Terbit: 7 April 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Perawatan luka terbuka penting untuk dilakukan untuk meminimalkan risiko infeksi. Lantas, bagaimana cara perawatan yang bisa Anda lakukan? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Cara Perawatan Luka Terbuka secara Alami di Rumah

Cara Perawatan Luka Terbuka yang Wajib Anda Ketahui

Pada dasarnya, luka terbuka melibatkan kerusakan pada kulit yang membuat jaringan internal terbuka. Luka jenis ini bisa terjadi akibat jatuh, trauma benda tumpul, atau pembedahan. Berikut langkah-langkah perawatan luka terbuka harus Anda lakukan, di antaranya:

  • Hentikan pendarahan. Gunakan kain bersih atau perban untuk menekan area yang luka. Tekan dengan lembut untuk meningkatkan pembekuan darah.
  • Membersihkan luka. Gunakan air bersih dan larutan garam  saline (cairan infus) untuk membersihkan kotoran atau bakteri yang terdapat pada luka. Jika luka yang Anda alami termasuk yang parah, misalnya terdapat benda-benda asing di dalamnya, Anda membutuhkan tenaga medis profesional untuk membersihkannya.
  • Menggunakan antibiotik. Setelah luka dibersihkan, oleskan salep antibiotik tipis-tipis untuk mencegah infeksi.
  • Menutup luka. Membalut luka dapat membantu mempercepat penyembuhan. Perban tahan air dan kain kasa cocok untuk luka ringan. Luka terbuka dalam mungkin membutuhkan jahitan atau staples. Namun, biarkan luka yang terinfeksi tetap terbuka sampai infeksi sembuh.
  • Ganti balutan secara rutin. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk melepas perban lama dan memeriksa tanda-tanda infeksi setiap 24 jam. Disinfeksi dan keringkan luka sebelum memasang kembali perban atau kain kasa berperekat yang baru. Selalu jaga luka untuk tetap kering saat sembuh.

Baca Juga: 10 Penyebab yang Membuat Luka Lama Sembuh

Obat-Obatan untuk Luka Terbuka

Anda dapat mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas untuk untuk mengurangi peradangan dan gejala nyeri selama proses penyembuhan. Antibiotik topikal juga dapat mengatasi luka kecil dan goresan. Namun, hindari aspirin karena dapat menyebabkan perdarahan dan memperlambat proses penyembuhan luka.

Dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat untuk orang dengan luka parah atau terinfeksi. Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral jika seseorang berisiko tinggi terkena infeksi saat proses penyembuhan.

Perawatan Rumahan

Berikut ini adalah pengobatan rumahan yang bisa Anda gunakan untuk mengobati luka terbuka ringan, termasuk85:

  • Pasta Kunyit

Senyawa dalam kunyit yang bernama kurkumin memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba yang kuat, sehingga dapat membantu meningkatkan penyembuhan luka.

Sebuah studi yang meneliti khasiat penyembuhan kunyit pada seseorang yang memiliki dry socket atau soket kering; infeksi yang umum setelah pencabutan gigi, melaporkan pengurangan rasa sakit, bengkak, nekrosis jaringan dalam 2 hari. Pada luka yang terbuka, oleskan pasta dengan lembut ke luka dan tutupi dengan perban atau kain kasa.

  • Lidah Buaya

Lidah buaya mengandung zat seperti gel yang kaya mineral dan vitamin yang dapat membantu penyembuhan luka. Menurut tinjauan sistematis dari berbagai penelitian, lidah buaya mengandung senyawa glucomannan, yang mendorong regenerasi sel dan produksi kolagen. Kolagen adalah protein penting yang mendorong penyembuhan luka.

Selain itu, lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan, mencegah tukak lambung, dan meningkatkan integritas kulit. Oleskan tipis-tipis gel lidah buaya ke area luka atau balut luka dengan perban yang dibasahi gel lidah buaya.

  • Minyak Kelapa

Minyak kelapa dapat meningkatkan penyembuhan luka karena konsentrasi monolaurin yang tinggi, asam lemak yang terkenal dengan efek antimikroba. Menggunakan minyak kelapa berkualitas tinggi sebagai teknik perawatan luka terbuka dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada saat penyembuhan luka

  • Bawang Putih

Bawang putih mengandung senyawa yang allicin, senyawa yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Menurut studi yang dilakukan pada hewan, salep yang mengandung 30% bawang putih meningkatkan proliferasi sel. Walaupun demikian, bawang putih tidak dianjurkan untuk digunakan pada luka.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini 6 Cara Mengobati Luka Akibat Tersiram Air Panas

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Meskipun beberapa perawatan luka terbuka dapat diobati di rumah, Anda harus menemui dokter jika:

  • Perdarahan tidak berhenti dengan tekanan langsung.
  • Luka terbuka lebih dalam dari 1,5 cm.
  • Perdarahan berlangsung lebih dari 20 menit.
  • Perdarahan adalah akibat dari kecelakaan yang serius.

Risiko Luka Terbuka

Perlu Anda ketahui, beberapa kelompok bakteri bisa memenuhi permukaan kulit, itu berarti luka terbuka memerlukan perawatan yang tepat untuk mengurangi risiko infeksi. Beberapa tanda dan gejala luka yang terinfeksi meliputi:

  • Kulit memerah, bengkak, atau hangat di dekat luka.
  • Rasa nyeri semakin kuat.
  • Terdapat cairan bening atau nanah pada luka.
  • Demam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Infeksi yang dapat berkembang dari luka terbuka meliputi:

Infeksi Bakteri Staphylococcus

Staphylococcus mengacu pada sekelompok bakteri yang ada di kulit dan di dalam hidung. Bakteri ini biasanya tidak menyebabkan penyakit, namun bisa masuk tubuh melalui luka terbuka.

Infeksi akibat bakteri Staphylococcus ini memengaruhi kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Bahkan, infeksi juga bisa menyebar ke seluruh tubuh  dan memengaruhi banyak organ.

Tetanus (Lockjaw)

Clostridium tetani (C. tetani) dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka di kulit, menyebabkan infeksi bakteri yang bernama tetanus. Begitu masuk ke dalam tubuh, C. tetani dapat menyebabkan kejang otot yang menyakitkan di leher dan rahang.

Pada umumnya, C. tetani ada di tanah, debu, dan benda logam. Anda harus mencari pertolongan medis jika mendapat luka tusukan dari paku atau benda logam tajam lainnya.

Necrotizing Fasciitis

Ini adalah infeksi bakteri langka yang membunuh jaringan lunak. Bakteri Group A Streptococcus adalah yang menyebabkan infeksi ini. Infeksi berkembang secara tiba-tiba dan menyebar dengan cepat.

Necrotizing fasciitis adalah kondisi medis parah yang membutuhkan perawatan segera karena dapat menyebabkan sepsis, toxic shock syndrome, kegagalan banyak organ, hingga kematian. Gejala yang mungkin adalah:

  • Sakit parah di dekat luka.
  • Kulit merah atau ungu di dekat luka.
  • Demam.
  • Sakit perut.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mual.
  • Diare.
  • Panas dingin.
  • Nyeri otot.

Luka Kronis

Luka kronis adalah luka yang membutuhkan waktu sangat lama untuk sembuh atau luka yang terus terbuka. Penyebab luka kronis termasuk infeksi bakteri yang parah, fungsi kekebalan yang melemah, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Memiliki diabetes atau kanker dapat meningkatkan risiko terjadinya luka kronis.

 

  1. Eske, Jamie. 2019. What to know about open wound care. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325260#treatments. (Diakses pada 7 April 2021).
  2. Roddick, Julie. 2018. Open Wound. https://www.healthline.com/health/open-wound. (Diakses pada 7 April 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi