Terbit: 24 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Diabetes memberikan dampak yang sangat banyak pada penderitanya, salah satunya memicu gangguan tidur. Padahal, kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu produksi insulin. Simak penjelasan mengenai berbagai gangguan tidur pada penderita diabetes di bawah ini.

Mengenal Gangguan Tidur pada Penderita Diabetes

Gangguan Tidur yang Bisa Terjadi Akibat Diabetes

Gangguan tidur pada penderita diabetes kerap kali terjadi. Hal ini tidak hanya menghambat produktivitas di siang hari, melainkan juga mengganggu produksi insulin.

Hormon insulin dibutuhkan tubuh untuk memproses gula menjadi energi. Apabila produksinya terhambat, kadar gula darah diabetesi alias penderita diabetes tidak akan terkendali.

Ternyata, ada berbagai kondisi yang menjelaskan mengapa penderita diabetes mengalami masalah tidur. Beberapa penyebab tersebut, di antaranya:

1. Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Secara umum, gangguan tidur pada penderita diabetes terjadi karena sleep apnea. Kondisi ini terjadi ketika napas Anda terhenti sampai beberapa kali saat tidur.

Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen di dalam darah menjadi sedikit. Rendahnya kadar oksigen ini bisa sangat fatal karena memengaruhi organ penting, seperti otak dan jantung.

Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2009, sebanyak 86 persen partisipan dengan diabetes mengalami sleep apnea. Sekitar 55 persen di antaranya mengalami gejala yang parah sehingga memerlukan perawatan.

2. Hipoglikemia

Gangguan tidur karena diabetes bisa berhubungan dengan rendahnya kadar gula di dalam darah (hipoglikemia). Kondisi ini lebih dikenal sebagai hipoglikemia nokturnal.

Hipoglikemia nokturnal bisa terjadi ketika Anda tidak makan semalaman atau saat obat dan insulin digunakan melebihi batas yang seharusnya.

Baca JugaTips Mencegah Hipoglikemia pada Penderita Diabetes

3. Hiperglikemia

Tidak hanya penurunan kadar gula darah, kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) juga menjadi penyebab gangguan tidur pada penderita diabetes.

Hiperglikemia bisa menimpa jika Anda makan terlalu banyak kalori, melewatkan obat-obatan diabetes, atau menderita penyakit tertentu. Tak hanya itu, stres juga bisa memicu gula darah naik.

4. Restless Leg Syndrome (RLS)

Restless leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah gangguan ketika Anda ingin terus-menerus menggerakan kaki. Penyebab kondisi ini adalah kekurangan zat besi.

Saat mengalami sindrom ini, kualitas tidur bisa menurun karena menyebabkan Anda sulit tidur atau terbangun di tengah tidur.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian ini, di antaranya:

  • Masalah ginjal.
  • Gangguan tiroid.
  • Kadar gula darah yang tinggi.

5. Insomnia

Gangguan tidur pada penderita diabetes bisa menandakan insomnia. Ini terjadi ketika Anda sulit untuk tidur, sulit untuk mempertahankan tidur, atau sulit untuk tidur kembali setelah bangun.

Risiko insomnia bisa meningkat jika Anda memiliki kadar gula yang tinggi atau mengalami stres berat. Selain itu, obat-obatan diabetes diketahui dapat memicu insomnia.

Menurut penelitian yang dilakukan dalam skala kecil, obat-obatan antidiabetes oral dapat menyebabkan penderita diabetes tipe 2 kesulitan tidur.

6. Nocturia

Sering buang air kecil (poliuria) menjadi salah satu gejala klasik diabetes. Apabila keinginan berkemih menimpa di malam hari ketika Anda terlelap, kondisi ini dinamakan nocturia.

Nocturia dianggap sebagai penyebab utama gangguan tidur pada penderita diabetes. Biasanya orang yang mengalaminya akan berkemih sebanyak dua kali atau lebih di malam hari.

7. Depresi

Depresi dan insomnia memiliki hubungan erat yang sulit untuk dipisahkan. Pada beberapa orang yang depresi, insomnia bisa terjadi. Sementara itu, orang yang sebelumnya memiliki insomnia berisiko mengalami depresi.

Depresi menjadi salah satu gangguan tidur pada penderita diabetes yang harus diperhatikan. Pasalnya, bila gejala depresi muncul dibarengi dengan kualitas tidur yang buruk, kualitas hidup penderita bisa menurun.

8. Neuropati Perifer

Salah satu penyebab gangguan tidur yang menimpa penderita diabetes adalah kerusakan pada saraf di kaki dan tungkai. Kondisi ini dikenal dengan istilah neuropati perifer.

Apabila mengalaminya, penderita diabetes bisa merasakan kesemutan, mati rasa, rasa terbakar, dan nyeri pada kaki.

Baca JugaKeterkaitan Antara Tidur Siang Lama dan Meningkatnya Risiko Diabetes

Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Penderita Diabetes

Apabila mengalami satu dari beberapa gangguan tidur di atas, Anda sebaiknya memeriksakan kondisi ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, agar kualitas tidur meningkat, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Rutin cek gula darah: Ini dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah. Pastikan agar kadarnya tetap di rentang angka normal.
  • Hindari gangguan: Menjelang waktu tidur, hindari penggunaan alat elektronik, misalnya gadget.
  • Ciptakan suasana tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur bebas bising, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan pencahayaan yang mendukung. Anda juga bisa menambahkan white noise untuk mendukung suasana tidur.
  • Terapkan pola hidup sehat: Anda bisa mencoba untuk bangun lebih pagi, rutin olahraga, dan diet sehat.
  • Jaga berat badan ideal: Cara ini dilakukan untuk mencegah obesitas. Perlu diketahui, orang dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami masalah tidur atau insomnia.
  • Terapkan sleep hygiene: Jadwalkan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya, termasuk di waktu libur.
  • Hindari stimulan di malam hari: Agar mendapatkan tidur berkualitas, hindari konsumsi kafein atau berolahraga dengan intensitas tinggi menjelang tidur.

Nah, itulah penjelasan seputar gangguan tidur pada penderita diabetes yang sebaiknya diketahui diabetesi. Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat dan cek gula darah secara berkala.

 

  1. Anonim. 2022. Type 2 Diabetes and Sleep. https://www.webmd.com/diabetes/type-2-diabetes-sleep. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  2. Foster, Gary D., dkk. 2009. Obstructive Sleep Apnea Among Obese Patients With Type 2 Diabetes. http://care.diabetesjournals.org/content/32/6/1017.abstract. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  3. Pearson N.J., dkk. 2006. Insomnia, Trouble Sleeping, and Complementary and Alternative Medicine: Analysis of the 2002 National Health Interview Survey Data. https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/410876. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  4. Purdie, Jennifer. 2021. How Does Diabetes Affect Sleep? https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-and-sleep. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  5. Surani, Salim, dkk. 2015. Effect of Diabetes Mellitus on Sleep Quality. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4478581/. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  6. Villines, Zawn. 2022. Can Depression Cause Insomnia? https://www.medicalnewstoday.com/articles/can-depression-cause-insomnia. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  7. Xue, Pei, dkk. 2021. Oral Antidiabetics and Sleep Among Type 2 Diabetes Patients: Data From the UK Biobank. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fendo.2021.763138/full. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  8. Zhang, Pan, dkk. 2016. Combined Effects of Sleep Quality and Depression on Quality of Life in Patients with Type 2 Diabetes. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4820902/. (Diakses pada 24 Januari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi