Terbit: 21 March 2019 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Patricia Aulia

Apa itu pruritus? Pruritus adalah rasa gatal yang bisa terjadi pada sebagian atau seluruh bagian kulit yang disertai dengan bercak-bercak kemerahan. Rasa gatal ini bisa terjadi dalam waktu singkat hingga menjadi lama atau berat. Selain muncul bercak kemerahan, pruritus juga menimbulkan kulit kering hingga tekstur kulit seperti kapalan.

Pruritus – Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Penyebab Pruritus

Perlu Anda ketahui bahwa pruritus bukanlah suatu jenis penyakit. Pruritus sendiri dapat disebabkan oleh gigitan serangga, kulit yang terlalu kering, hingga diakibatkan oleh penyakit gangguan sistemik seperti diabetes melitus. Berikut adalah beberapa penyebab dan penjelasan lengkap mengenai pruritus.

1. Gangguan kulit

Pada umumnya, hampir semua penyakit kulit dapat disertai dengan rasa gatal. Namun ada beberapa penyakit kulit yang mempunyai intensitas gatal lebih hebat pada waktu tertentu. Salah satunya adalah infeksi Skabies, di mana penyakit ini menyebabkan gatal yang lebih hebat pada malam hari karena parasit di bawah kulit ini cenderung lebih aktif pada malam hari.

Sama halnya dengan penyakit Prurigo dan Lichen simplex chronicus, yang ditandai dengan kulit yang menebal oleh karena garukan yang berulang. Gatal yang dirasakan penyakit ini lebih parah pada malam saat penderita tidak beraktivitas. Pada siang hari, biasanya kulit tidak terlalu gatal karena rasa gatal ini teralihkan dengan aktivitas fisik.

2. Reaksi alergi pada kulit

Pada orang dengan kulit sensitif, adanya kontak dengan benda-benda yang bersifat alergen (benda yang memicu proses alergi) dapat mencetuskan gatal. Benda-benda yang paling sering menyebabkan dermatitis kontak alergi adalah benda yang mengandung zat Nikel seperti anting, kalung, jam tangan, dan kepala ikat pinggang.

Selain itu, beberapa benda yang sering mencetuskan alergi antara lain karet dan latex (pada sarung tangan), beberapa bahan tekstil, cat rambut, serbuk sari dari tanaman dan beberapa obat-obatan.

3. Sengatan atau gigitan serangga dan parasit

Gatal juga dapat merupakan salah satu reaksi tubuh terhadap sengatan atau gigitan serangga. Selain itu, beberapa parasit seperti Pedikulosis capitis (kutu rambut), infeksi Skabies (penyakit kudis) tentunya juga menyebabkan gatal.

4. Kondisi psikologis

Perlu Anda ketahui juga, rasa gatal pada kulit ini juga bisa terkait dengan gangguan kecemasan atau depresi. Beberapa kondisi psikologis seperti delusion of parasitosis adalah bentuk kelainan di mana penderita merasakan gatal karena seolah-olah adanya parasit yang masuk ke dalam tubuhnya.

5. Kehamilan dan menopause

Ketidakseimbangan hormon yang dialami oleh perempuan yang sedang hamil atau memasuki masa menopause dapat menjadi penyebab munculnya pruritus. Pada perempuan hamil, pruritus umumnya menghilang setelah persalinan.

Beberapa kondisi pemicu pruritus pada wanita hamil, antara lain pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) yang umumnya muncul di area paha dan perut. Prurigo gestationis umumnya muncul pada area tangan, kaki, dan batang tubuh pasien.

6. Kulit kering

Jika pruritis yang Anda alami tidak menimbulkan benjolan merah atau tanda-tanda mencolok lainnya di area yang gatal, hal ini mungkin disebabkan kulit kering. Kulit kering bisa terjadi karena respon kulit terhadap paparan suhu dingin atau panas dalam jangka waktu yang lama dan aktivitas mandi yang terlalu sering.

7. Eksim

Pada umumnya, eksim akan menimbulkan kulit gatal, kering, memerah, hingga pecah-pecah. Pada awalnya, beberapa bagian kulit akan memerah, kering dan bersisik. Bahkan eksim juga menyebabkan pembentukan lepuh yang bisa mengeluarkan air.

8. Kondisi lain

Pruritus juga merupakan gejala dari penyakit-penyakit seperti hipertiroid, hipotiroid, hemorrhoid, polisitemia, dan anemia sebagai akibat kekurangan zat besi, hepatitis, gagal ginjal kronis, primary biliary cirrhosis atau peradangan saluran empedu, serta kanker jenis tertentu.

Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai adalah jika pruritus tidak kunjung sembuh setelah melalui penanganan mandiri di rumah, muncul di seluruh badan (diganti menjadi: apabila mengenai area tubuh yang luas), dan telah mengganggu aktivitas harian.

Nah, itulah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab pruritus. Hal penting yang harus menjadi perhatian adalah apabila pruritus berlangsung lebih dari dua minggu sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

Gejala Pruritus

Pada dasarnya, gejala pruritus sangat beraneka ragam tergantung penyebabnya. Sejumlah tanda yang mudah dilihat, di antaranya:

1. Pruritus akibat kulit kering

Kulit terlihat warna keabu-abuan (khusus pada orang dengan kulit hitam), bibir pecah-pecah yang cukup berat, hingga kulit bersisik

2. Pruritis akibat eksim

Muncul bintik-bintik kemerahan di tungkai, lengan, dan pipi. Rasa gatal bisanya muncul setelah terpapar oleh zat tertentu yang menyebabkan alergi, seperti konsumsi makanan tertentu, debu dan lain-lain.

3. Pruritis akibat dermatitis kontak

Biasanya rasa gatal muncul beberapa saat setelah seseorang terpapar zat tertentu atau menggunakan barang tertentu, seperti mencuci dengan detergen atau menggunakan perhiasan bukan emas. Selain itu, bintik merah juga bisa muncul di area kulit terpapar.

4. Pruritis akibat gigitan serangga

Tanda yang mudah terlihat adalah munculnya bentol pada kulit dengan warna kemerahan.

Diagnosis Pruritus

Diagnosis pruritus diperlukan untuk mengetahui penyebab gatal apakah merupakan gejala dari penyakit lain atau dari gangguan kulit. Beberapa pemeriksaan yang mungkin diperlukan adalah riwayat kesehatan, tes laboratorium dan tes fisik.

  • Profil kimia. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah seseorang mengidap kelainan ginjal hati.
  • Tes darah. Tes ini dilakukan untuk menunjukkan bukti kondisi internal penyebab pruritus, misalnya kekurangan zat besi.
  • Tes fungsi tiroid. Tes ini dilakukan untuk menentukan kelainan tiroid apa yang merupakan penyebab pruritus.
  • X-ray dada. Tes ini dilakukan untuk mengindikasikan tanda penyakit yang mungkin terkait dengan penyakit Anda.

Pengobatan Pruritus

Pengobatan pruritus dilakukan berdasarkan hasil tes dan diagnosis dari dokter. Jika gatal yang dialami pasien merupakan gejala penyakit lain, maka perawatan yang dilakukan akan mengacu pada penanganan penyakit tersebut.

Sementara itu, beberapa pengobatan rumahan juga dapat membantu mengatasi keluhan dari pruritus, seperti:

  • Hindari kebiasaan menggaruk. Caranya Anda bisa mencegahnya dengan menutup rapat area yang gatal. Langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah luka di kulit adalah dengan rutin memotong kuku.
  • Kompres dengan kain yang dingin dan basah. Cara ini mampu membantu melindungi dan mencegah goresan pada kulit.
  • Hindari zat yang mengiritasi atau menyebabkan alergi. Beberapa zat itu adalah nikel, parfum, produk-produk kulit yang mengandung pewangi, hingga kosmetik. Pilihlah sabun ringan tanpa pewangi dan pewarna.

Selain pengobatan rumahan seperti di atas yang bisa Anda coba, pengobatan menggunakan krim kortikosteroi, antidepresan, obat penghambat calcineurin, dan antihistamin oral, mungkin diresepkan untuk mengatasi rasa gatal yang mengganggu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi