tertentu untuk menangkap nitrogen dalam proses penguraian tanah agar tetap tumbuh. Sementara hewan juga membutuhkan bakteri tertentu di dalam tubuhnya.

Terdapat manfaat bakteri untuk manusia juga. Salah satunya, bakteri Lactobacillus acidophilus membantu melancarkan sistem pencernaan manusia. Bakteri baik lainnya juga bertugas untuk mengatur pergerakan usus, menjaga kekebalan tubuh, dan memproduksi vitamin.

Walaupun begitu, ada beberapa jenis bakteri yang berbahaya bagi manusia yang disebut bakteri patogen. Bakteri patogen adalah bakteri berbahaya yang menyebabkan infeksi dan penyakit bagi manusia. Beberapa jenis bakteri tertentu bahkan mengakibatkan penyakit menular yang mengancam jiwa.

Apa Itu Infeksi Bakteri?

Infeksi bakteri adalah infeksi yang disebabkan oleh paparan bakteri yang kemudian dapat berkembang menjadi penyakit. Penyebaran infeksi bakteri tertentu dapat terjadi melalui paparan bakteri yang keluar saat seseorang bersin, batuk, muntah, makanan, atau sentuhan.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri termasuk infeksi umum, seperti infeksi kulit, keracunan makanan, hingga penyakit berbahaya seperti Tuberkulosis (TBC), dll. Berikut ini adalah beberapa jenis bakteri patogen yang menyebabkan penyakit, yaitu:

  • Bakteri Neisseria Gonorrhoeae menyebabkan penyakit menular seksual gonore.
  • Bakteri Escherichia coli dan Salmonella menyebabkan keracunan makanan.
  • Bakteri Helicobacter pylori menyebabkan gastritis dan bisul.
  • Bakteri Neisseria meningitidis menyebabkan meningitis.

Beberapa jenis bakteri tertentu juga menyebabkan penyakit bakteri menular yang berbahaya seperti keracunan darah, gagal ginjal, dll.

Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri

Bakteri patogen memproduksi zat-zat beracun yang beracun yang bernama endotoksin dan eksotoksin. Zat-zat inilah yang menyebabkan gejala ringan sampai gejala serius yang dikaitkan dengan infeksi bakteri bakteri.

Berikut ini adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu:

1. Meningitis

Meningitis adalah penyakit yang disebabkan virus, jamur, dan bakteri. Bakteri yang menyebabkan meningitis adalah bakteri:

  • Neisseria meningitidis: Bakteri ini terdapat di sistem pernapasan, sinus, dan lubang hidung.
  • Streptococcus pneumoniae: Bakteri ini dipaparkan melalui air liur dan cairan pernapasan.
  • Grup B Streptococcus: Bakteri ini juga menyebabkan infeksi darah, radang tenggorokan, selulitis, dan radang sendi menular.
  • Escherichia coli: Bakteri yang dipaparkan dari makanan.
  • Listeria monocytogenes: Bakteri ini terdapat di kulit dan sistem pernapasan.

Penyakit meningitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan di membran meninges otak dan sumsum tulang belakang. Gejala meningitis adalah leher kaku, demam, hingga sakit kepala hebat.

Meningitis adalah salah satu penyakit langka yang menyebabkan kerusakan otak dan berisiko tinggi kematian. Anda dianjurkan untuk melakukan vaksin meningitis untuk mencegah infeksi serta beberapa antibiotik yang diresepkan untuk mengatasi meningitis.

2. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh sejumlah bakteri Streptococcus pneumoniae. Umumnya, bakteri Streptococcus pneumoniae memang berada di saluran pernapasan manusia namun tidak berbahaya pada orang sehat.

Bakteri Streptococcus pneumoniae berkembang biak dan menjadi patogen di paru-paru yang menyebabkan pneumonia. Bakteri Streptococcus pneumoniae juga menyebabkan infeksi telinga, sinus, dan meningitis.

Gejala pneumonia adalah demam tinggi, batuk, gangguan pernapasan, mual dan muntah, tidak napsu makan, lemas, dan letih. Cara mengatasi pneumonia adalah dengan perawatan khusus dan pengobatan antibiotik.

3. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan manusia ke manusia melalui udara. Gejala tuberkulosis (TB) adalah batuk terus-menerus selama lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, nyeri dada, gangguan pernapasan karena batuk, demam, dan panas dingin.

Tuberkulosis (TB) dapat disembuhkan bila dilakukan perawatan secara intensif selama 6 bulan hingga 1 tahun dengan pengobatan antibiotik yang diresepkan untuk mengobati TBC. Penderita TB juga mungkin membutuhkan perawatan isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri TB.

4. Kolera

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri selanjutnya adalah kolera. Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, yaitu bakteri yang dipaparkan melalui makanan dan minuman. Terdapat sekitar 3-5 juta kasus penyakit kolera di seluruh dunia dengan jumlah 100.000 lebih angka kematian.

Gejala penyakit kolera adalah mual, muntah, kram, tekanan darah rendah, detak jantung cepat, dan diare. Penyakit kolera umumnya terjadi pada orang-orang yang hidup di lingkungan dengan sanitasi makanan yang buruk.

Cara mengobati penyakit kolera adalah dengan memastikan diri Anda terhidrasi dengan baik, serta pengobatan dengan antibiotik yang diresepkan juga membantu penyembuhan. Cara mencegah penyakit kolera adalah dengan memerhatikan kebersihan makanan dan minuman.

5. Disentri

Disentri bacillary adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam genus Shigella yang dipaparkan dari makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut, dan kebiasaan buruk tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta setelah menggunakan kamar mandi.

Gejala disentri adalah perut nyeri, demam tinggi, dan diare parah. Cara mengatasi disentri adalah dengan meminum cukup cairan agar tubuh terhidrasi lagi serta mengobat disentri dengan antibiotik.

Cara mencegah disentri adalah dengan menerapkan kebiasaan baik selalu cuci tangan sebelum dan setelah makan, serta mencuci dan mengeringkan tangan sampai bersih setelah menggunakan toilet.

 

6. Necrotizing Fasciitis

Necrotizing fasciitis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Bakteri Streptococcus pyogenes adalah bakteri pemakan daging yang berkoloni di kulit dan tenggorokan. Bakteri Streptococcus pyogenes muncul dari luka di kulit Anda yang tidak ditangani dengan benar.

Bakteri Streptococcus pyogenes akan memaparkan racun untuk menghancurkan sel darah merah dan sel darah putih hingga menyebabkan kematian jaringan. Bakteri Streptococcus pyogenes disebut sebagai pemakan daging karena bakteri itu akan mematikan dan menghabiskan jaringan tubuh Anda.

Bakteri lain yang menyebabkan infeksi Necrotizing fasciitis adalah Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella, dan Clostridium.

7. Infeksi Staph (MRSA)

Infeksi Staph adalah infeksi yang menyebabkan tubuh Anda menjadi kebal akan antibiotik jenis penisilin, yaitu antibiotik untuk menangani infeksi bakteri, serta beberapa jenis antibiotik lainnya dalam kelas obat sefalosporin.

Infeksi Staph adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (MRSA). Infeksi Staph dipaparkan melalui kontak fisik dari luka terbuka yang terkontaminasi infeksi.

Umumnya, orang-orang yang terpapar infeksi Staph adalah mereka yang memiliki sistem imun lemah dan berada di lingkungan rumah sakit, panti jompo, ruang peralatan medis, atau tempat-tempat pusat kesehatan yang berisiko terpapar bakteri tersebut.

Bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat, bakteri Staphylococcus aureus (MRSA) akan menyebarkan infeksi tulang, sendi, jantung, dan paru-paru.

Infeksi Bakteri yang Menyebabkan Penyakit Menular Seksual

Beberapa penyakit menular seksual disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi. Berikut ini adalah infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual, yaitu:

1. Infeksi Klamidia (Chlamydia)

Chlamydia adalah infeksi menular yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis yang menular dari aktivitas seksual. Tidak ada gejala infeksi klamidia yang khas dan umumnya penyakit ini menyebar tanpa disadari penderitanya.

Faktor risiko infeksi klamidia terjadi sekitar 75% pada wanita dan 50% pada pria. Gejala infeksi klamidia pada wanita adalah keputihan abnormal, sakit saat menstruasi, nyeri saat buang air kecil, area vagina terasa gatal dan sensasi terbakar, nyeri saat berhubungan seksual.

2. Gonore

Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebut juga kencing nanah. Bakteri Neisseria gonorrhoeae dipaparkan melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Gejala penyakit gonore pada laki-laki adalah rasa sensasi terbakar saat buang air kecil, pembengkakan di testis, serta terdapat kotoran di penis yang berwarna putih, kuning, atau hijau.

Sementara tidak ada gejala gonore pada wanita yang khas, namun gejala umumnya adalah timbul rasa sensasi terbakar saat buang air kecil, keputihan lebih banyak, serta nyeri saat berhubungan seksual.

 

3. Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang umumnya dipaparkan melalui hubungan seks, seks anal, dan seks oral.

Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit menular seksual sifilis dapat menyebabkan kondisi medis yang fatal seperti arthritis, kebutaan, dan kerusakan otak.

4. Vaginosis Bakteri

Vaginosis bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen yang berkembang secara berlebihan di vagina hingga menyebabkan perubahan keseimbangan bakteri normal di vagina.

Penyebab vaginosis bakteri adalah karena Anda membersihkan vagina dengan sabun atau produk pembersih vagina yang mengandung pewangi buatan. Penyebab lainnya adalah karena berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan.

Infeksi Bakteri dari Paparan Melalui Makanan

Beberapa jenis bakteri dipaparkan melalui makanan dan minuman dan menyebabkan infeksi bakteri. Umumnya, infeksi bakteri bawaan makanan dipaparkan dari makanan yang tidak bersih atau tidak matang.

Contoh infeksi bakteri bawaan makanan adalah daging mentah, telur setengah matang, ikan, susu dan produk olahan susu lainnya yang tidak dipasteurisasi. Infeksi bakteri bawaan makanan juga meningkatkan risiko keracunan makanan.

1. Infeksi Campylobacter

Infeksi Campylobacter adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter jejuni (C. jejuni) yang dipaparkan dari makanan mentah, makanan setengah matang, atau minum air yang terkontaminasi bakteri C. jejuni.

Gejala infeksi Campylobacter adalah demam, kram, sakit perut, lelah, mual, muntah, hingga diare berdarah. Umumnya, gejala ini bertahan 2-7 hari sejak Anda terkontaminasi bakteri.

2. Botulisme

Botulisme adalah penyakit yang berasal dari racun yang dipaparkan oleh bakteri Clostridium botulinum (C. botulinum) yang umumnya berasal dari sanitasi makanan yang kurang oksigen seperti kemasan makanan kaleng.

Gejala botulisme berlangsung antara 12-36 jam setelah Anda terpapar racun yang menyebabkan mulut kering, sulit menelan, gangguan pernapasan, perut keram, mual, muntah, dan kaku pada wajah.

 

3. Listeria

Listeria adalah adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) yang berisiko menyerang wanita hamil, bayi, lansia, dan semua orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Umumnya, listeria dipaparkan melalui makanan yang terkontaminasi, namun orang-orang yang menderita listersia tidak menyadari gejala listeria tersebut. Gejala listeria yang paling umum adalah nyeri otot, flu, demam, dan diare.

4. Infeksi Salmonella

Salmonella adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella gastroenteritis (salmonellosis) yang dipaparkan melalui makanan dan air. Gejala salmonella adalah demam, nyeri perut, dan diare yang dapat berlangsung hingga 72 jam.

Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Lainnya

Berikut ini adalah daftar penyakit yang disebabkan oleh bakteri lainnya, yaitu:

1. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang menyerang sistem kemih Anda, yaitu ginjal, ureter kandung kemih, dan uretra. Salah satu jenis infeksi saluran kemih adalah infeksi kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli).

2. Otitis Media

Otitis media adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi telinga bagian tengah. Gejala otitis media adalah pilek, flu, alergi, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.

3. Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan meliputi sakit tenggorokan, sinusitis, pneumonia, dan bronkitis disebabkan oleh sejumlah virus dan bakteri. Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah pharyngitis, Streptococcus pyogenes, Chlamydia spp, Mycoplasma pneumonia, Legionella, dan Coxiella burnetii.

Nah, itulah pembahasan tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Semoga artikel kesehatan ini bermanfaat untuk Anda dalam mengidentifikasi bakteri mana yang baik dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan penyakit.

 

  1. On Health. 2016. Bacterial Infections 101. https://www.onhealth.com/content/1/bacterial_infections. (Diakses pada 13 November 2019).
  2. Bailey, Regina. 2019. 7 Scary Diseases Caused by Bacteria. https://www.thoughtco.com/scary-diseases-caused-by-bacteria-373276. (Diakses pada 13 November 2019).
  3. Healthgrades. 2019. Bacterial Diseases. https://www.healthgrades.com/right-care/infections-and-contagious-diseases/bacterial-diseases. (Diakses pada 13 November 2019).
  4. Paljug, Katharine. 2017. Diseases Caused by Bacteria. https://www.yourcareeverywhere.com/health-research/health-insights/infectious-disease-center/diseases-caused-by-bacteria.html. (Diakses pada 13 November 2019).
  5. WebMD. 2017. Chlamydia. https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/chlamydia#1. (Diakses pada 13 November 2019).
  6. WebMD. 2019. Gonorrhea. https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/gonorrhea#1. (Diakses pada 13 November 2019).
  7. WebMD. 2019. Bacterial Vaginosis (BV). https://www.webmd.com/women/guide/what-is-bacterial-vaginosis#1. (Diakses pada 13 November 2019).
  8. Medline Plus. 2016. Campylobacter Infections. https://medlineplus.gov/campylobacterinfections.html. (Diakses pada 13 November 2019).
  9. Mayo Clinic. 2018. Botulism. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/botulism/symptoms-causes/syc-20370262. (Diakses pada 13 November 2019).
  10. Newman, Tim. 2017. Listeria: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/180370.php. (Diakses pada 13 November 2019).
  11. Mayo Clinic. 2019. Salmonella infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/salmonella/symptoms-causes/syc-20355329. (Diakses pada 13 November 2019).
  12. The University of Texas Medical Branch at Galveston. 1996. Chapter 93 Infections of the Respiratory System. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK8142/. (Diakses pada 13 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi