Terbit: 28 December 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Pola hidup yang sehat merupakan hal penting untuk mencegah penyakit diabetes tipe 2. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan rutin berolahraga. Tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis olahraga yang bantu mencegah diabetes? Simak penjelasannya di bawah ini.

7 Jenis Olahraga yang Bisa Mencegah Diabetes

Ragam Olahraga untuk Menurunkan Risiko Diabetes

Olahraga menjadi salah satu cara untuk membantu mencegah diabetes. Tak hanya itu, aktivitas fisik yang satu ini bahkan bisa membantu diabetesi (penderita diabetes) mengendalikan penyakitnya.

Perlu diketahui, olahraga dapat membantu mengelola prediabetes dan diabetes tipe 2 dengan membantu menurunkan kadar gula di dalam darah serta meningkatkan sensitivitas insulin.

Bila Anda tidak ingin mengidap penyakit ini, ada berbagai jenis olahraga yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Latihan Angkat Beban

Salah satu olahraga yang bisa mencegah diabetes adalah latihan kekuatan otot. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Mayo clinic Proceedings, kekuatan otot yang baik bisa membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Walaupun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, tidak ada salahnya untuk melatih kekuatan otot Anda. Contoh olahraga yang bisa dilakukan adalah latihan angkat beban.

2. Bersepeda

Bila Anda hobi bersepeda, berbahagialah. Pasalnya, selain menyenangkan, bersepeda adalah salah satu jenis olahraga yang bisa cegah diabetes.

Penelitian yang terbit di PLOS Medicine Journal mengungkapkan bahwa partisipan yang memiliki kebiasaan bersepeda lebih sedikit berisiko terhadap diabetes tipe 2.

Tak hanya itu, risiko mengidap penyakit ini bisa semakin berkurang jika durasi yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik ini lebih lama setiap minggunya.

Baca Juga10 Jenis Sayuran untuk Menurunkan Gula Darah, Mudah Didapatkan

3. Yoga

Latihan ketahanan adalah jenis olahraga untuk mencegah diabetes yang dinilai efektif. Salah satu latihan yang bisa dilakukan adalah yoga.

Menurut telaah studi, latihan yoga dapat mengurangi resistensi insulin serta menurunkan risiko komplikasi pada diabetesi.

Tak hanya bagi kesehatan fisik, yoga juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Latihan ini bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan suasana hati.

4. Lari

Ingin melakukan latihan aerobik yang praktis dan mudah? Lari atau jogging bisa menjadi pilihannya.

Perlu diketahui, lari adalah latihan baik untuk menurunkan berat badan. Olahraga ini bisa membantu Anda membakar kalori, mengurangi lemak pada perut, dan menekan nafsu makan.

Lemak di perut tergolong sebagai lemak visceral. Ini adalah jenis lemak yang bisa mencetuskan resistensi insulin, penyebab diabetes tipe 2.

Oleh sebab itu, untuk mencegah penyakit diabetes, pastikan untuk membakar kalori dengan olahraga lari secara rutin. Lakukan setidaknya selama 150 menit setiap minggunya.

5. Hiking

Selain meningkatkan stamina, hiking atau mendaki gunung ternyata bisa menurunkan kadar gula di dalam darah Anda. Oleh sebab itu, mendaki gunung dianggap sebagai olahraga untuk mencegah diabetes.

Dengan melakukan aktivitas fisik ini, Anda bisa membakar kalori, menghilangkan lemak di perut, dan memperkuat otot inti tubuh. Seluruh manfaat hiking ini bermanfaat dalam mencegah penyakit diabetes.

6. Berenang

Bila Anda termasuk orang yang berisiko mengalami diabetes, cobalah untuk rutin melakukan olahraga ini. Renang merupakan jenis olahraga aerobik, salah satu jenis olahraga yang direkomendasikan untuk mencegah diabetes.

Namun, jangan langsung memaksakan diri saat baru memulai olahraga ini. Lakukan secara perlahan, lalu tingkatkan intensitasnya. Anda bisa berkonsultasi kepada dokter lebih dulu.

Baca Juga: Manfaat Olahraga bagi Tubuh, Bikin Panjang Umur!

7. Kalistenik

Kalistenik termasuk ke dalam latihan ketahanan tubuh, salah satu jenis olahraga untuk cegah diabetes yang dinilai ampuh.

Menurut telaah studi BioMed Research International, rutin melakukan latihan ketahanan tubuh bisa mencegah dan mengelola diabetes tipe 2 dengan mengurangi lemak visceral dan inflamasi (peradangan).

Nah, itulah beberapa jenis olahraga untuk mencegah diabetes yang bisa Anda coba. Bila ingin mengetahui ketepatan waktu olahraga untuk penderita diabetes dan orang yang berisiko mengalaminya, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter.

 

  1. Anonim. 2016. Bike to Prevent Type 2 Diabetes. https://www.diabetesincontrol.com/bike-to-prevent-type-2-diabetes/. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  2. Anonim. 2021. Diabetes Prevention: 5 Tips for Taking Control. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/in-depth/diabetes-prevention/art-20047639. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  3. Dinsmoor, Robert, S. 2022. Hiking and Diabetes. https://www.diabetesselfmanagement.com/healthy-living/nutrition-exercise/hiking-and-diabetes/. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  4. Fetters, K. Aleisha. 2020. How Exercise Helps Prevent and Manage Type 2 Diabetes. https://www.everydayhealth.com/type-2-diabetes/how-exercise-helps-prevent-and-manage-type-2-diabetes/. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  5. Innes, Kim E. & Selfe, Terry Kit. 2016. Yoga for Adults with Type 2 Diabetes: A Systematic Review of Controlled Trials. https://www.hindawi.com/journals/jdr/2016/6979370/. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  6. Ramamoorthi, Ramya, dkk. 2019. The Effectiveness of Yoga to Prevent Diabetes Mellitus Type 2 A Protocol for Systematic Review and Meta-analysis. https://journals.lww.com/md-journal/fulltext/2019/01180/the_effectiveness_of_yoga_to_prevent_diabetes.22.aspx. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  7. Raman, Ryan. 2017. How Running Helps You Lose Weight. https://www.healthline.com/nutrition/running-for-weight-loss. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  8. Strasser, Barbara & Pesta, Dominik. 2013. Resistance Training for Diabetes Prevention and Therapy: Experimental Findings and Molecular Mechanisms. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3881442/. (Diakses pada 27 Desember 2022).
  9. Wang, Yuehan, dkk. 2019. Association of Muscular Strength and Incidence of Type 2 Diabetes. https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(18)30789-4/fulltext. (Diakses pada 27 Desember 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi