Terbit: 7 September 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Neuropati perifer adalah kerusakan saraf tepi yang menyebabkan nyeri, kesemutan, hingga mati rasa. Ketahui apa neuropati perifer, gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dll.

Neuropati Perifer: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Neuropati Perifer?

Neuropati perifer adalah kerusakan saraf perifer yang menyebabkan kelemahan, kesemutan, nyeri, dan mati rasa. Saraf perifer atau Lower Motor Neuron merupakan unit saraf yang dimulai dari saraf tulang belakang (medula spinalis) sampai ke reseptor di organ tubuh (kulit ataupun otot).

Secara sensorik, saraf perifer berfungsi untuk menghantarkan rangsang dari organ tubuh ke saraf pusat yang kemudian diteruskan ke otak. Secara motorik, saraf perifer berfungsi untuk menghantarkan perintah dari otak ke otot yang dikehendaki.

Kerusakan saraf perifer ini akan menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan bagian tubuh lain. Sehingga penderita penyakit ini dapat mengalami gangguan otot, gangguan sensorik, dan gangguan motorik pada tangan dan kaki.

Gangguan saraf ini umumnya terjadi akibat cedera traumatis, gangguan metabolisme, infeksi tertentu, paparan racun, komplikasi diabetes, atau penyakit bawaan. Cara mengatasi kerusakan saraf adalah dengan mengobati penyakit yang mendasarinya.

Gejala Neuropati Perifer

Setiap sistem periferal yang mengalami kerusakan akan menyebabkan gejala berbeda, berikut ini klasifikasinya:

  • Saraf Sensorik: Kerusakan fungsi sensorik ini akan menyebabkan gangguan pada persepsi rasa terhadap,suhu, sensasi sentuhan, nyeri, dan getaran.
  • Saraf Motorik: Kerusakan fungsi motorik dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot tertentu.
  • Saraf Otonom: Mengatur organ internal. Kerusakan fungsi otonom menyebabkan masalah pada tekanan darah, detak jantung, kandung kemih, dan pencernaan.

Sementara, gejala neuropati perifer meliputi:

  • Nyeri kronis
  • Sensasi menusuk, terbakar, atau tajam
  • Hiperestesia (rasa nyeri yang muncul walau hanya sentuhan /rangsangan ringan)
  • Kelemahan pada otot
  • Kesemutan
  • Mati rasa
  • Gangguan fungsi buang air besar atau kencing
  • Berkeringat hebat
  • Tekanan darah menurun (syok neurogenik)
  • Disfungsi seksual pada pria

Setiap pasien mungkin memiliki gejala berbeda tergantung pada sistem periferal mana yang rusak atau terpengaruh. Selain itu, gejala yang disebutkan sangat umum dan mungkin saja mengacu pada indikasi lain, sehingga diagnosis tepat dari dokter sangat dibutuhkan.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter bila Anda sering mengalami kesemutan, nyeri hebat, atau mati rasa di kaki dan tangan yang tidak dapat dijelaskan. Diagnosis dan perawatan lebih awal akan membantu mengatasi gangguan saraf sebelum kerusakan yang lebih serius.

Penyebab Neuropati Perifer

Ada sejumlah kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf perifer, termasuk:

1. Cedera Fisik

Penyebab neuropati perifer yang paling umum adalah cedera fisik atau trauma fisik pada saraf. Sebagai contoh, cedera akibat kecelakaan kendaraan, jatuh, cedera olahraga, atau patah tulang dapat membuat tekanan hebat pada saraf hingga rusak.

2. Penyakit Umum

Beberapa penyakit serius memiliki komplikasi kerusakan saraf, meliputi:

  • Peradangan kronis yang menyebabkan kerusakan jaringan ikat di sekitar saraf.
  • Hipotiroidisme, kondisi di mana tubuh tidak memproduksi hormon tiroid yang kemudian merusak atau memengaruhi jaringan saraf.
  • Gangguan ginjal yang menyebabkan penumpukan racun dan cairan yang juga dapat merusak jaringan saraf.

Kerusakan saraf juga mungkin terjadi bila Anda kekurangan vitamin E, B1, B6, dan B12.

3. Infeksi Virus atau Bakteri

Infeksi dapat menyebabkan komplikasi kerusakan sistem saraf perifer, seperti infeksi:

  • Herpes simplex
  • Virus varicella-zoster
  • Virus Epstein-Barr
  • Hepatitis B dan C
  • Penyakit Lyme
  • Kusta
  • Difteri
  • HIV/AIDS

Komplikasi dari infeksi virus dapat merusak saraf sensorik yang menyebabkan eposode neuropatik atau nyeri intens.

4. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun menyebabkan kerusakan dan peradangan jaringan di seluruh tubuh, termasuk sistem saraf perifer. Contoh penyakit autoimun yang dapat menyebabkan nyeri saraf ekstrim adalah sindrom Sjogren, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Guillain-Barre, dan polineuropati demielinasi.

5. Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat yang digunakan tanpa resep dokter atau tidak sesuai dosis dapat menyebabkan efek samping kerusakan saraf perifer, termasuk:

  • Obat antibakteri.
  • Obat untuk mengatasi tekanan darah.
  • Obat antikonvulsan untuk mengatasi gejala kejang.
  • Obat kemoterapi kanker.
  • Obat untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

Obat untuk menurunkan kadar kolesterol juga memiliki efek samping kerusakan saraf bila tidak digunakan sesuai dengan resep dokter.

6. Komplikasi Diabetes

Berdasarkan University of Chicago’s Center for Peripheral Neuropathy (UCCPN), 60% pasien diabetes mengalami kerusakan saraf perifer akibat komplikasi diabetes. Kondisi ini juga disebut dengan neuropati diabetes.

Penyebab neuropati perifer lainnya, termasuk:

  • Paparan Racun: Paparan merkuri, timbal, atau bahan kimia industri dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf perifer.
  • Alkoholisme: Seseorang yang konsumsi alkohol berlebihan akan kekurangan vitamin. Dalam kondisi lebih serius, kekurangan vitamin akan merusak saraf perifer.
  • Gangguan Sumsum Tulang: Penyakit tulang seperti limfoma, penyakit amiloidosis langka, kanker tulang (myeloma), dan kelainan sistem tulang akan merusak saraf perifer.
  • Penyakit Bawaan: Penyakit bawaan seperti Charcot-Marie-Tooth adalah jenis neuropati herediter.
  • Tumor: Tumor bersifat kanker atau kanker ganas dapat berkembang di saraf/tulang belakang dan merusak saraf.
  • Hernia Nucleus Pulposus: Jepitan pada saraf tulang belakang karena HNP juga dapat menimbulkan neuropati perifer
  • Osteoarthritis: Peradangan pada sendi dan menipisnya jaringan sendi juga dapat menimbulkan nyeri neuropatik, sering terjadi pada sendi lutut.

Kerusakan saraf perifer disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain yang menyertainya. Walaupun demikian, beberapa kasus neuropati saraf tidak dapat diidentifikasikan penyebabnya (idiopatik).

Faktor Risiko Neuropati Perifer

Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena neuropati perifer:

  • Kelebihan berat badan
  • Menderita diabetes
  • Usia lebih dari 40 tahun
  • Memiliki penyakit darah tinggi
  • Bekerja atau tinggal di lingkungan industri di mana paparan bahan kimia beracun sangat rentan
  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit neuropati
  • Menggunakan alkohol berlebihan

Pasien penyakit autoimun juga rentang mengalami kerusakan sistem saraf perifer karena sistem imun yang menyerang saraf sehat tubuh.

Diagnosis Neuropati Perifer

Dokter akan bertanya seputar gejala yang Anda alami, riwayat kesehatan, gaya hidup, pola makan, dan penyakit riwayat keluarga yang mungkin ada. Bila mencurigai adanya masalah saraf, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes sebagai berikut:

  • Tes darah, pemeriksaan kadar gula darah, ataupun antibodi pada kasus autoimun.
    Pemeriksaan neurologis, termasuk pemeriksaan refleks tendon, postur, dan koordinasi tubuh.
    Tes pencitraan/fungsional, menggunakan MRI, USG atau EMG untuk mengidentifikasi adanya kelainan saraf.

Sementara bila Anda sudah memiliki diabetes, dokter akan melakukan pendekatan lain untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan Neuropati Perifer

Berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk kerusakan sistem saraf perifer, termasuk terapi dan obat neuropati perifer.

Terapi

Dokter akan menyarankan terapi untuk meringankan gejala neuropati perifer, termasuk:

1. Transcutaneous Electronic Nerve Stimulation (TENS)

Terapi stimulasi saraf listrik transkutan menggunakan elektroda yang dialirkan arus listrik dalam frekuensi berbeda. Elektroda tersebut dipasang di kulit selama 30 menit sehari dalam sebulan.

2. Plasma Exchange and Intravenous Immune Globulin

Terapi ini diberikan untuk kasus gangguan saraf tepi yang disebabkan karena proses autoimun. Umumnya, penderita Sindroma Guillain Barre membutuhkan terapi ini.

3. Terapi Fisik

Anda akan diajarkan cara mengatur gerakan dan melatih koordinasi kembali seperti semula. Anda akan belajar untuk menggunakan tongkat, kursi roda, atau alat bantu jalan lainnya.

Obat Neuropati Perifer

Berikut ini beberapa pengobatan untuk mengelola gejala neuropati, termasuk:

  • Obat golongan antinyeri opioid untuk nyeri sedang hingga berat seperti obat Tramadol yang dikombinasikan dengan parasetamol. Golongan ini pada umumnya diberikan pada gejala nyeri kronis karena tidak menimbulkan perdarahan lambung bila dibandingkan dengan obat golongan NSAID.
  • Obat golongan antidepresan dapat diberikan dalam dosis kecil untuk memodifikasi impuls nyeri yang dibawa oleh saraf tepi, contohnya obat amitriptilin.
  • Obat golongan antikejang seperti Pregabalin dan Gabapentin secara efektif menghambat impuls nyeri dari kerusakan saraf perifer.

Dokter akan memberi resep obat neuropati perifer sesuai dengan gejala dan kondisi tubuh Anda.

Perawatan Neuropati Perifer

Selain mematuhi prosedur pengobatan dan menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, Anda juga harus melakukan perawatan kesehatan sehari-hari termasuk:

  • Akupuntur
  • Meditasi
  • Pijat
  • Olahraga
  • Yoga
  • Hindari penggunaan alkohol
  • Selalu menjaga tekanan gula darah

Anda harus melakukan perawatan rutin untuk mencegah kerusakan saraf perifer lebih serius. Caranya adalah dengan menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat, serta tetap berhati-hati bila Anda mengalami masalah koordinasi.

Komplikasi Neuropati Perifer

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah nyeri yang terjadi secara kronis terus menerus. Penderita penyakit ini juga rentang jatuh karena kelemahan dan gangguan koordinasi.

Pencegahan Neuropati Perifer

Cara mencegah kerusakan saraf perifer adalah dengan memerhatikan penyakit yang mendasarinya, terutama bila Anda memiliki diabetes. Selain itu, perhatikan keselamatan bila Anda tinggal atau bekerja dengan tingkat paparan bahan kimia tinggi yang berisiko mengancam kerusakan saraf atau kesehatan Anda.

Itulah pembahasan lengkap tentang neuropati perifer. Neuropati perifer adalah kerusakan saraf perifer yang menyebabkan nyeri dan gangguan motorik. Konsultasikan kembali pada dokter bila Anda mengalami gejala yang disebutkan.

 

  1. Carey, Elea. 2019. Peripheral Neuropathy. https://www.healthline.com/health/peripheral-neuropathy. (Diakses pada 7 September 2020).
  2. MayoClinic. 2019. Peripheral neuropathy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/symptoms-causes/syc-20352061. (Diakses pada 7 September 2020).
  3. WebMD. 2020. Understanding Peripheral Neuropathy — the Basics. https://www.webmd.com/brain/understanding-peripheral-neuropathy-basics#1. (Diakses pada 7 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi