Terbit: 8 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Luka ringan biasanya segera sembuh dengan perawatan sederhana, tetapi ada jenis luka yang lama pulih meskipun telah diobati. Apa saja faktor penyebab luka lama sembuh? Yuk, cari tahu dalam penjelasan di bawah ini!

10 Penyebab yang Membuat Luka Lama Sembuh

Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Luka Lama Sembuh

Penyembuhan luka yang lama bisa terjadi akibat berbagai penyebab. Luka dapat dianggap kronis jika belum sembuh secara signifikan dalam empat minggu hingga delapan minggu.

Kondisi luka yang segar biasanya berwarna merah, iritasi, dan mungkin bengkak. Sedangkan luka kronis memiliki gejala yang khas, antara lain tidak ada tanda-tanda penyembuhan selama 30 hari, seperti koreng atau jaringan baru, mati rasa di area luka, perubahan warna, bau busuk, berarir, dan bengkak.

Berikut ini faktor yang menjadi penyebab luka lama sembuh:

1. Sirkulasi darah yang buruk

Selama proses penyembuhan luka, sel darah merah membawa sel-sel baru ke area luka untuk mulai membangun kembali jaringan. Sirkulasi darah yang buruk dapat memperlambat proses tersebut, yang membuat luka lebih lama untuk sembuh.

Kondisi kronis, seperti penyakit diabetes dan obesitas dapat menyebabkan sirkulasi darah yang buruk. Agar hal ini tidak terjadi, Anda harus mulai olahraga untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah.

2. Infeksi pada kulit

Kulit adalah benteng pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Saat kulit terluka, kondisi ini memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka.

Infeksi bisa menjadi salah satu penyebab luka lama sembuh. Hal ini karena tubuh justru melawan infeksi, bukannya menyembuhkan luka.

Jika luka terinfeksi, mungkin ditandai kemerahan, bengkak, dan nyeri di sekitar luka, serta nanah atau cairan berbau busuk. Pengobatan dengan antibiotik mungkin dapat digunakan untuk melawan infeksi.

3. Diabetes

Kadar gula darah yang meningkat dapat memperlambat sirkulasi darah penderita diabetes dan berdampak buruk pada sistem imun. Penyakit ini membuat penderitanya memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.

Selain itu, pengidap diabetes dapat mengalami kerusakan saraf. Efeknya, ia mungkin tidak merasakan ada sesuatu yang sakit, sehingga luka tidak diperhatikan.

4. Obesitas

Jika bobot tubuh melebihi berat badan ideal sebesar 20% atau lebih, Anda mungkin memiliki risiko infeksi yang lebih besar saat berupaya menyembuhkan luka.

Bagi mereka yang obesitas, ada kelebihan jaringan adiposa (deposit lemak atau jaringan lemak). Hal ini meningkatkan risiko insufisiensi vena, yaitu ketika darah tidak mengalir dengan baik ke jantung.

Dengan kata lain, jaringan lemak membatasi suplai darah dan membatasi perkembangan dan pertumbuhan pembuluh darah kecil yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi jaringan di sekitarnya.

5. Pembengkakan berlebihan

Pembengkakan yang berlebihan pada luka dapat disebabkan oleh akumulasi cairan di kulit. Kondisi demikian dapat menjadi penyebab luka lama sembuh dengan membatasi suplai oksigen ke kulit.

Sebagai solusinya, ada berbagai terapi kompresi yang dapat digunakan untuk mengeluarkan cairan. Setelah pembengkakan berkurang, penyembuhan luka dapat dimulai.

Baca Juga: 10 Makanan yang Mempercepat Penyembuhan Luka Operasi

6. Kekurangan nutrisi

Nutrisi yang tepat sangat penting untuk penyembuhan luka yang optimal. Luka tidak dapat sembuh dengan baik apabila tubuh kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk perbaikan dan pertumbuhan sel.

Tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan suplai protein yang cukup untuk membangun jaringan baru, sebanyak tiga kali kebutuhan normal sehari.

Sayangnya, nutrisi yang buruk sering kali diabaikan sebagai penyebab luka sulit sembuh.

7. Cedera berulang

Saat seseorang jarang mengubah posisi dan luka mengalami trauma atau tekanan berulang, hal itu dapat memperpanjang atau menghentikan proses penyembuhan karena lambatnya sirkulasi darah. Ini adalah alasan kenapa luka lama sembuh.

Paraplegia, yakni cedera tulang belakang atau mereka yang tirah baring (bed rest) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami trauma berulang.

Gerakan atau mengubah posisi terus menerus dapat mengurangi tekanan dan memungkinkan sirkulasi yang tepat ke area tersebut sehingga luka lekas sembuh.

8. Tingkat kelembapan kulit

Kulit memerlukan jumlah cairan dan kelembapan yang cukup agar dapat terhidrasi dengan baik. Jika Anda rentan terhadap kulit kering (terutama pada orang tua), mungkin Anda berisiko mengalami luka pada kulit, infeksi, dan penebalan, yang semuanya akan mengganggu penyembuhan luka.

Namun di sisi lain, apabila kulit terlalu basah, Anda berisiko mengalami infeksi. Jadi menjaga tingkat kelembapan kulit yang optimal sangat penting untuk penyembuhan luka.

9. Obat-obatan

Obat resep dapat memberikan efek negatif pada penyembuhan, sehingga luka sulit sembuh. Contohnya obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang sering diresepkan untuk radang sendi dan biasanya tanpa resep seperti aspirin dan ibuprofen, dapat mengganggu tahap peradangan dalam proses penyembuhan.

Obat lainnya seperti antikoagulan memiliki kapasitas untuk mengganggu pembekuan darah, sedangkan imunosupresan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

10. Usia

Penuaan dapat memengaruhi semua yang ada di tubuh dan termasuk struktur dan fungsi kulit. Semuanya bisa melambat selama proses penuaan, termasuk fase penyembuhan luka.

Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis dan tubuh menunjukkan penurunan respons inflamasi yang berarti. Kulit juga cenderung mengalami cedera dan luka sulit sembuh saat mengalami cedera.

Baca Juga: 6 Cara Mempercepat Penyembuhan Patah Tulang

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda tidak mengidap diabetes dan luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh atau menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan ke dokter untuk memeriksakan luka.

Dalam beberapa kasus, penyembuhan luka yang lambat bisa menandakan kondisi medis yang mendasarinya seperti diabetes. Dikarenakan berisiko amputasi, penting bagi pengidap diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter apabila Anda memiliki tanda-tanda luka yang lama sembuh. Luka pada kaki atau bagian tubuh lainnya, harus diperhatikan dengan cermat.

 

  1. Anonim. 2019. Slow Healing of Cuts and Wounds. https://www.diabetes.co.uk/symptoms/slow-healing-of-wounds.html. (Diakses pada 8 Juni 2022)
  2. Anonim. 2017. 7 Factors that Affect Wound Healing. https://www.woundcareinc.com/resources/factors-that-affect-wound-healing. (Diakses pada 8 Juni 2022)
  3. Lariccia, Lesa. 2020. 6 reasons why your wound won’t heal. https://www.summahealth.org/flourish/entries/2020/07/6-reasons-why-your-wound-wont-heal. (Diakses pada 8 Juni 2022)
  4. Volchok, Japa. 2020. Diabetes and Obesity: Twin Challenges for Wound Healing. https://cert.vohrawoundcare.com/diabetes-and-obesity-twin-challenges-for-wound-healing/. (Diakses pada 8 Juni 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi