Terbit: 14 November 2017 | Diperbarui: 15 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Karena Viagra digunakan sesuai kebutuhan, Anda mungkin tidak melewatkan satu dosis pun. Jika Anda melewatkan dosis Revatio, ambillah dosis yang tidak terjawab segera setelah Anda ingat. Lewati dosis jika sudah hampir waktunya untuk dosis terjadwal berikutnya. Jangan minum obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat

Sildenafil/Viagra – Cara Minum dan Overdosis

Apa yang terjadi jika saya overdosis (Revatio, Viagra)?

Carilah bantuan medis darurat atau hubungi bantuan keracunan segera di nomor (021) 4250767 atau (021) 4227875. Gejala overdosis bisa meliputi nyeri dada, mual, detak jantung tidak teratur, dan serasa ingin pingsan atau pusing, atau melayang.

Apa yang harus saya hindari saat mengonsumsi Sildenafil (Revatio, Viagra)?

Minum alkohol bisa meningkatkan efek samping tertentu dari sildenafil. Hindari menggunakan obat lain untuk mengobati impotensi, seperti alprostadil (Caverject, Muse, Edex) atau yohimbine (Yocon, Yodoxin, lainnya), tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter Anda.

Apakah obat lain akan memengaruhi Sildenafil (Revatio, Viagra)?

Jangan memakai sildenafil dengan obat serupa seperti avanafil (Stendra), tadalafil (Cialis) atau vardenafil (Levitra). Beritahu dokter Anda tentang semua obat lain yang Anda gunakan untuk disfungsi ereksi.

Beritahu dokter Anda tentang semua obat lain yang Anda gunakan, terutama:

  • Bosentan (Tracleer)
  • Simetidin (Tagamet)
  • Conivaptan (Vaprisol)
  • Imatinib (Gleevec)
  • Isoniazid (untuk mengobati tuberkulosis)
  • Antidepresan seperti nefazodon
  • Antibiotik seperti klaritromisin (Biaxin), eritromisin (E.E.S., EryPed, Ery-Tab, Eritrosin, Pediazole), rifampisin (Rifat, Rifadin, Rifamate), atau telitromisin (Ketek)
  • Obat antijamur seperti itrakonazol (Sporanox), ketokonazol (Nizoral), atau vorikonazol (Vfend)
  • Obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau gangguan prostat, seperti alfuzosin (Uroxatral), doxazosin (Cardura), prazosin (Minipress), terazosin (Hytrin), silodosin (Rapaflo), tamsulosin (Flomax, Jalyn)
  • Obat jantung atau tekanan darah seperti amlodipine (Norvasc, Caduet, Exforge, Lotrel, Tekamlo, Tribenzor, Twynsta, Amturnide), diltiazem (Cardizem, Cartia, Dilacor, Diltia, Diltzac, Taztia, Tiazac), nicardipine (Cardene), quinidine Quin-G), atau verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan)
  • Obat hepatitis C boceprevir (Victrelis) atau telaprevir (Incivek)
  • Obat HIV/AIDS seperti atazanavir (Reyataz), darunavir (Prezista), fosamprenavir (Lexiva), indinavir (nirinavir (nirinavir), ritonavir (Kaletra, Norvir), saquinavir (Fortovase), atau tipranavir (Aptivus)

Daftar ini tidak lengkap dan obat lain mungkin berinteraksi dengan sildenafil. Beritahu dokter tentang semua obat yang Anda gunakan. Ini termasuk resep, over-the-counter, vitamin, dan produk herbal. Jangan memulai pengobatan baru tanpa memberi tahu dokter Anda.

Dimana saya bisa mendapatkan lebih banyak informasi?

Apoteker Anda dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang sildenafil.

Sildenafil/Viagra :   1   2   3   4

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi