Terbit: 10 January 2023 | Diperbarui: 20 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Diabetes telah menjadi salah satu penyebab utama dari penurunan kesehatan pada lansia. Namun, penelitian menyatakan bahwa diabetesi atau penderita diabetes di atas 65 tahun dapat melakukan kontrol diabetes dengan gaya hidup yang lebih baik. Bagaimana menyikapi diabetes pada usia lanjut?

Tips Mengontrol Diabetes pada Lansia agar Tetap Sehat

Cara Menjaga Diabetes Tetap Terkontrol pada Lansia

Kontrol diabetes pada setiap individu berbeda tergantung kondisi tubuh dan tingkat keparahan diabetesnya. Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rencana pengobatan yang tepat. 

Secara umum, berikut adalah cara yang dapat dilakukan dalam mengelola diabetes pada lansia, antara lain:

1. Periksa Kadar Gula Darah Secara Berkala

Gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat membahayakan kesehatan. Oleh sebab itu, para lansia perlu memeriksa kadar gula darah secara rutin.

Dokter akan membantu pasien untuk menentukan jangka waktu pemeriksaan glukosa secara mandiri dan pemeriksaan HbA1C, yaitu tes yang berguna untuk mengetahui rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan sebelum pemeriksaan. 

Jika pasien bisa mengontrol gula darah tanpa konsumsi insulin, mungkin tidak perlu periksa darah sesering orang yang memiliki kontrol buruk terhadap diabetes. 

Baca JugaCegah Gula Darah Naik, Ini Tips Sarapan untuk Penderita Diabetes

2. Memilih Pola Makan Sehat

Makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh sebab itu, penting untuk memilih makanan yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah. 

Lansia dengan diabetes perlu mengurangi asupan gula dari makanan dan minuman yang tinggi kalori tetapi sedikit gizi, seperti minuman bersoda dan permen

Pilihlah makanan yang penuh nutrisi dan serat seperti sayur dan buah. Konsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi, yaitu lebih dari 50 gram per hari dapat menurunkan gula darah. 

Tubuh akan mencerna serat secara perlahan, sehingga glukosa akan diserap secara perlahan dan gula darah bisa terkontrol.

3. Rutin Olahraga

Lansia harus tetap aktif bergerak setiap hari meskipun hanya melakukan aktivitas yang ringan. Hal ini dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu menurunkan glukosa dalam darah. 

Berjalan dan aktivitas harian lain disarankan untuk dilakukan oleh seseorang yang berusia di atas usia 65 tahun. Jika membutuhkan bantuan untuk menentukan rencana aktivitas fisik yang tepat, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter.

4. Minum Obat Secara Teratur

Untuk menjaga kondisi gula darah tetap stabil, penderita diabetes perlu rutin konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter bahkan jika kondisi tubuh baik-baik saja. 

Jika Anda merasakan efek samping atau kesulitan konsumsi obat, segera beritahu dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Apa saja obat yang umum diresepkan oleh dokter? klik di sini.

5. Rutin Memeriksa Kondisi ke Dokter 

Diabetes tipe 2 dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, dari mata hingga kaki. Salah satu cara yang penting untuk mengontrol diabetes adalah melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Langkah ini dilakukan untuk mencegah dan mendeteksi adanya komplikasi. 

Jika Anda baru mendapatkan diagnosis diabetes, sebaiknya melakukan konsultasi rutin sebanyak 3 bulan sekali. Ketika kondisi kesehatan sudah stabil, Anda dapat melakukan konsultasi setiap 6 bulan sekali.

Pada pemeriksaan rutin, dokter Akan melakukan beberapa tes darah, termasuk HbA1C dan kadar kolesterol dalam darah. 

Setiap setahun sekali, dokter perlu melakukan pemeriksaan pada kaki secara keseluruhan, tes fungsi ginjal, dan tes mata. Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencegah komplikasi yang parah pada diabetes. 

Baca Juga: Penyakit yang Paling Sering Diderita oleh Lansia

6. Berhenti Merokok

Merokok dapat meningkatkan inflamasi dalam tubuh. Inflamasi ini terjadi ketika asap rokok merusak sel, menyebabkan pembengkakan dan mengganggu fungsi sel. Ketika tubuh mengalami inflamasi, maka akan terjadi resistensi insulin.

Kondisi ini tentu akan membuat diabetes semakin sulit untuk ditangani. Orang dengan diabetes yang berhenti merokok memiliki kontrol yang lebih baik terhadap gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa insulin pada perokok menjadi lebih efektif untuk menurunkan gula darah setelah 8 minggu dari berhenti merokok

Diabetes merupakan kondisi jangka panjang, namun dengan perawatan yang tepat, efeknya dapat diminimalisasi dan terapi injeksi insulin dapat dihindari.

 

  1. Anonim. Diabetes in Older People. https://www.nia.nih.gov/health/diabetes-older-people. (Diakses pada 9 Januari 2023).
  2. Anonim. Smoking and Diabetes. https://www.cdc.gov/tobacco/sgr/50th-anniversary/pdfs/fs_smoking_diabetes_508.pdf. (Diakses pada 9 Januari 2023).
  3. Anonim. 2020. Going for Regular Check-ups. https://www.nhs.uk/conditions/type-2-diabetes/going-regular-check-ups/. (Diakses pada 9 Januari 2023).
  4. Anonim. 2020. The Truth About Sweets and Diabetes. https://www.webmd.com/diabetes/results-sweet-truth-about-diabetes. (Diakses pada 9 Januari 2023). 
  5. Doohan, Brittany. 2021. The Right Medical Care Routine for Type 2 Diabetes. https://www.goodrx.com/conditions/diabetes-type-2/doctor-visits-type-2-diabetes. (Diakses pada 9 Januari 2023).
  6. Hicks, Tony. 2022. Type 2 Diabetes: Study Outlines New Management Options for Older Adults. https://www.healthline.com/health-news/type-2-diabetes-study-outlines-new-management-options-for-older-adults. (Diakses pada 9 Januari 2023).
  7. Suszynski, Marie. 2015. 8 Important Diabetes Tests to Get Regularly. https://www.everydayhealth.com/hs/type-2-diabetes-live-better-guide/important-diabetes-tests/. (Diakses pada 9 Januari 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi