Terbit: 27 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kehilangan indra penciuman sebagian (hiposmia) atau keseluruhan (anosmia), bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung  penyebabnya. Kondisi ini menyebabkan makanan yang dikonsumsi mungkin akan terasa hambar. Selain itu, bisa membuat Anda sulit membedakan makanan yang satu dengan yang lain.

Anosmia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Anosmia?

Anosmia adalah hilangnya indra penciuman. Kondisi yang bisa mengiritasi lapisan hidung seperti alergi atau pilek, dapat menyebabkan anosmia sementara. Sedangkan kondisi yang lebih serius yang memengaruhi otak atau saraf seperti tumor otak atau trauma kepala, dapat menyebabkan hilangnya penciuman secara permanen.

Pada beberapa kasus, usia tua juga terkadang menjadi penyebab anosmia. Meski hilangnya indra penciuman adalah kondisi yang tidak serius, namun jika kondisi ini tidak mendapatkan penanganan, kualitas hidup seseorang bisa terpengaruh. Seseorang dengan kondisi ini mungkin kehilangan minat untuk makan, sehingga bisa menyebabkan penurunan berat badan atau kekurangan gizi.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan depresi karena dapat merusak kemampuan seseorang untuk mencium atau merasakan makanan yang menyenangkan.

Gejala Anosmia

Gejala yang utama dari kondisi ini adalah hilangnya penciuman. Beberapa orang dengan kondisi ini melihat adanya perubahan dalam hal merasakan aroma. Misalnya, hal-hal yang sebelumnya sudah dikenali menjadi tidak berbau.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Hilangnya indra penciuman yang disebabkan oleh pilek, alergi, atau infeksi sinus biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Jika kondisi tersebut berlangsung lama, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Anosmia

Kondisi ini sering disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan pada hidung yang mencegah aroma tidak masuk ke bagian atas hidung. Kondisi ini kadang-kadang juga disebabkan oleh masalah dengan sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama hilangnya indra penciuman adalah:

Iritasi pada Selaput Lendir yang Melapisi Hidung

Kondisi ini dapat dihasilkan dari:

  • Infeksi sinus
  • Batuk pilek
  • Merokok
  • Flu
  • Alergi (rhinitis alergi)
  • Penyakit kronis yang tidak berhubungan dengan alergi (rhinitis non-alergi).

Pilek adalah penyebab paling umum hilangnya sebagian dan sementara indra penciuman. Dalam kasus ini, anosmia akan hilang dengan sendirinya.

Penyumbatan Saluran Hidung

Hilangnya penciuman dapat terjadi jika ada sesuatu yang secara fisik menghalangi masuknya udara ke dalam hidung. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh:

  • Tumor
  • Polip hidung
  • Kelainan tulang di dalam hidung atau nasal septum

Kerusakan Otak atau Saraf

Terdapat reseptor di dalam hidung yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Hilangnya indra penciuman dapat terjadi jika ada bagian dari jalur ini rusak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan, antara lain:

  • Lanjut usia
  • Penyakit Alzheimer
  • Tumor otak
  • Penyakit Huntington
  • Masalah hormonal
  • Tiroid yang kurang aktif
  • Obat-obatan, termasuk beberapa antibiotik dan obat tekanan darah tinggi
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit Parkinson
  • Skizofrenia
  • Epilepsi
  • Diabetes
  • Paparan bahan kimia ke bagian dalam hidung
  • Cedera otak atau kepala
  • Operasi otak
  • Kekurangan gizi dan kekurangan vitamin
  • Terapi radiasi
  • Alkoholisme jangka panjang
  • Stroke

Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dilahirkan tanpa indra penciuman karena kondisi genetik. Kondisi ini disebut anosmia bawaan.

Diagnosis Anosmia

Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang gejala yang dialami, memeriksa hidung, melakukan pemeriksaan fisik lengkap, dan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda. Dokter juga mungkin bertanya tentang kapan masalahnya dimulai, apakah semua atau hanya beberapa jenis bau dipengaruhi, dan apakah Anda dapat mencicipi makanan atau tidak.

Tergantung pada jawaban, dokter dapat melakukan satu atau lebih dari tes berikut:

  • CT scan, menggunakan sinar-X untuk membuat gambar otak yang terperinci.
  • Pemindaian MRI, menggunakan gelombang radio dan magnet untuk melihat kondisi otak.
  • Rontgen tengkorak.
  • Endoskopi hidung untuk melihat kondisi di dalam hidung.

Pengobatan Anosmia

Pada dasarnya cara mengatasi anosmia tergantung pada penyebabnya. Jika kehilangan penciuman terjadi karena infeksi pilek, alergi, atau sinus, hal itu biasanya akan hilang dengan sendirinya. Perawatan yang dapat membantu mengatasi anosmia yang disebabkan iritasi hidung, antara lain:

  • Dekongestan
  • Antihistamin
  • Steroid nasal spray
  • Antibiotik
  • Mengurangi paparan iritasi hidung dan alergen
  • Berhenti merokok

Hilangnya indra penciuman yang disebabkan oleh sumbatan hitung dapat diobati dengan menghilangkan apapun yang menghalangi saluran hidung. Cara ini mungkin melibatkan prosedur untuk menghilangkan polip hidung, meluruskan nasal septum, atau membersihkan sinus.

Pada orang yang sudah lanjut usia, mereka lebih rentan kehilangan indra penciuman secara permanen. Lantas, bagaimana cara mengatasi anosmia bawaan? Hingga kini belum ada pengobatan yang tersedia untuk mengatasi kondisi tersebut.

Komplikasi Anosmia

Pada kasus anosmia yang parah, seseorang bisa kehilangan minat pada makanan, kondisi ini menyebabkan penurunan berat badan dan kekurangan gizi. Orang dengan kondisi ini harus memastikan alarm asap berfungsi, serta berhati-hati dalam menyimpan makanan dan penggunaan gas untuk memasak. Hal ini dikarenakan kesulitan mendeteksi makanan busuk dan kebocoran gas.

Pencegahan Anosmia

  • Hindari penggunaan terlalu banyak dekongestan karena dapat menyebabkan hidung tersumbat berulang.
  • Hindari tinggal di area yang tercemar.
  • Hindari paparan dari pestisida, logam berat, dll.
  • Berhenti merokok.

 

  1. Cafasso, Jacquelyn. 2019. What Is Anosmia. https://www.healthline.com/health/anosmia#complications. (Diakses pada 27 Februari 2020).
  2. Anonim. What Is Anosmia?. https://www.webmd.com/brain/anosmia-loss-of-smell#1. (Diakses pada 27 Februari 2020).
  3. Anonim. Anosmia: Prevention and Complications. https://www.mtatva.com/en/disease/anosmia-prevention-and-complications/#Prevention_Tips. (Diakses pada 27 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi