Belakangan ini, anosmia atau hilangnya indra penciuman menjadi salah satu fenomena dalam dunia medis yang kerap kali kita dengar. Dikenal sebagai salah satu gejala terpapar COVID-19, anosmia ternyata dapat diakibatkan oleh berbagai hal. Apa penyebab hilangnya indra penciuman? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Pengertian dan Gejala Hilang Indra Penciuman
Hilangnya indra penciuman atau lebih dikenal dengan istilah anosmia dalam dunia medis merupakan suatu keadaan dimana seseorang kehilangan sebagian maupun seluruh indra penciuman. Kondisi tersebut bisa bersifat sementara maupun permanen.
Dikutip dari Healthline, kondisi ini biasanya tidak serius namun memiliki efek yang signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya. Pasalnya, orang yang kehilangan indra penciuman umumnya tidak dapat merasakan makanan sepenuhnya, atau bahkan kehilangan nafsu untuk makan.
Dalam kasus terparah, kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan berat badan, malnutrisi (kekurangan gizi), hingga depresi karena mengganggu kemampuan seseorang untuk mencium atau mencicipi makanan.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan hilangnya kemampuan untuk mencium bau tertentu. Namun, beberapa orang yang kehilangan indra penciuman mengakui bahwa hal tersebut ditandai dengan adanya perubahan saat mencium bau tertentu.
Penyebab Hilangnya Indra Penciuman
Kondisi hilangnya indra penciuman dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab hilang indra penciuman, antara lain:
1. Faktor genetik
Beberapa ahli menemukan bahwa sebagian penderita anosmia mengalami kehilangan indra penciuman sejak lahir. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor genetik yang diwariskan.
Kendati demikian sejauh ini para ahli baru menemukan dua jenis gen yang terindikasi berkaitan dengan isolated congenital anosmia (ICA). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dasar genetik untuk kondisi tersebut.
2. Iritasi selaput lendir
Umumnya, hilangnya indra penciuman (anosmia) disebabkan oleh adanya iritasi selaput lendir. Hal ini biasanya dipicu oleh berbagai faktor, seperti flu, alergi, dan kongesti rinitis yang tidak berkaitan dengan alergi (rhinitis non-alergi).
Diantara faktor-faktor tersebut, pilek merupakan faktor paling umum yang menjadi penyebab hilangnya indra penciuman. Namun, hal ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa waktu saja.
3. Penyumbatan saluran hidung
Selain iritasi selaput lendir, adanya penyumbatan pada saluran hidung juga dapat menjadi faktor penyebab hilangnya indra penciuman.
Penyumbatan pada saluran hidung dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
- Tumor hidung, yakni tumor yang tumbuh pada area rongga hidung, sinus, dan rongga belakang hidung atau nasofaring. Jenis tumor ini bisa jadi bersifat jinak maupun ganas.
- Polip hidung, yakni pertumbuhan jaringan berbentuk tetesan air mata yang umumnya terbentuk di hidung atau sinus. Umumnya polip hidung disebabkan oleh asma atau reaksi alergi.
- Kelainan bentuk tulang di hidung atau septum hidung.
4. Sinusitis kronis
Sinusitis kronis mengacu pada dua jenis kondisi penyakit, yakni konduktif dan neurosensori. Penyakit sinusitis konduktif disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi aliran udara, seperti polip hidung, tumor sinus paranasal, rinitis alergi, dan deviasi septum atau kelainan bentuk tulang hidung.
Sementara penyakit sinusitis neurosensori atau sinonasal neurosensori biasanya dipicu oleh adanya kerusakan atau disfungsi organ di sepanjang jalur saraf antara hidung dan otak. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit virus saluran pernafasan atas dan inhalasi toksin.
5. Penyakit neurodegeneratif
Beberapa jenis penyakit neurodegeneratif berpotensi menjadi penyebab hilangnya indra penciuman, diantaranya:
- Penyakit Parkinson, yakni penyakit saraf yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada sistem saraf pusat dan umumnya ditandai dengan tremor di satu tangan, gerakan lambat, kekakuan, hingga kehilangan keseimbangan;
- Alzheimer, yakni penyakit penurunan atau kematian pada konseksi sel-sel otak yang menyebabkan hilangnya daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku;
- Penyakit Huntington, yakni kelainan otak herediter yang merusak sel-sel otak sehingga berdampak pada gerakan, pola pikir, hingga suasana hati; dan
- Sklerosis Lateral Amiotrofik, yakni penyakit kerusakan sel-sel saraf yang berdampak pada penurunan fungsi otot.
6. Penuaan
Seiring pertambahan usia, kemampuan seseorang untuk mengenali bau mengalami penurunan. Bahkan dalam beberapa kasus, seseorang yang lanjut usia tidak dapat lagi membedakan bau.
Para ahli menyebutkan bahwa hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti:
- Penurunan fungsi saraf dan reseptor di bulbus olfaktorius, yakni bagian otak yang berfungsi untuk mendeteksi suatu aroma atau bau;
- Melemahnya fungsi sel-sel sensorik di hidung; dan
- Penurunan fungsi pemrosesan kognitif oleh sistem saraf pusat
Baca Juga: 7 Cara Mengobati Anosmia secara Alami yang Mudah dan Efektif
7. Penggunaan obat-obatan tertentu
Salah satu penyebab hilangnya indra penciuman atau anosmia adalah penggunaan obat-obatan tertentu yang berkaitan dengan riwayat penyakit yang diderita seseorang.
Jenis obat-obatan tersebut sebagaimana dilansir dari WebMD antara lain antibiotik, antidepresan, anti-inflamasi, dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung.
8. Paparan radiasi
Sebagaimana kita ketahui, paparan zat radioaktif dapat digunakan sebagai salah satu metode pengobatan penyakit kanker, misalnya kanker yang tumbuh di area kepala dan leher.
Sayangnya, penggunaan zat radioaktif ini sebagai metode pengobatan memiliki berbagai efek samping serta menjadi salah satu penyebab hilangnya indra penciuman pasien yang menjalani pengobatan tersebut.
9. Penggunaan zat toksin
Penggunaan maupun inhalasi zat toksin, apalagi dalam jangka waktu panjang, juga disinyalir dapat menjadi penyebab hilangnya indra penciuman. Dikutip dari Medical News Today, zat toksin yang dimaksud adalah tembakau, vapor, dan obat-obatan terlarang, misalnya kokain.
10. Anosmia idiopatik
Terakhir, hilangnya indra penciuman juga dapat disebabkan oleh kondisi anosmia idiopatik. Pada kondisi tersebut, penyebab hilangnya indra penciuman tidak dapat dipastikan atau belum dapat diketahui secara pasti.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab hilangnya indera penciuman, termasuk gejala COVID-19. Jika gejala ini terus berlangsung selama beberapa hari dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis THT.
- Cafasso, Jacquelyn. 2019. What Is Anosmia? https://www.healthline.com/health/anosmia. (Diakses pada 01 Februari 2022).
- Caporuscio, Jessica. 2020. What to know about anosmia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-is-anosmia. (Diakses pada 01 Februari 2022).
- WebMD. 2021. What Is Anosmia? https://www.webmd.com/brain/anosmia-loss-of-smell. (Diakses pada 01 Februari 2022).