Terbit: 9 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kehamilan dapat memengaruhi kondisi fisik wanita hamil, salah satunya kulit. Apa saja jenis penyakit kulit yang bisa muncul saat hamil? Simak penjelasan berikut ini.

10 Jenis Penyakit Kulit Saat Hamil & Cara Mengatasinya

Jenis Penyakit Kulit saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyakit kulit saat hamil dapat disebabkan oleh hormon, masalah kulit yang sudah ada sebelumnya, dan masalah kulit yang memang muncul saat kehamilan.

Adapun jenis-jenis penyakit kulit saat hamil yang sebaiknya diwaspadai, antara lain:

1. Melasma

Melasma adalah kondisi munculnya bercak hitam pada bagian kulit wajah. Masalah kulit ini bisa Anda dapati di berbagai bagian wajah, seperti pipi, dagu, dahi, dan di sekitar bibir.

Jika memiliki masalah kulit ini, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter kulit mengenai cara mengatasi melasma saat hamil.

Selain itu, gejala melasma dapat dikurangi dengan membatasi paparan langsung sinar matahari, terutama di antara pukul 10 pagi hingga 2 siang.

Apabila memang harus beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya. Anda juga bisa menggunakan topi atau pelindung kepala.

Baca Juga10 Masalah Kulit pada Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

2. Stretch Mark

Stretch mark merupakan jenis penyakit kulit saat hamil yang umum dijumpai. Kemunculan guratan berwarna ungu kemerahan ini biasanya terlihat di bagian perut, payudara, paha, dan bokong wanita hamil.

Tidak ada pengobatan khusus yang bisa memudarkan stretch mark sepenuhnya. Hanya saja, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai tindakan laser atau penggunaan krim kulit tertentu untuk menyamarkan tampilannya.

Selain itu, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Jadi, pastikan Anda selalu menggunakan pelembap di tempat kemunculan stretch mark.

3. Pruritic Urticarial Papules and Plaques Of Pregnancy (PUPPP)

PUPPP atau pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy adalah salah satu jenis penyakit kulit saat hamil yang dapat menimpa satu dari 130-300 kehamilan.

PUPPP ditandai dengan munculnya benjolan cukup besar yang terasa gatal dan berwarna kemerahan. Benjolan ini biasanya pertama kali muncul di perut dan bisa menyebar ke paha, bokong, dan payudara.

Penyebab PUPPP tidak lain adalah adanya peregangan perut, masalah sistem organ, dan perpindahan sel janin. Sebagai catatan, penyakit kulit ini lebih sering terjadi pada kehamilan pertama dan kehamilan kembar.

Cara mengatasi PUPPP yang tepat bisa Anda konsultasikan dengan dokter. Nantinya, dokter biasanya akan meresepkan antihistamin atau obat kortikosteroid oles.

Sementara itu, perawatan rumahan yang bisa membantu meredakan gejala, antara lain:

  • Mandi air hangat.
  • Berikan kompres dingin pada area yang terkena.
  • Kenakan pakaian longgar dan ringan.
  • Hindari menggunakan sabun pada kulit yang terkena.

4. Jerawat

Jika sudah memiliki masalah jerawat sebelum kehamilan, kondisi ini bisa semakin menjadi saat Anda hamil.

Biasanya, obat dengan kandungan benzoil peroksida, asam salisilat, asam azelaic, dan asam glikolat yang dijual bebas (OTC) aman digunakan oleh ibu hamil.

Namun, sebelum menggunakan obat jerawat, baik itu oral maupun oles, selalu pastikan Anda sudah mendiskusikannya dengan dokter.

Selain penggunaan obat jerawat, pastikan Anda menjaga kebersihan diri dengan berbagai cara berikut:

  • Rutin membersihkan wajah menggunakan pembersih sebanyak dua kali sehari.
  • Rajin mencuci rambut. 
  • Jauhkan rambut dari wajah.
  • Hindari memencet jerawat. Tindakan ini bisa meningkatkan risiko infeksi sehingga kondisi akan semakin parah.
  • Gunakan produk yang tidak mengandung minyak.

Baca Juga11 Makanan Ibu Hamil agar Bayi Berkulit Putih, Mitos atau Fakta?

5. Varises

Jenis penyakit kulit saat hamil lainnya adalah varises atau varicose veins. Ini adalah kondisi ketika aliran darah terhambat sehingga membentuk tonjolan dan gurat kebiruan di bawah permukaan kulit.

Pada ibu hamil, varises sering kali terjadi karena tubuhnya sedang menyesuaikan diri untuk memasok darah ke janin.

Guratan akibat varises biasanya dijumpai di kaki, alat kelamin, dan rektum (bagian akhir usus besar).

Kondisi ini bisa memicu ketidaknyamanan, bahkan rasa gatal hingga sakit. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasinya.

Beberapa cara untuk mengatasi jenis penyakit kulit saat hamil ini, antara lain:

  • Hindari duduk atau berdiri terlalu lama supaya peredaran darah tetap lancar.
  • Batasi konsumsi garam pada makanan.
  • Rutin berolahraga. Namun, pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan untuk memilih jenis olahraga yang aman.
  • Sesekali, Anda bisa mengangkat kaki untuk membantu darah mengalir ke jantung.
  • Tidur dengan posisi miring ke kiri untuk menjaga tekanan pada pembuluh darah besar (vena cava inferior). Pembuluh darah ini berfungsi mengalirkan darah dari kaki ke jantung.
  • Posisikan kaki lebih tinggi daripada kepala ketika sedang berbaring. Lakukan setidaknya selama 30 menit sehari.
  • Luruskan kaki ketika sedang duduk. Ini dilakukan untuk melancarkan sirkulasi.
  • Gunakan stoking penyokong.
  • Jaga agar berat badan tetap ideal.
  • Penuhi kebutuhan vitamin C harian saat hamil untuk membantu menjaga fungsi pembuluh darah.

6. Alopesia

Alopesia adalah jenis penyakit kulit saat hamil pada bagian kulit kepala. Alopesia biasa juga disebut botak saat hamil.

Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir dan membayangkan kalau Anda akan botak selamanya. Kondisi ini disebabkan oleh pengaruh hormon kehamilan. Jadi, biasanya akan membaik setelah melahirkan walaupun belum bisa dipastikan.

Ibu hamil yang menderita alopesia bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya, seperti memijat kulit kepala dengan minyak hangat, gel lidah buaya, dan beberapa masker alami lainnya.

7. Pruritus Kehamilan

Penyakit kulit saat hamil berupa pruritus kehamilan ditandai dengan benjolan kecil yang terlihat seperti gigitan serangga. Penyebab kondisi ini adalah adanya perubahan sistem kekebalan tubuh.

Benjolan kecil pada wanita hamil akan terasa gatal dan jumlah benjolan akan meningkat dari hari ke hari. Rasa gatal muncul di area perut, alat kelamin, perineum, anus, dan bisa seluruh tubuh.

Keluhan gatal pada ibu hamil akan berkurang di masa akhir kehamilan dan setelah melahirkan bayi. Akan tetapi, kondisi ini bisa saja muncul kembali pada kehamilan selanjutnya. 

Ibu hamil yang menderita pruritus kehamilan bisa mengatasi penyakit kulit tersebut dengan melakukan diet tinggi kalori, rendah lemak, tinggi protein, konsumsi vitamin dan obat penghilang gatal.

Selain itu, penggunaan pelembap dan obat steroid oles juga dapat membantu mengatasi kondisi ini.

Baca JugaAturan Mandi untuk Ibu Hamil Sesuai Trimester Kehamilan

8. Herpes Gestationis

Herpes gestationis atau pemphigoid gestationis adalah jenis penyakit kulit saat hamil yang terbilang langka. Penyebab kondisi ini adalah gangguan autoimun.

Kemunculannya biasanya dimulai pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Wanita juga bisa mengalaminya setelah melahirkan.

Penyakit kulit herpes gestationis ditandai dengan munculnya lepuhan yang biasa nampak di area perut dan bisa meluas hingga ke seluruh tubuh.

Ibu hamil yang menderita herpes gestationis memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur atau bayi berat lahir rendah.

Akan tetapi, jangan khawatir karena penyakit kulit saat hamil ini dapat diatasi dengan antihistamin oral dan kortikosteroid oles. Pada kasus yang parah, kortikosteroid oral sistemik dapat diresepkan oleh dokter.

9. Kolestasis Obstetri

Kolestasis obstetri merupakan salah satu jenis penyakit kulit saat hamil yang mungkin saja terjadi. Gejala utama dari penyakit ini adalah rasa gatal yang cukup parah di telapak kaki dan tangan, tetapi tidak meninggalkan ruam.

Kolestasis obstetri biasanya muncul selama trimester ketiga kehamilan, tetapi sering hilang beberapa hari setelah melahirkan.

Penyakit kulit ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan masalah lainnya, termasuk, dalam kasus yang jarang terjadi, kematian janin.

Cara mengatasi penyakit kulit kolestasis obstetri adalah dengan menggunakan obat antigatal topikal atau obat dengan kortikosteroid.

10. Urtikaria Gravidarum

Penyakit kulit saat hamil yang lain adalah urtikaria gravidarum. Kondisi ini ditandai dengan adanya eritema polimorfik pada kulit dan rasa gatal. Jika bagian yang gatal digaruk, akan terjadi erupsi kulit. 

Penyebab penyakit kulit ini adalah adanya timbunan sel janin pada kulit ibu hamil.

Urtikaria gravidarum memang bisa hilang saat hamil. Namun, Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin dan mengolesi krim kortikosteroid untuk membantu mempercepat penyembuhan.

Nah, itulah beberapa jenis penyakit kulit saat hamil dan cara untuk mengatasinya. Jika mengalami masalah pada kulit selama kehamilan dan Anda merasa khawatir, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang aman dan sesuai. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2022. PUPPP Rash. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22374-puppp-rash. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  2. Anonim. 2022. Varicose Veins While Pregnant. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23331-varicose-veins-in-pregnancy. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  3. Smith, Lori. 2023. Which Skin Conditions Can Occur During Pregnancy? https://www.medicalnewstoday.com/articles/305605. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  4. Tunzi, Marc & Gray, Garry R. 2007. Common Skin Conditions During Pregnancy. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2007/0115/p211.html. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  5. WeMD Editorial Contributors. 2020. Skin Conditions During Pregnancy. https://www.webmd.com/baby/skin-conditions-pregnancy. (Diakses pada 24 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi